Bursa Kripto Triv: Bitcoin, Investasi yang Cocok bagi Kaum Milenial

Aset kripto seperti Bitcoin semakin dikenal sebagai bentuk investasi, karena dianggap sebagai safe haven atau aset lindung nilai uang. Kaum milenial adalah sasaran yang sesuai bagi investasi aset kripto, sebab lebih toleran dengan jenis investasi yang berisiko lebih besar, dibandingkan dengan golongan usia lainnya.

Hal itu disampaikan Gabriel Ray, CEO Triv.co.id dalam seminar “Berinvestasi Dahulu, Bebas Finansial Kemudian,” dalam rangkaian acara pameran Indocomtech 2019 di Jakarta Convention Center, Minggu (03/11/2019) lalu.

Gabriel menekankan bahwa aset kripto, terutama Bitcoin, memberikan imbal hasil yang jauh lebih menjanjikan dibanding kelas instrumen investasi lain. Ia menjelaskan, investasi yang disebut baik adalah yang mampu memberikan keuntungan lebih besar daripada laju inflasi rata-rata 3-4 persen per tahun.

“Melihat perbandingan rata-rata imbal hasil per tahun dengan instrumen lain, Bitcoin mampu memberikan sekitar rata-rata 56 persen peningkatan setiap tahunnya. Hal ini berbeda secara signifikan dengan aset safe haven lainnya, yaitu emas, yang hampir tidak mengalami pertumbuhan dalam kurun waktu yang sama,” katanya.

Kendati demikian, aset kripto masih memiliki kelemahan, yaitu gejolak harganya sangat volatil dan sejumlah regulasi komprehensif soal perdagangan aset kripto masih digodok oleh regulator, dalam hal ini Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) di bawah Departemen Perdagangan Republik Indonesia.

Sementara itu, Business Development Manager Triv Jordan Simanjuntak tak menampik jikalau Bitcoin belum jelas arahnya ke mana, tapi kalau dilihat sejauh ini (progresnya) cukup baik. Misalkan saja dari sisi regulasi di mana pemerintah mulai optimis dari Bitcoin dan blockchain yang merupakan satu kesatuan.

“Investasi aset kripto cocok bagi milenial sebab milenial lebih berani mengambil risiko. Selain itu, milenial juga melihat imbal hasil yang tinggi dari Bitcoin, sehingga menjadi pilihan yang sangat menarik,” katanya.

Gabriel menambahkan, Bitcoin juga merupakan aset yang tidak terkolerasi dengan kelas aset lainnya. Artinya, ketika terjadi gejolak pasar yang berdampak terhadap sebagian besar aset, Bitcoin cenderung tidak terdampak, sehingga memberikan perlindungan terhadap peristiwa-peristiwa yang mampu mengguncang pasar keuangan tradisional. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait