Capres Nigeria: Blockchain Bisa Mempercepat Laju Ekonomi

Tak dapat dipungkiri, wacana blockchain kian dimanfaatkan oleh sejumlah politisi untuk meningkatkan popularitasnya. Kali ini datang dari Nigeria, salah satu negara kuat di benua Afrika. Beberapa pihak berpendapat Nigeria dan negara-negara lain di benua Afrika berpotensi mendapat manfaat paling banyak dari teknologi blockchain dibandingkan benua lain.

Pemerintah Nigeria dikenal lebih terbuka untuk memahami ekosistem blockchain, merujuk semakin hidupnya komunitas kripto di negara itu. Pemerintah Nigeria saat ini sedang memetakan ekosistem operasional blockchain yang “seimbang” untuk menarik manfaat maksimal dari teknologi baru ini.

Blockchain bahkan masuk ke dalam program kebijakan Atiku Abubakar, calon presiden Nigeria dari partai oposisi. Ia berjanji untuk mendukung blockchain dan uang kripto, Cointelegraph melansir mengutip laporan kanal berita Nigeria DailyPost, Sabtu (24/11).

Wacana soal blockchain adalah salah satu dari misi Abubakar yang tertuang dalam satu dokumen bertajuk “Get Nigeria Working Again”. Calon presiden dari Partai Demokrat Rakyat (PDP) itu berjanji akan melaksanakan kebijakan tersebut bila ia terpilih sebagai presiden Nigeria saat pemilu 16 Februari mendatang.

Sebut Abubakar dalam dokumen itu, ia berniat mempercepat ekonomi secara positif menggunakan blockchain dan kripto.

“Demi membangkitkan potensi sebuah ekonomi baru, PDP akan mempromosikan pembuatan kebijakan yang komprehensif mengenai teknologi blockchain dan uang kripto. Kebijakan berwujud peraturan akan menghadirkan kejelasan bagi industri yang terdiri dari 1.800 jenis kripto,” tulis Abubakar dalam dokumen itu.

Ia berjanji akan ada poin-poin yang mengatur mandat tersebut akan dikelola dengan cara yang membuka lapangan pekerjaan serta sumber penghasilan baru bagi pemerintah dan rakyat Nigeria. Abubakar juga berjanji akan meningkatkan literasi digital di tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Misi calon presiden Nigeria tersebut adalah untuk memastikan ekonomi Nigeria responsif terhadap tantangan knowledge economy (ekonomi informasi) di abad ke-21 dengan cara mengikuti perkembangan teknologi yang dinamis.

Cointelegraph melaporkan pada Oktober lalu, pemerintah Nigeria bekerjasama dengan beragam startup lokal untuk mengembangkan blockchain di negara tersebut. Salah satunya adalah Cryptography Development Initiative of Nigeria (CDIN) yang mendirikan Nigerian Blockchain Alliance (NIA) untuk memerangi penipuan kripto yang menjamur di Nigeria sejak tahun 2015.

Presiden CDIN, Adeolu Fadele berkata tujuan kelompok tersebut adalah untuk membantu warga Nigeria memanfaatkan peluang di bidang blockchain dan uang digital. Ia mengklaim ekosistem blockchain di Nigeria yang positif bisa terjadi berkat interaksinya dengan pembuat kebijakan dan pihak penegak hukum. Fadele berharap inisiatifnya dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan Nigeria sambil melindunginya dari resiko-resiko buruk.

Demi mendorong blockchain dan kripto di negara tersebut, CDIN juga menggelar Nigeria Blockchain Alliance Conference. Konferensi ini bertujuan menyatukan lembaga nasional, pihak swasta, pelaku industri dan bisnis, mitra global dan masyarakat umum untuk meningkatkan kesadaran terhadap teknologi blockchain, memerangi tindak kriminal, melindungi konsumen serta membuka peluang pekerjaan dan bisnis baru di Nigeria. [ed]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait