Chicago Mercantile Exchange (CME) telah meluncurkan perdagangan berjangka Ethereum di platform-nya, sehingga investor institusi lebih mudah mendapatkan akses ke aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua tersebut.
Menurut data dari Skew, total 77 kontrak Ethereum berjangka telah diperjualbelikan sejak peluncuran kemarin. Sesuai spesifikasi CME, setiap kontrak bernilai 50 ETH, sekitar US$81.650 atau US$6,3 juta dengan kurs sebelumnya.
Petang ini pukul 16:55 WIB, ETH diperdagangkan di kisaran US$1800 per ETH (lebih dari Rp25 juta), naik lebih dari 3 persen dalam 24 jam.
“Dengan jaringan Ethereum yang mencetak puluhan unicorn kripto di tahun lalu, ETH berada di posisi untuk menjadi titik fokus bagi investor yang menginginkan akses terhadap inovasi luas di sektor kripto beserta beragam kegunaannya,” jelas Lior Messika, pendiri dan rekan manajer di modal ventura Eden Block asal Uni Eropa, dilansir dari Decrypt.
Ia menambahkan, Ethereum berada di tahap lebih awal penemuan potensinya, sedangkan narasi Bitcoin telah terbuktikan selama 10 tahun terakhir.
Sebagai instrumen derivatif, kontrak berjangka dirancang untuk menjual aset pada harga tertentu pada tanggal tertentu di masa depan. Berbeda dengan options, kontrak berjangka harus dipenuhi pada tanggal kadaluarsanya.
Sebab itu, kontrak berjangka “mirip dengan judi” di mana salah satu pihak menang atau kalah, tergantung selisih harga kontrak tersebut dengan harga aktual aset pada waktu yang ditentukan.
Kendati CME meluncurkan perdagangan berjangka dan options untuk Bitcoin sejak tiga tahun lalu, yang menjadi titik puncak bull run Bitcoin, bursa tersebut tidak tergesa-gesa menambahkan aset kripto lain.
Ethereum sangat berbeda dengan Bitcoin. Platform blockchain ini menjadi landasan bagi ratusan proyek DeFi, berkat fitur smart contract-nya yang lebih mumpuni.
Kadan Stadelmann, CTO penyedia solusi blockchain Komodo, mengatakan peluncuran Ethereum berjangka oleh CME adalah langkah menuju adopsi aset kripto di sektor lembaga keuangan yang telah lama ditunggu industri kripto.
“Bitcoin dan Ethereum berada di lapisan tersendiri ketika berbicara adopsi kripto, tetapi saya yakin ini hanyalah awal dari ekspansi perdagangan berjangka di antara institusi besar. Kita akan melihat lebih banyak aset didukung dan lebih banyak pemain bergabung,” tambah Stadelmann.
Ia menjelaskan, ketika CME meluncurkan Bitcoin berjangka pada Desember 2017, pasar kripto sangat berbeda dengan saat ini. Pada waktu itu, teknologi smart contract masih di tahap awal dan belum banyak yang memahami soal blockchain. Tetapi kini, Ethereum adalah kekuatan keuangan global dengan aset kripto ETH di pusatnya.
“Segala hal dari bursa desentralistik, protokol peminjaman, pasar NFT saat ini berjalan di jaringan Ethereum. CME beserta lembaga besar lain memiliki sentimen positif bahwa aset kripto dan teknologi desentralistik akan semakin mendapat momentum di tahun-tahun mendatang,” pungkas Stadelmann.
Jumat lalu, pengelola aset digital Grayscale menambahkan pembelian ETH senilai lebih dari US$38 juta ke simpanannya dalam satu hari.
Belum diketahui apakah Grayscale ingin mencari cuan atas harga ETH saja atau juga turut memasuki sektor DeFi. [decrypt.co/ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.