Bos BlackRock: Konflik Rusia-Ukraina Percepat Adopsi Kripto

CEO BlackRock, Larry Fink, berkata konflik Rusia-Ukraina dapat mempercepat aset digital/kripto sebagai alat untuk menyelesaikan transaksi internasional. Sebab, konflik tersebut mengakhiri globalisasi yang melaju selama tiga dekade terakhir.

Fink berkata konflik itu akan mendorong negara-negara untuk mengkaji kebergantungan mata uang. Selain itu, BlackRock mempelajari aset digital dan stablecoin akibat minat dari nasabah.

“Sistem pembayaran digital global yang dirancang baik dapat meningkatkan penyelesaian transaksi internasional sekaligus mengurangi resiko pencucian uang dan korupsi,” jelas Fink, dikutip dari Reuters.

Sikap tersebut bertolak belakang dengan bulan Mei tahun lalu. Kala itu, Fink menyebut aset digital terlalu volatil dan terlalu awal untuk menentukan apakah kripto lebih dari sekedar perdagangan spekulatif.

Menanggapi konflik Rusia-Ukraina, BlackRock menangguhkan pembelian sekuritas Rusia pada portofolio indeks aktif menyusul serangan Rusia terhadap Ukraina.

“Selama beberapa pekan terakhir, banyak pemangku kepentingan termasuk nasabah dan pegawai kami yang mencari cara untuk mencegah modal dialihkan ke Rusia. Kami percaya ini adalah tugas kami,” jelas Fink.

Penanaman modal total nasabah BlackRock terhadap Rusia menurun dari US$18 milyar sebelum Rusia menyerang menjadi kurang dari US$1 miliar setelahnya. Hal tersebut dikarenakan sanksi yang dikenakan negara Barat disertai penutupan pasar modal Rusia.

Dampak konflik Ukraina terhadap rantai pasokan global diperkirakan akan terus memperparah tekanan inflasi yang menyebabkan bank sentral memperketat kebijakan moneter.

Fink berkata bank sentral menghadapi dilema yang belum dihadapi sejak lama. Bank sentral harus memilih antara menerima inflasi tinggi atau memelankan aktivitas ekonomi demi menahan lonjakan harga.

Raksasa BlackRock Siapkan Layanan Trading Kripto

Harga energi melambung seiring sanksi terhadap Rusia memaksa perusahaan dan negara untuk mengatur ulang rantai pasokan dan mengurangi kebergantungan kepada komoditas Rusia. Keamanan energi menjadi prioritas global teratas.

Fink menambahkan, BTC bisa tumbuh menjadi aset bernilai berskala global. Sebelumnya, jelang akhir November 2020, hal senada disampaikan oleh CIO Blackrock, yakni Rick Rieder.

Sebab itu, BlackRock siap menawari layanan perdagangan aset kripto bagi para nasabahnya. Hal ini disampaikan tiga sumber dalam yang mengetahui rencana BlackRock.

Selain itu, Blackrock menduga tahun 2022 merupakan tahun besar bagi metaverse. Perusahaan teknologi besar menggelontorkan investasi di sektor ini. Perangkat Augmented Reality (AR) dan teknologi 5G turut mendorong pertumbuhan. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait