Harga Bitcoin Berlipat Ganda Karena Peraturan Kripto?

Pada Kamis (29/09/2022), Kepala Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi AS (CFTC) Rostin Behnam berkata Bitcoin (BTC) dapat mengalami harga berlipat ganda bila diperdagangkan dalam pasar yang diregulasi oleh CFTC.

Behnam menambahkan, industri kripto memiliki peluang besar bagi dana institusi yang hanya dapat terjadi bila tersedia struktur regulasi.

Harga Bitcoin Dapat Berlipat Ganda 

Komentar Behnam tersebut terjadi di kala industri kripto menghadapi pengawasan ketat secara global di beragam negara seperti Brazil dan Australia. Di negeri Paman Sam, Tether USD (USDT) mengalami kelumit kasus hukum.

Di sisi lain, beberapa negara seperti Jepang dan Uni Emirat Arab bersikap terbuka kepada kripto dan Web3 sebagai peluang untuk menumbuhkan ekonomi.

Behnam menyebut, gelombang regulasi yang dihadapi kripto belum tentu hal buruk. Lembaga kripto bertumbuh subur dengan regulasi, berkembang pesat dengan kejelasan regulasi dan aturan main yang seimbang sebab lembaga kripto pintar, cepat dan memiliki sumber daya melimpah.

Decrypt melansir, Behnam berkata model pendanaan serta sumber daya CFTC mencegah regulator tersebut menggarap regulasi industri kripto secara luas yang dapat membantu mengurangi tindak kriminal.

Ia mengungkap, mayoritas kasus yang dikerjakan oleh CFTC bergantung kepada pelaporan, keluhan konsumen serta informasi anonim. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pendanaan bagi CFTC untuk mengerjakan penyelidikan secara mandiri.

Kepala CFTC itu menegaskan, ia mendukung rancangan undang-undang yang diajukan Komite Agrikultur Senat AS yang akan menunjuk CFTC sebagai regulator utama bagi industri kripto AS.

Penunjukan tersebut akan memperjelas lembaga yang bertanggung jawab untuk regulasi industri kripto di AS. Saat ini, kripto di AS diatur oleh CFTC dan Komisi Bursa Sekuritas (SEC) sehingga sering menimbulkan perselisihan aturan dan ketidakjelasan.

Perusahaan analisa on-chain Glassnode mengungkap, BTC masih jauh dari harga berlipat ganda. Investor jangka panjang ditekan oleh kondisi pasar lesu sehingga mengalami penurunan tingkat keuntungan yang setara dengan level terendah pada bear market tahun 2018 lalu.

Mayoritas investor tersebut membeli BTC pada harga rata-rata US$32 ribu. Menurut data Glassnode, kelompok investor yang membeli BTC di tahun 2021-2022 kini menjual dengan rata-rata kerugian sebesar 42 persen. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait