Harga Bitcoin Sempat Sentuh US$25 Ribu, Tapi Terancam Koreksi Besar

Untuk kali pertama dalam beberapa bulan, harga Bitcoin akhirnya mencapai US$25.000, tetapi kini terancam koreksi besar.

Sejak awal bulan Agustus, harga tampak lebih cenderung mengarah ke Utara, saat selera risiko pasar kian meningkat karena data inflasi AS yang lebih rendah.

Pasar kripto pun mayoritas menyikapi aksi harga Bitcoin dengan bergerak ke atas juga, mencetak pertumbuhan yang secara persentase, bahkan lebih besar dari BTC.

Kenaikan harga altcoin utama seperi Ether (ETH) dan Binance Coin (BNB) juga terlihat lebih baik, yang menandakan turunnya tingkat dominasi Bitcoin di pasar kripto.

Harga Bitcoin Terancam Koreksi Besar

Berdasarkan laporan Cointelegraph, harga kripto utama telah melesat ke level US$25.000, tetapi pedagang tampaknya masih enggan untuk mengambil risiko lebih untuk mendorong kenaikan yang lebih tinggi.

Menengok pergerakan harga BTC pada grafik di atas, harga dengan cepat menutup candle bullish sebelumnya dengan aksi jual yang lebih kuat setelah menyentuh level US$25.000.

Beberapa analis pun membahas level tersebut, yang diperkirakan akan membentuk pola double top, yang artinya harga akan terkoreksi besar.

Menurut akun Twitter popular “Il Capo of Crypto,” level tertinggi terbaru pada harga BTC tampaknyamenjadi potongan terakhir dari teka-teki sebelum dorongan bearish kembali.

“Kita bisa melihat leg lain hingga US$25.400-US$25.500, tetapi puncak reli pasar bearish ini sangat dekat. Sebagian besar altcoin mencapai resistance utama,” ujarnya.

Selain itu, ada Analis terkemuka lain, “Crypto Tony,” yang juga melihat BTC akan berbalik dari resistance-nya di US$24.500, untuk mencetak peluang beli baru di harga yang lebih rendah.

Di sisi lain, Analis popular “Dave the Wave” justru masih melihat adanya peluang kelanjutan bullish menggunakan pendekatan teknikal dan indikator MACD.

Menurut Dave, ada banyak tekanan ke atas yang membangun pada resistance level, di mana harga akan melesat dari posisi oversold dan menjadi bullish.

Dalam analisa Dave pada grafik di atas, secara pemetaan harga masih berada di zona beli, sehingga masih terlalu dini jika menyebut bearish akan kembali mendominasi.

Tetap saja, bagaimana sentimen global tetap akan memegang andil besar pada prospek tren aset kripto. Karena, investor masih mengukur selera risiko mereka dari setiap kebijakan yang dibuat oleh bank sentral. [st]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait