Bukan di Indonesia, Bank Besar Ini Bisnis Crypto Exchange

Union Bank, salah satu bank terbesar di Filipina, telah meluncurkan bisnis crypto exchange demi menawarkan perdagangan aset kripto Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) kepada para nasabah.

Bank Besar Bisnis Crypto Exchange

Sebagai bank besar di Filipina, Union Bank kini menjalankan usaha di industri kripto. Watcher Guru melaporkan, bank tersebut bermitra dengan perusahaan kripto asal Swiss untuk memperkenalkan perdagangan dua aset kripto terbesar BTC dan ETH.

Proyek rintisan untuk penyimpanan dan perdagangan aset kripto telah resmi diluncurkan oleh bank tersebut. Proyek tersebut memberikan akses kepada nasabah terpilih untuk memperjualbelikan BTC dan ETH mulai hari ini.

Bisnis crypto exchange Union Bank dihadirkan bersama Metaco, perusahaan Swiss yang menjadi mitra bagi bank Filipina itu.

Dalam rilis pers, Metaco berkata, “Union Bank Filipina, salah satu bank terbesar di negara ini, telah live pada platform Metaco yakni Harmonize untuk merintis peluncuran layanan kripto bagi para nasabah.”

Union Bank Filipina telah berada di garis terdepan bagi integrasi pasar aset kripto sejak tahun 2019. Lembaga keuangan tersebut meluncurkan stablecoin pada 2019 dan telah menjalankan kerjasama dengan Metaco sejak Januari 2022.

Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Romualdez Marcos Jr belum lama ini berbicara tentang pentingnya perbankan digital. Pada bulan September lalu, Marcos memuji usaha yang dilakukan Union Bank secara spesifik.

Dalam pidato Presiden yang diterbitkan bulan lalu, Marcos merujuk kepada sejumlah pencapaian oleh Union Bank. Ia berkata rekam jejak Union Bank menunjukkan keunggulan dalam menciptakan peluang melalui inovasi dan solusi digital di sektor perbankan.

Selain itu, Kepala Teknologi dan Operasi Union Bank Henry Aguda berkata, “Kami bangga dapat meneruskan tradisi Union Bank menjadi pelopor inovasi dan kali ini menjadi bank teregulasi di Filipina yang membuka pertukaran uang digital bagi para nasabah.”

Union Bank dilisensi dan diawasi oleh Bank Sentral Filipina. Bank sentral tersebut belum lama ini mengingatkan warga Filipina agar tidak menggunakan platform perdagangan kripto non-lokal.

Pasalnya, penggunaan penyedia layanan aset virtual asing (VASP) menjadi penghambat bagi penegakan hukum perlindungan konsumen. Per Agustus 2022, terdapat 19 VASP terdaftar di Filipina. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait