Pengesahan Genius Act di AS ternyata menjadi angin segar bagi sejumlah altcoin yang sudah terintegrasi dengan stablecoin. Bukan cuma sekadar legalitas baru, aturan ini membuka peluang besar bagi proyek kripto yang selama ini membangun infrastruktur dengan serius.
Altcoin Buzz dalam video terbarunya menyebutkan lima altcoin yang patut dilirik pasca regulasi ini diberlakukan.
Genius Act Bukan Sekadar Soal Stablecoin
Jumat lalu, Presiden AS Donald Trump resmi menandatangani Genius Act menjadi undang-undang. Meskipun fokus utamanya adalah pada stablecoin, dampaknya dirasakan jauh lebih luas.
Undang-undang ini mewajibkan penerbit stablecoin untuk didukung 100 persen oleh aset likuid seperti dolar AS atau obligasi jangka pendek. Selain itu, mereka juga harus menerbitkan laporan publik bulanan tentang komposisi cadangan mereka.
Lebih lanjut lagi, aturan ini juga menegaskan batasan promosi yang boleh dilakukan. Misalnya, tidak ada lagi klaim bahwa stablecoin didukung langsung oleh pemerintah AS. Aturan juga diberlakukan konsisten di level federal dan negara bagian, serta memberikan perlindungan konsumen jika penerbit mengalami kebangkrutan.
“Ini bukan sekadar legalisasi. Ini membentuk kerangka kerja baru yang bisa memangkas risiko dan membuka jalan baru untuk likuiditas kripto,” ujar host dari Altcoin Buzz, Maddie.
Inilah 5 Altcoin yang Makin Diincar Pasca Pengesahan Genius Act
1. SUI, Kuda Hitam yang Sedang Ngebut
Proyek pertama yang disorot adalah SUI. Dalam setahun terakhir, pasokan stablecoin di jaringan SUI melonjak hampir 100 kali lipat. Kehadiran native USDC di SUI menjadi pemicu utama lonjakan tersebut.
Kini, nilai total terkunci (TVL) di ekosistem SUI mencapai US$2,25 miliar. Tak hanya itu, 21Shares bahkan sudah mengajukan proposal ETF berbasis SUI. Pergerakan harga juga cukup menjanjikan, naik lebih dari 15 persen dalam sebulan terakhir, dan 368 persen dalam satu tahun.
Bayangkan jika bank besar seperti Citi baru merilis stablecoin mereka hari ini. Akan butuh waktu untuk membangun kepercayaan. Tapi SUI sudah lebih dulu menanamkan fondasinya.
2. Stellar Jadi Magnet Bagi Korporasi
Di sisi lain, Stellar (XLM) juga ikut bersinar. Hanya dalam sebulan terakhir, pasokan stablecoin di jaringannya naik US$187 juta atau 22 persen. Volume transaksi mencapai lebih dari US$1,7 miliar, melonjak 189 persen.
Stellar juga sudah sesuai dengan standar ISO 222 yang banyak digunakan lembaga keuangan internasional. Harga XLM pun ikut terdongkrak, kini sudah naik lebih dari 100 persen dalam 30 hari terakhir.
Stellar menawarkan berbagai layanan seperti remitansi lintas negara dan pembayaran korporasi, fitur yang bisa bikin para bank dan perusahaan besar tergoda untuk menggunakan jaringan ini.
3. Polygon Bangkit Lagi dengan CDK dan ZK Proofs
Polygon, yang kini menggunakan koin POL, kembali mencuri perhatian setelah sekian lama. Dikenal sebagai jaringan layer-2 yang efisien untuk stablecoin, Polygon kini menawarkan CDK, staking hub, hingga zero-knowledge proofs dalam satu paket.
Ini membuatnya sangat cocok untuk kebutuhan institusi. Harga POL sendiri melonjak lebih dari 40 persen dalam 30 hari terakhir. Dan meski sempat tertekan, target US$1,29 sebagai all-time high (ATH) bukan sesuatu yang mustahil untuk dicapai kembali.
4. Cronos Siapkan Gebrakan dengan Stablecoin Baru
Cronos (CRO), bagian dari ekosistem Crypto.com, sedang bersiap meluncurkan stablecoin baru pada kuartal ketiga tahun ini. Jaringannya yang sudah diperbarui (V2) membuat transaksi jadi 10 kali lebih cepat dan murah.
Bahkan, peluncuran ETF berbasis CRO diperkirakan terjadi di kuartal keempat. Harga CRO saat ini ada di kisaran 12 sen, naik sekitar 40 persen dalam sebulan. Dengan ATH sebelumnya di 96 sen, potensi lonjakannya cukup menggiurkan.
5. SKY Siap Tancap Gas
Sky Protocol (SKY), yang sebelumnya dikenal sebagai MakerDAO, sudah mengeluarkan stablecoin USDS. Struktur desentralisasinya dan sejarah panjang sejak 2018 membuatnya berpeluang besar untuk diterima dalam kerangka Genius Act. Meski belum melonjak drastis, harga SKY sudah naik 14 persen dalam 30 hari terakhir.
“SKY mungkin belum ramai sekarang, tapi besar kemungkinan akan ikut melesat dalam waktu dekat,” ujar Maddie.
Dengan diberlakukannya Genius Act, pasar kripto seperti mendapat peta baru. Proyek-proyek yang sejak awal menyiapkan jalur regulasi kini mulai menunjukkan hasil.
Bukan hanya sekadar spekulasi harga, tapi soal kesiapan menghadapi era stablecoin yang lebih terstruktur. Buat investor yang jeli, ini mungkin saat yang tepat untuk menyiapkan langkah sebelum pasar benar-benar berlari. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.