CEO Theta Labs Mitch Liu: Indonesia adalah Pasar Penting Kami

CEO Theta Labs Mitch Liu mengatakan bahwa Indonesia adalah pasar penting bagi perusahaannya. Mereka adalah pengelola platfrom streaming video Theta.tv yang berbasis teknologi blockchain. Masuk ke pasar Indonesia mereka menggandeng bursa aset kripto Indodax.

Platform itu memberikan imbalan berupa aset kripto TFuel bagi pemirsa video-video-nya. TFuel dan aset kripto terkait lainnya, yakni Theta, telah tersedia di Indodax. Berikut wawancara eksklusif kami dengan Mitch Liu, CEO Theta Labs beberapa waktu lalu.

Bagaimana perkembangan Theta dari awal hingga sekarang?
Theta berawal pada tahun 2018, tujuannya mengembangkan teknologi blockchain baru dan teknologi untuk video streaming. Setelah peluncuran main net kami pada Maret 2018, Binance, Gumi Cryptos dan Blockchain Ventures bergabung ke jaringan Theta sebagai Enterprise Validator Node.

Kemudian kami menerapkan jaringan Theta pada aplikasi desentralistik pertama kami, Theta.tv. Setelah penerapan ini, kami bermitra dengan platform video seperti Contentos, MovieBloc dan Samsung VR untuk menerapkan jaringan Theta ke platform mereka.

Peluncuran Mainnet 2.0 Theta beberapa waktu juga sukses besar, diikuti kemitraan kami dengan Google Cloud.

Tapi yang lebih penting secara jangka panjang adalah peluncuran staking Guardian Node, yang mengajak komunitas Theta agar menciptakan jaringan yang benar-benar terdesentralisasi. Sampat saat ini, ada 1250 simpul (node) yang dijalankan oleh komunitas.

Theta Labs bermitra dengan Indodax untuk mengincar pasar Indonesia. Bagaimana kolaborasi dengan Indodax sejauh ini? Apakah Indodax mitra strategis untuk menumbuhkan bisnis Theta di Indonesia?
Kami sangat senang bekerjasama dengan Indodax untuk memasuki pasar Indonesia, sebab Indodax sudah mendapatkan lisensi dari Bappebti dan menyelesaikan pendaftaran resminya.

Pengalaman kami sejauh ini sangat baik dengan Indodax. Berdasarkan pengetahuan lokal dan latar belakang mereka, Indodax sudah mengenalkan kami dengan media lokal sehingga kami mampu menjangkau komunitas lokal. Akan ada kolaborasi lebih lanjut soal pemasaran.

Selain itu Theta.tv akan dipasang pada situs Indodax untuk menyediakan konten video sepanjang hari agar lebih banyak komunitas Indonesia merasakan keunggulan jaringan Theta.

Apakah Indonesia pasar yang potensial bagi Theta?
Kami telah mengembangkan jaringan video kami dan menerapkan kemitraan teknologi dengan beragam platform video. Menurut data, pasar streaming di Indonesia bernilai US$213 juta pada tahun 2018 dan diperkirakan mencapai US$1.502 miliar pada tahun 2026. Selain itu, industri media dan hiburan Indonesia mendominasi pangsa pasar.

Melihat pertumbuhan ini, kami memandang Indonesia sebagai pasar potensial bagi Theta. Kami belum membuat fokus pasar Indonesia, tetapi kami ingin membuka kerjasama dengan situs video seperti Vidio dan perusahaan teknologi teratas di Indonesia.

Apa keunggulan Theta dibanding perusahaan serupa?
Theta telah mengembangkan blockchain baru dan teknologi untuk video streaming, sementara aset kripto TFuel berperan sebagai insentif dan mekanisme imbalan untuk memotivasi semua pemangku kepentingan, terutama video caching/relay miner untuk berpartisipasi dalam jaringan.

Sebagian besar aset kripto lain yang berstandar ERC-20 hanya ada di level aplikasi, tidak dibarengi kemampuan teknis untuk memperbesar skala dan menangani kebutuhan video tingkat infrastruktur dengan insentif di dalamnya.

Sedangkan aset kripto Theta adalah satu-satunya solusi hulu ke hilir bagi streaming video desentralistik, menyediakan insentif bagi semua pengguna dalam jaringan. Secara jangka panjang, seiring lebih banyak simpul caching dan relay yang bergabung ke jaringan Theta, kegunaan aset kripto juga akan meningkat.

Selain itu, kami memiliki produk yang sudah aktif di Theta.tv, kami memiliki perkembangan nyata (MoU dengan platform video seperti Contentos, MovieBlock, dan tersorot di Samsung Developer Conference). Sebab perusahaan media dan teknologi seperti Samsung dan Sony sudah investasi di Theta, jalan sangat terbuka bagi kami untuk diadopsi masal.

Bagaimana pendapat Anda soal pengembangan blockchain di Indonesia?
Indonesia termasuk salah satu pasar aset kripto paling menjanjikan di Asia Tenggara. Menurut laporan e-Conomy SEA 2019, ekonomi digital Indonesia bernilai US$40 miliar di 2019 dan bertumbuh pesat.

Pemerintah tampaknya terbuka terhadap ekonomi digital dengan menyediakan kerangka hukum untuk mendukung pertumbuhan industri ini. Indonesia juga bergerak cepat dengan menetapkan kerangka regulasi aset kripto.

Industri blockchain dan aset kripto akan mendapat banyak dari kebijakan ini. Dengan populasi yang tinggi, kami melihat Indonesia memiliki potensi tinggi untuk menjadi negara terdepan bagi adopsi massal kripto.

Theta Labs berkolaborasi dengan Google, bagaimana perkembangannya dan apakah akan membuat perubahan besar bagi rencana bisnis Theta?
Kemitraan kami dengan Google sangat strategis bagi rencana bisnis kami. Google bergabung ke program enterprise validator Theta dan menjalankan simpul validator. Google menyediakan kestabilan dan keamanan platform Google Cloud ke jaringan Theta.

Demi menjalankan jaringan Theta secara aman, pengaturan sangat penting untuk memperkuat keamanan dan desentralisasi protokol kami. Google adalah mitra yang sempurna untuk hal itu.

Kami telah membahas beragam bisnis model dengan Google dan kami akan menguji model-model tersebut dalam kemitraan ini. Seiring kami terus membangun jaringan dan bisnis streaming kami, Google Cloud adalah mitra sempurna untuk membantu kami secara global.

Apakah ada rencana lain untuk bermitra dengan perusahaan besar?
Saat ini, Google, Blockchain Ventures, Binance, Gumi Cryptos dan Theta Labs berlaku sebagai Theta Enterprise Validator Node. Beberapa perusahaan besar lain sedang dalam proses bergabung tetapi kami belum bisa menyebut nama mereka.

Sebab Theta adalah infrastruktur pengiriman video, kami akan bermitra dengan penyedia konten. Setelah penerapan Theta.tv, saat ini kami memadukan Theta dengan platform video seperti Samsung VR, COS.tv dan kami berencana bermitra dengan setidaknya tiga perusahaan video lebih besar tahun ini.

Apa harapan Anda setelah bekerjasama dengan Indodax?
Bermitra dengan Indodax adalah langkah penting memasuki pasar Indonesia. guardianmonitor.io menunjukkan sudah ada sepasang Theta Guardian Node di Indonesia.

Dengan listing dua aset kripto kami di Indodax, kami ingin meningkatkan pengetahuan tentang protokol Theta dan menumbuhkan komunitas kami serta mendapat lebih banyak Guardian Node agar protokol kami sepenuhnya terdesentralisasi.

Dengan ukuran pasar konten video Indonesia yang besar, kami ingin terhubung dengan penyedia konten video lokal untuk memakai jaringan desentralistik Theta.

Apakah target yang ingin dicapai Theta tahun ini?
Kami melihat tahun 2020 sebagai tahun di mana jaringan Theta diadopsi oleh platform video di wilayah AS dan Asia, termasuk produk Theta Live Embed yang diluncurkan awal tahun ini.

Ada sejumlah platform besar yang akan memaparkan pengiriman video jaringan Theta ke jutaan pelanggan bulanan dan memungkinkan mereka mendapat imbalan aset kript TFuel saat memakai jaringan ini.

Hal lainnnya adalah peluncuran Guardian Node oleh komunitas Theta dan tambahan Enterprise Validator Node akan membantu Theta mencapai kondisi desentralisasi penuh untuk staking dan governance. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait