Berdasarkan data dari Coinmarketcap, harga Ether (ETH) terjun bebas dari US$130,74 (15 Januari malam) menjadi (US$122,22) pada tengah hari ini. Selama 24 jam terakhir, volume perdagangan tertinggi sebesar 3,35 persen dicatatkan oleh DOBI Exhange untuk pair ETH/BTC di kisaran US$122,21. Sedangkan di Binance, volume perdagangan ETH/USDT hanya sekitar 2,79 persen. Diduga kuat sentimen negatif ini dipicu oleh penundaan Constantinople, hard fork Ethereum, yang sedianya akan berlangsung hari ini, 16 Januari 2019.
Mengikuti pasar global, di pasar lokal Indonesia, seperti Tokocrypto, ketika berita ini ditulis, ETH diperdagangkan di kisaran Rp1.713.500. Sementara itu di Indodax turun di level Rp1.720.000 per ETH. Di pertukaran kripto, Triv, harga beli ETH dipatok Rp1.824.120 per ETH dan 1.566.366 per ETH untuk harga jual. Di Bitocto harga ETH tertinggi berada di level Rp1.730.000.
Constantinople, hard fork Ethereum yang sedianya akan berlangsung hari ini, 16 Januari 2019, ditunda, setelah ChainSecurity menemukan adanya celah keamanan serius yang berpotensi mengancam sistem. Demikian diumumkan oleh Ethereum melalui blog resminya.
“Fork yang direncanakan berlangsung pada 16 Januari pada blok 7.080.000, tertunda. Bagi pihak yang tidak menjalankan node (simpul) tidak perlu melakukan apa-apa. Khusus bagi Miners, Exchange dan Node Operator wajib memperbarui Geth dan Parity sebelum blok tersebut. Blok tersebut diperkirakan akan muncul sekitar 32 jam sejak pengumuman ini diterbitkan, atau pada 16 Januari pukul 8:00 pm PT, 16 Januari pukul 11:00 pm ET, 17 Januari pukul 4:00am GMT,” demikian tertulis. [coinmarketcap.com/blog.ethereum.org/vins]