Akhirnya Gemini me-listing LiteCoin (LTC) di platfrom bursa kriptonya mulai hari ini. Pengguna dapat memulai deposit LTC pada hari ini mulai pukul 11:00 WIB. Sedangkan trading bisa dimulai pada Selasa, 16 Oktober 2018 pada jam yang sama.
Diumumkan oleh Gemini melalui blog resminya kemarin, LTC akan menambah aset yang diperdagangkan di bursa kripto milik Winklevoss bersaudara itu, bersama BTC, ETH dan Zcash.
“Adapun pair yang diperdagangkan adalah LTC/USD, LTC/BTC, LTC/ETH dan ZEC/LTC,” tulis Eric Winer Vice President of Engineering Gemini dalam blog itu.
LiteCoin yang dibuat oleh Charlie Lee, adalah hasil fork dari Bitcoin, pada 7 Oktober 2011 silam dan dirilis live pada 13 Oktober di tahun yang sama.
Berada di peringkat ke-7 versi Coinmarketcap, LiteCoin lazim digunakan sebagai alat pembayaran secara global, layaknya pembayaran menggunakan uang biasa. Selama beberapa tahun terakhir kejayaan LiteCoin agak tertekan dengan kehadiran kripto-kripto lain, yang memiliki fitur yang lebih berbanding LiteCoin. Tetapi ia tetap popular dan relatif stabil berada di 10 besar kripto dunia berdasarkan besaran market cap-nya, yakni US$3,1 miliar.
LiteCoin menggunakan algoritma yang berbeda dengan Bitcoin. Jikalau Bitcoin menghasilkan block setiap 10 menit sekali, Litecoin hanya perlu 2,5 menit saja dengan penggunaan algoritma scrypt. Itulah sebabnya, di LiteCoin hanya perlu 5 menit untuk dua konfirmasi transaksi. Bandingkan dengan Bitcoin yang perlu 10 menit untuk satu konfirmasi.
Gemini memang tak termasuk bursa kripto bervolume terbesar di dunia. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Gemini berada di peringkat ke-45 dengan volume transaksi mencapai US$25,1 juta (24 jam), US$145,2 juta (7 hari), US$581,4 juta (30 hari). Angka itu berbeda jauh dengan Binance yang berada di peringkat pertama, dengan volume US$824 juta dalam 24 jam terakhir.
Tetapi Gemini menempatkan dirinya sebagai bursa kripto “paling taat hukum” di bawah pengawasan New York State Department of Financial Services (NYSDFS). Gemini juga membesut stablecoin Gemini Dollar (GUSD) yang berpatokan pada harga dolar AS. Padahal konsep stablecoin, yang mengacu pada uang fiat, masih diperdebatkan.
“Dengan hadirnya LiteCoin, akan menambah rasa percaya diri kami sebagai bursa kripto terpercaya, baik bagi investor ritel dan institusi,” tulis Winer.
Dalam blog itu juga disebutkan Gemini berniat me-listing Bitcoin Cash (BCH). Tetapi hiruk pikuk di komunitas kripto besutan Roger Ver itu menempatkan Gemini dalam keraguan, khususnya karena ada desas-desus hard fork di tubuh blochain Bitcoin Cash.
“Oleh sebab itu, khusus soal listing BCH, kami melangkah ekstra hati-hati dan menundanya. Kami akan mengevaluasinya, setidaknya hingga November tahun ini,” tukas Winer. [vins]