Data SWIFT: Dominasi Dolar Masih Tinggi

Jaringan pesan keuangan global SWIFT, baru-baru ini, mengungkap data kompilasi bahwa dominasi Dolar AS dalam pembayaran global masih tinggi.

Sebagaimana dilansir News Bitcoin, platform SWIFT menghubungkan lebih dari 11.000 organisasi perbankan dan sekuritas, infrastruktur pasar, dan pelanggan korporat di lebih dari 200 negara dan wilayah.

“Dominasi Dolar AS dalam pembayaran internasional mencapai rekor tertinggi, menurut data transaksi terbaru dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), layanan pesan keuangan global terkemuka,” demikian dikutip media crypto.

Menurut data transaksi SWIFT terbaru menunjukkan lonjakan tak terduga dari dolar AS, dengan pangsa dalam transaksi SWIFT FX melonjak menjadi rekor 46 persen pada bulan Juli.

Ini menandai kenaikan yang signifikan dari sedikit lebih dari sepertiga satu dekade yang lalu, sebuah tren yang mendorong pemeriksaan lebih mendalam terhadap dinamika yang berkembang dalam pembayaran global.

Kenaikan dolar AS sebagian besar dipicu oleh pergeseran dari euro, yang sebelumnya mencapai puncak 46 persen pada tahun 2012, hanya untuk kemudian merosot tajam menjadi di bawah seperempat.

Namun, di tengah gelombang perubahan ini, data SWIFT juga mengungkapkan tren menarik dalam transaksi terkait yuan Tiongkok dalam pasar valuta asing global.

Terutama, lebih dari 3 persen instruksi yang dikirim melalui SWIFT pada bulan Juli terkait dengan yuan Tiongkok, sebuah prestasi luar biasa yang mencerminkan pentingnya China dalam ranah ekonomi global.

Angka ini berbanding kontras dengan hanya 0,03 persen yang tercatat pada tahun 2010, menggambarkan dengan jelas kenaikan yuan di panggung global.

Banyak ekonom telah memperingatkan bahwa dominasi Dolar AS tidak akan berlangsung selamanya, termasuk pemenang Nobel Paul Krugman.

Namun, kebanyakan tidak melihat yuan Tiongkok sebagai ancaman serius terhadap hegemoni dolar.

Patut diketahui, semakin banyak negara yang meninggalkan Dolar AS demi yuan Tiongkok atau mata uang nasional lainnya.

Gerakan dedolarisasi global dipimpin oleh negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan).

Blok ekonomi ini menyelesaikan pertemuan tahunannya yang ke-15 minggu ini, dan para pemimpin BRICS sepakat tentang pentingnya mendorong penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan internasional dan transaksi keuangan.

Ketika dolar semakin mengukuhkan posisinya, ketangguhan mata uang kripto, terutama Bitcoin, menjadi fokus sebagai pembawa perubahan potensial. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait