Bursa Bgogo Luncurkan IEO Algorand Tanpa Izin

Seperti bursa kripto “kekinian” lainnya, Bgogo meramaikan blantika Initial Exchange Offering (IEO) dengan menjual token Algorand. Tetapi, Algorand sendiri belum membuka token sale resmi, sehingga token itu belum ada. Hal itu memunculkan pertanyaan apa sebetulnya yang dijual Bgogo?

Bgogo adalah bursa kripto yang tidak masuk ke bursa 100 terbesar berdasarkan volume disesuaikan (adjusted volume) menurut Coinmarketcap. Volume disesuaikan tidak mencakup bursa yang tidak memiliki biaya transaksi atau yang menjalankan penambangan transaksi.

Kendati demikian, Bgogo melaporkan volume sebesar US$500 juta dalam 24 jam terakhir. Sebab itu, menurut parameter volume terlaporkan ini, Bgogo berada di urutan 28 bersama bursa-bursa kripto lain yang masih terdengar asing.

Bgogo didanai melalui Initial Coin Offering (ICO), sehingga beredar sekitar 10 miliar unit Bgogo Token (BGG) yang berharga US$0,003. Bursa ini melakukan penambangan transaksi, di mana pengguna Bgogo mendapat potongan harga berdasarkan saldo BGG dan jumlah transaksi yang dilakukan di platform itu.

Saat ini, Bgogo menggunakan token launchpad mereka yang bernama Apollo untuk meluncurkan IEO, meskipun tanpa izin dari token yang bersangkutan. IEO yang ingin digelar Bgogo adalah untuk token Algorand (ALGO).

Algorand adalah platform blockchain yang belum mengumumkan token sale apapun. Mereka mengklaim akan menjadi platform perdagangan yang terdesentralisasi dan berbasis blockchain, tetapi perkembangan proyek ini masih di tahap awal.

Kendati demikian, Bgogo berjanji akan menggelar IEO untuk Algorand pada 12 April mendatang. Bursa itu menyatakan akan menawarkan alokasi sejumlah ALGO dengan harga terbatas, dan nanti sejumlah pihak dari komunitas ALGO akan bergabung untuk memperdagangkan token tersebut, termasuk investor privat dan pengguna awal.

Bgogo memasang harga awal ALGO di US$0,05. Masalahnya, belum ada ALGO yang beredar, dan Algorand sudah mengkonfirmasi hal tersebut. Melalui Twitter, Algorand menjelaskan, “Algorand Network belum diluncurkan dan belum ada penjualan token. Informasi yang berkata sebaliknya adalah keliru. Kami akan terus memperbarui saluran informasi kami ketika ada pengumuman penting.”

Hal ini berarti Bgogo menerbitkan IOU (tanda utang) untuk token ALGO. Siapapun yang berpartisipasi dalam perdagangan token itu tidak akan bisa melakukan penarikan. Bgogo menetapkan nilai ALGO tertentu pada bursa mereka, tetapi hal itu bisa memunculkan masalah tanpa ada token aslinya.

Demi mengklarifikasi situasi ini, Bgogo menungkapkan caranya memperdagangkan ALGO tidak berbeda dengan bursa lain yang memperdagangkan Bitcoin tanpa izin penciptanya, Satoshi Nakamoto.

“Ini bukanlah token sale dari tim Algorand. Ini berdasarkan permintaan dan desakan dari komunitas kami soal proyek Algorand. Selain itu, sejumlah investor privat dan pengguna awal berniat memperdagangkan token mereka. Sebagai bursa, kami adalah marketplace yang memfasilitasi keinginan tersebut, dan kami menjamin transfer token ini dengan reputasi kami,” jelas Bgogo.

CCN telah menghubungi tim Algorand untuk tanggapan soal keputusan sepihak Bgogo, tetapi belum ada komentar. Bgogo berpendapat memperdagangkan Algorand sebelum terjadi token sale resmi sama saja dengan berdagang Bitcoin tanpa izin Satoshi. Tetapi bedanya adalah bursa yang memperdagangkan Bitcoin memiliki aset digital yang dipertukarkan tersebut. [ccn.com/ed]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait