Dunia kripto penuh peluang yang datang dan pergi dengan cepat. Setiap kali harga koin melonjak atau turun tajam, pertanyaan seperti “Masih bisa jual, gak?” atau “Udah bisa entry belum?” sering muncul di grup Telegram atau media sosial. Ini sejatinya mencerminkan siklus pasar, sekaligus melambang kondisi psikologis pelaku pasar.
Namun, meski banyak yang bertanya, hanya sedikit yang mengambil langkah-langkah nyata. Sebagian besar hanya menjadi penonton, mengamati pasar crypto tanpa berani terjun langsung. Inilah fenomena yang terjadi—ketika harga bergerak cepat, peluangnya sering kali terlewatkan.
Fenomena ini bisa disebut sebagai fenomena Rojali dan Rohana dalam dunia kripto. Mereka yang terus bertanya tanpa bertindak akan selalu tertinggal, sementara yang cepat mengambil peluang justru yang keluar sebagai pemenang.
BACA JUGA: Proyeksi Harga Bitcoin 2025, Oscar Darmawan: Dapat Kembali ke US$100 Ribu
Rojali dan Rohana: Cerminan Sikap Investor yang Terlalu Hati-hati?
Pernah mendengar istilah Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya)? Kedua kelompok juga sering muncul di komunitas kripto, tak hanya di mall atau pusat perbenjaan yang menjual barang fisik. Mereka lebih banyak bertanya dan mengamati daripada benar-benar beraksi—baik itu membeli atau menjual coin crypto.
Mereka cenderung sibuk mengikuti analisis, membaca prediksi, dan mencatat koin potensial. Namun, ketika saatnya tiba, mereka malah ragu dan tak kunjung menekan tombol beli atau sebaliknya. Fenomena ini mirip dengan orang yang datang ke mall hanya untuk melihat-lihat tanpa membeli apa pun.
Di dunia kripto, ketakutan akan risiko dan ketidakmampuan untuk menentukan waktu yang tepat sering menjadi penghalang utama. Mereka terjebak dalam siklus Fear of Missing Out (FOMO), takut kehilangan kesempatan saat harga naik, tapi merasa ragu untuk membeli saat harga turun.
Ketidakpastian ini membuat mereka tetap bertahan di luar pasar, meski peluang ada di depan mata. Ini adalah masalah yang sering dihadapi investor yang terlalu hati-hati dalam mengambil langkah.
Mengapa Mentalitas Ini Bisa Berbahaya?
Ketidakpastian ini tak hanya merugikan individu, tetapi juga menghambat perkembangan pasar kripto. Seperti pasar belanja yang hanya dipenuhi pengunjung pasif, pasar kripto tak akan berkembang jika hanya ada penonton tanpa partisipasi aktif.
Trader crypto pemula seringkali terlalu banyak bertanya tanpa mengambil keputusan. Mereka menunggu harga ideal yang sering tak kunjung datang. Ketika sudah tinggi, mereka merasa terlambat, dan saat harga turun, mereka merasa belum cukup aman untuk membeli.
Perilaku ini sering berujung pada penyesalan. Dalam investasi crypto, keputusan yang tepat bukan selalu berdasarkan analisis mendalam, tetapi pada kemampuan untuk bertindak meski dalam ketidakpastian.
Dari Rojali dan Rohana ke Robeli, Mungkinkah?
Meskipun fenomena Rojali dan Rohana mendominasi, masih ada harapan untuk perubahan. Seperti pengunjung mal yang akhirnya menjadi pembeli (Robeli), ada kemungkinan bagi Rojali dan Rohana kripto untuk bertransformasi menjadi pelaku pasar yang aktif. Edukasi kripto yang baik dan pemahaman risiko adalah kunci untuk keluar dari mentalitas pasif.
Edukator, analis, dan pembuat konten kripto memiliki peran penting dalam membantu audiens melewati ketidakpastian pasar. Mereka tidak hanya memberikan prediksi, tetapi juga membimbing audiens untuk memiliki mentalitas yang realistis, siap menghadapi fluktuasi pasar.
Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan mereka yang sebelumnya hanya bertanya, kini dapat bertindak dengan lebih percaya diri. Mereka bisa menjadi bagian aktif dari pasar yang saat ini terus berkembang.
Di tengah volatilitas pasar, bukan hanya pertanyaan tentang “Apakah ini waktu yang tepat?” yang harus dijawab, tetapi juga “Apakah kita siap untuk menanggung hasilnya?” Jika jawabannya “ya,” kita bisa menjadi pelaku pasar, bukan hanya penonton. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.