Harga Bitcoin Bisa di Bawah US$8 Ribu (Rp113 Juta)?

Setidaknya selama sepekan terakhir pasar aset kripto secara global mengalami pelemahan sangat berarti. Apakah saat ini pasar sedang berkonsolidasi atau akan mengalami bearish lanjutan? Harga Bitcoin (BTC) bisa di bawah US$8 ribu?

OLEH: Muhammad Kurnia Bijaksana
Trader Aset Kripto dan Pendiri CryptoLegend Indonesia

Setelah Black Thursday, 12 Maret 2020 lalu, pasar aset kripto mulai mengalami recovery yang cukup signifikan. Harga Bitcoin yang anjlok ke US$4 ribuan kembali naik selama 3 bulan terakhir dan mulai mendekati harganya di awal tahun 2020, yaitu sekitar US$10 ribu.

Namun, mulai terlihat adanya pelemahan momentum bullish. Apakah ini hanya konsolidasi, atau peringatan akan turunnya harga lagi?

Merujuk kepada prinsip dari analisis teknikal bahwa: “price moves in trends” atau harga bergerak  berdasarkan trend, sepintas terlihat bahwa trend harga masih lumayan naik.

Namun, yang perlu diperhatikan saat mengindentifikasi trend naik adalah, pertama adanya higher low dan kedua adalah adanya higher high.

Di timeframe harian, hampir semua aset kripto besar masih memiliki higher low, namun mulai kehilangan higher high atau puncak yang terus naik.

Higher-high dan higher low Bitcoin.
Higher-high dan higher low Ether.

Pertahanan Terakhir Bull
Untuk Bitcoin, bullish trend masih terbukti, selama harga masih berada di atas wilayah US$9.000-9.100.

Wilayah itu adalah support kuat yang jika ditembus, bisa membawa harga ke US$8 ribu, bahkan lebih rendah lagi.

Para trader tidak disarankan melakukan pembelian secara ceroboh sebelum wilayah itu benar-benar terbukti kuat menahan penurunan harga. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait