Dompet Bitcoin El Salvador Alami Gangguan, Banyak Warga Mengeluh

Selama 4 hari berturut-turut, Chivo, dompet resmi Bitcoin dari Pemerintah El Salvador mengalami gangguan. Akibatnya sejumlah warga mengeluh di media sosial. “chivo” dalam bahasa sehari-sehari di El Salvador berarti “keren”.

Selama 4 hari, ada gangguan teknis telah menimpa dompet digital Bitcoin Pemerintah Salvador, Chivo, sebuah kemunduran yang dapat membuat warga enggan mendaftar ke aplikasi yang dipromosikan oleh Presiden Nayib Bukele.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (11/9/2021), ada masalah ketika mengakses dompet digital itu, menarik uang dari ATM, dan verifikasi data. Bahkan pemerintah tidak segera menyetorkan imbalan Bitcoin senilai US$30 Bukele yang dijanjikan. Reuters menyebutkan keluhan pengguna banyak yang diunggah di Twitter dan Facebook.

Melvin Vasquez, seorang seniman tato berusia 30 tahun, mengunduh Chivo pada Selasa, ketika undang-undang Bitcoin mulai berlaku efektif, tetapi sejak itu tidak dapat menggunakannya.

“Saya ingin mencoba apakah saya bisa membeli Pizza menggunakan aplikasi itu itu. Tapi, untuk login saja tidak bisa, melihat apakah saya dapat membeli sesuatu, tetapi itu bahkan tidak mengizinkan saya masuk,” kata Vasquez.

Dompet Bitcoin El Salvador Bermasalah, Keluhan Menumpuk di App Store Apple dan Google Play

Selain keluhan membanjiri media sosial, keluhan serupa menumpuk di App Store Apple dan Google Play, tempat Chivo bisa diunduh oleh warga.

“Saya mengunduhnya dan memasukkan semua data saya. Ketika login kembali, selalu gagal. Bahkan aplikasi tidak mengenali PIN data wajah saya. Kalau boleh jujur, ini adalah aplikasi yang sangat buruk,” kata seorang pengguna.

Lewat Chivo, Pemerintah Bukele menargetkan 2,5 juta orang Salvador, sekitar 39 dari populasi, untuk mengunduh dan mendaftar di dompet kripto itu.

Sejak awal Bukele berpendapat menggunakan Bitcoin untuk mengirimkan uang antar negara, bisa menghemat biaya hingga US$400 juta per tahun.

Chivo sendiri tidak menggunakan blockchain Bitcoin secara langsung sebagai jaringan pembayaran, melainkan menggunakan teknologi Lightning Network.

Jaringan peer-to-peer ini diletakkan di atas blockchain Bitcoin dan berinteraksi secara langsung. Protokol lapis ke-2 ini memang terbukti lebih cepat dan murah mengelola transaksi daripada blockchain Bitcoin secara langsung.

Dengan protokol itu, Bitcoin dikirim secara instan. Bandingkan dengan blockchain Bitcoin secara langsung, tercepat adalah 10 menit (berdasarkan periode block).

Hanya saja, Lightning Network saat ini belum bisa menampung nominal transaksi yang besar dalam satu transaksi. Sehingga peruntukan Chivo sepertinya memang untuk transaksi mikro dan rutin.

Idealisme Bukele memang tak berlangsung mulus. Sebelum dan sesudah berlakunya undang-undang itu, tentangan dari pengusaha termasuk para pensiunan tak kalah derasnya. Mereka menolak kewajiban menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran. Volatilitas yang tinggi adalah salah satu alasan.

Namun Bukele membantah anggapan itu. Dia mengatakan penggunakan Bitcoin adalah pilihan, bukan paksaaan. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait