Kabar PayPal akan membuka layanan jual-beli Bitcoin dan sejumlah aset kripto lainnya, termasuk fitur belanja daring menggunakan aset kripto itu, hitung pajaknya kian rumit. Warga AS wajib cermat.
Dimulai awal tahun 2021 atau pada paruh pertama tahun itu, Paypal bersiap meluncurkan fitur bayar daring menggunakan aset kripto bagi pengguna asal AS. Pengguna bisa membeli barang dan jasa secara daring di 26 juta merchant yang tersedia.
Fitur itu adalah tambahan selain fitur jual-beli Bitcoin, Bitcoin Cash, Ether dan Litecoin yang disiapkan dalam beberapa pekan mendatang.
Meskipun itu adalah berita bagus bagi adopsi aset kripto, sehingga melejitkan harga Bitcoin menjadi 192 juta per BTC pada pagi hari ini, dengan model perpajakan terhadap aset kripto di AS saat ini, disebut menjadi kian rumit.
Pajak Aset Kripto di AS
Di AS, aset kripto termasuk Bitcoin diperlakukan sebagai properti oleh Internal Revenue Service (IRS). Artinya, setiap kali warga AS menjual, menukar atau menggunakannya untuk membeli barang dan jasa, maka pengguna akan dikenakan pajak.
Berdasarkan siaran pers PayPal pada 21 Oktober 2020, pengguna “akan dapat langsung mengubah saldo aset kripto pilihan mereka ke mata uang fiat, dengan kepastian nilai dan tanpa biaya tambahan”.
Ini berarti setiap kali pengguna mengubah aset kripto mereka menjadi fiat untuk membayar barang dan jasa melalui PayPal, pengguna tersebut akan memiliki kewajiban pajak.
Misalnya, anggap Sam ingin membeli perabot seharga US$10.000 oleh merchant PayPal. Sam tidak memiliki dolar AS untuk melakukan pembelian, jadi dia menggunakan 1 bitcoin (BTC) yang dimilikinya.
Sam membeli 1 BTC ini seharga US$4.000 beberapa tahun yang lalu dan sekarang nilainya US$10.000. Ketika Sam memulai transaksi melalui PayPal, Paypal mengubah 1 BTC ini menjadi US$10.000 dan mentransfer dana ke merchant.
Pada saat konversi, Sam akan terbeban pajak dan harus membayar pajak atas US$6.000 (US$10.000-4.000) dari keuntungan modal jangka panjang. Pajak kira-kira setara dengan US$900 (US$6.000*15 persen).
PayPal juga menyebutkan: “Merupakan tanggung jawab Anda untuk menentukan pajak apa, jika ada, yang berlaku untuk transaksi yang Anda lakukan menggunakan aset kripto Anda… melalui akun PayPal Anda untuk tujuan menentukan pengajuan atau pembayaran pajak yang diperlukan”.
Meskipun pernyataan riwayat transaksi ini berguna, tapi tidak dapat sepenuhnya diandalkan untuk menghitung pajak.
“Oleh karena itu, pengguna perlu [alih-alih tak merepotkan-Red] menyimpan catatan terperinci tentang berapa banyak biaya dalam membeli aset kripto, nilai pasar pada saat mereka membelanjakannya, dan berapa lama mereka menyimpannya sebelum digunakan untuk menghitung kewajiban pajak dengan benar,” sebut Forbes.
Perlu juga dicatat bahwa menurut ketentuan PayPal (setidaknya saat peluncuran), pengguna tidak diperkenankan menarik aset kripto ke dompet mereka sendiri.
Jika seorang pengguna ingin menutup akun aset kripto di PayPal, maka mereka pasti harus menjual aset di akun itu terlebih dahulu dan itu juga terbeban pajak lainnya.
Kekurangan
Berdasarkan laporan Coindesk, layanan itu tidak memungkinkan pengguna menarik dan menyetorkan aset kripto. Jadi, sekali Anda beli, maka aset kripto tersimpan di akun, hingga Anda menjualnya menjadi uang fiat, seperti dolar AS.
Temuan Coindesk di laman “Help” PayPal, tertera keterangan bahwa pengguna hanya bisa menyimpan aset kripto yang Anda beli di PayPal di akun pengguna. Selain itu, aset kripto di akun tidak dapat ditransfer ke akun lain di dalam atau di luar PayPal.
Pengumuman PayPal itu praktis menambah tenaga kepada Bitcoin sebagai Raja Aset Kripto. Sebelumnya harga Bitcoin melejit gara-gara keputusan Square yang dipimpin Jack Dorsey sang Pendiri Twitter, membeli Bitcoin senilai US$50 juta.
Sebelum Square ada perusahaan publik lain yang membeli Bitcoin bernilai triliunan rupiah, yakni MicroStrategy. Bahkan di saat yang hampir bersamaan, Fidelity mengumumkan peluncuran produk Bitcoin Fund seperti milik Grayscale.
Biaya Premium
Temuan lain ditulis oleh TechCrunch soal biaya layanan aset kripto yang sangat tinggi dibandingkan bursa aset kripto biasa.
PayPal akan mengenakan biaya tinggi untuk transaksi pertukaran uang fiat-ke aset kripto dan sebaliknya.
Untuk transaksi kurang dari US$100 dibebankan biaya 2,3 persen, 2 persen untuk transaksi antara US$100 dan US$200, 1,8 persen untuk transaksi antara US$200 dan US$ 1.000 dan 1,5 persen untuk transaksi di atas US$1.000.
Ada juga biaya minimum US$0,50 untuk transaksi di bawah US$25. PayPal juga menerakan, bahwa akan ada beberapa spread antara harga beli dan jual.
Sebagai perbandingan, bursa aset kripto biasa Coinbase mengenak biaya tukar 1,49 persen untuk setiap transaksi di atas US$200, dan biaya flat jika transaksi di bawah nominal itu.
Membeli aset kripto dengan kartu debit jauh lebih mahal, karena Coinbase mengenakan biaya 3,99 persen.
Sedangkan aplikasi Square App mengenakan biaya yang bervariasi dan Robinhood membebankan biaya tersembunyi (hidden fee) di balik beberapa markup pada harga pasar. [red]