CEO Binance: Sam Bankman-Fried adalah Penipu Ulung

CEO Binance menyebut Pendiri FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), sebagai penipu ulung, menjadi dalang di balik hancurnya FTX.

Skandal FTX adalah bom besar yang telah meruntuhkan pasar kripto di bulan November, membawa kerugian bagi banyak investor dan menghantam mayoritas pasar kripto yang sudah jatuh dilanda crypto winter.

Belum lama ini, CEO Binance Changpeng Zhao menyoroti beberapa narasi salah yang banyak beredar, sebagai buah dari aksi penipuan SBF.

Zhao pun merujuk pada kegemaran SBF untuk membangun narasi seolah dirinya adalah pahlawan, sekaligus menjadi manipulator ulung di media dan opini publik.

CEO Binance Sebut SBF Sebagai Penipu Ulung

Berdasarkan laporan Decrypt, Changpeng Zhao meyakini bahwa bangkrutnya FTX disebabkan oleh SBF dan kekasihnya Caroline Ellison, yang juga menjabat sebagai CEO dari Alameda Research.

Zhao juga mencoba menjawab beberapa narasi salah yang banyak beredar, seperti Zhao ingin menyelamatkan kripto.

Menurut Zhao, kripto tidak butuh diselamatkan karena kripto baik-baik saja. Menurutnya, itu adalah keindahan dari desentralisasi.

Zhao pun mengatakan bahwa, dana bantuan yang dihadirkan Binance hanyalah untuk menyelamatkan beberapa proyek kripto yang kesulitan karena beberapa hal yang terjadi belakangan ini, termasuk skandal FTX.

Selain itu, Zhao pun menepis narasi bahwa FTX hancur karena pihak ketiga.

“Tidak, FTX membunuh dirinya sendiri (dan penggunanya) karena mereka mencuri dana pengguna senilai milyaran dolar AS,” ujar Zhao dalam cuitan Twitter.

Watcher News pun melaporkan bahwa, Zhao tidak percaya jika SBF punya niat baik dengan platform-nya, karena dia adalah pembohong.

Narasi salah lainnya yang Zhao soroti adalah, cuitan Zhao telah menghancurkan FTX.

CEO Binance tersebut menjelaskan bahwa, tidak ada satu pun bisnis sehat yang bisa hancur hanya gegara cuitan di Twitter.

Zhao mengklaim bahwa, cuitan Caroline justru menjadi pemicu aksi jual besar-besaran pada token FTT, setelah mengatakan kepada Zhao bahwa, ia “akan dengan senang hati” membeli token FTT milik Binance di harga US$22, yang Zhao lihat sebagai pernyataan harga dasar dari token tersebut.

Zhao juga mengklaim bahwa Binance bukan perusahaan yang berfokus pada pesaing, sehingga tidak pernah berniat sama sekali untuk menghancurkan FTX.

“Kami tidak fokus pada pesaing karena membuang-buang waktu dan sumber daya ketika industri hanya menyentuh 6 persen dari populasi. Kami ingin banyak bursa, banyak blockchain, banyak dompet [kripto] dan sebagainya, untuk hidup berdampingan dalam ekosistem,” ujar Zhao.

Menjawab pertanyaan alasan di balik penjualan token FTT milik Binance, sang CEO mengatakan bahwa itu adalah upaya untuk mengurangi risiko Binance dan tidak lagi ingin mendukung orang yang melobi pemain industri lain secara diam-diam. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait