Detik-detik Tambang Bitcoin di Tiongkok Ditutup Paksa

Tambang Bitcoin di Tiongkok milik BTC.com ditutup paksa oleh polisi atas instruksi pemerintah setempat. Polisi beralasan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

“Pencegahan wabah Virus Corona di beberapa tempat tampak berantakan. Saya memiliki tambang Bitcoin di pinggiran kota yang terpencil. Sekarang polisi datang memaksa kami berhenti menambang. Apa hubungan penutupan tambang Bitcoin dengan pencegahan wabah Virus Corona?” kata Jiang Zhuoer, CEO BTC.com di Weibo, Selasa (4 Januari 2020).

Dalam video yang diunggahnya, tampak sejumlah pria berjaket tebal berbaris menghadap beberapa polisi berseragam. Kuat diduga pria berjaket itu adalah para pekerja tambang Bitcoin.

Sumber video: Weibo

Jiang sebenarnya bisa memaklumi upaya pemerintah setempat untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Dan ia menegaskan tidak ada pekerja baru yang datang dan pekerja lain tidak ada yang keluar dari wilayah tersebut.

Tapi, ia sangat menyesalkan aksi polisi memaksa menutup tambang Bitcoin itu, karena tidak ada hubungannya dengan Virus Corona.

“Mungkin sejumlah tambang Bitcoin juga bernasib serupa. Apakah tidak pengecualian untuk kami,” katanya.

Tidak jelas lokasi tambang Bitcoin tersebut. Tapi, pengguna Weibo yang berkomentar soal video itu, menduga kuat tambang Bitcoin berlokasi di Kota Xinjiang di Mongolia Dalam, sebuah tempat yang cukup terpencil.

“Lihat ada salju setebal itu. Saya yakin itu di Xinjiang,” katanya.

Sejauh ini belum ada kepastian, apakah tambang lainnya juga bernasib sama seperti dugaan Jiang.

Tambang Bitcoin terbesar di Tiongkok berpusat di Provinsi Sichuan, yang juga terkena wabah Virus Corona. Tiongkok menguasai lebih dari 60 persen pertambangan Bitcoin sedunia, di mana Sichuan mendominasi lebih dari 50 persen.

Distribusi hash rate tambang Bitcoin global. BTC.com menguasai lebih dari 11 persen dalam 24 terakhir. Sumber: Blockchain.com.

BTC.com saat ini menguasai lebih dari 11 persen hash rate distribution tambang Bitcoin di seluruh dunia. Besar kemungkinan tambang Bitcoin yang ditutup hanya satu yang besar dari sekian banyak lainnya.

Distribusi pertambangan Bitcoin secara global. Tiongkok masih menguasai.

Pagi ini, hash rate Bitcoin terpantau tidak ada penurunan signifikan, masih berada di kisaran 115,608 Exahash per detik per hari.

Besaran itu terkuat selama 3 bulan terakhir. Pun sepanjang masa, hash rate Bitcoin terus meningkat, yang mencerminkan aktivitas penambangan yang masih banyak.

Dalam kondisi terburuk, jikalau sejumlah besar tambang Bitcoin ditutup paksa, tentu hash rate akan menurun.

Namun, mengingat Bitcoin bersifat terbuka dan global, maka siapa saja pun bisa mengambil alih peran penambangan itu agar hash rate tetap terjaga. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait