Harga Bitcoin Terus Naik, Sebut Scaramucci

Imbas turunnya harga Bitcoin, mendorong aksi jual aset kripto tersebut dalam skala besar. Investor kakap lalu memborong Bitcoin di posisi penjualan terendah kemarin, sehingga harganya menjadi rebound.

Anthony Scaramucci, pendiri perusahaan investasi alternatif global SkyBridge Capital, meyakini tren kenaikan Bitcoin masih belum berakhir.

“Jika kita memperkecil riwayat harga bitcoin, penjualan besar-besaran seperti yang kita lihat minggu ini adalah hal biasa. Pasar aset kripto penuh dengan ekspektasi, dan sebagian besar pemain kecil menggunakan leverage yang luar biasa,” tutur Scarmucci kepada CNBC.

Menurut Scaramucci, Bitcoin bangkit kembali dalam jangka panjang karena akan ada “kenaikan mutu di ruang kripto.”

Bitcoin melonjak dari US$32.000 menjadi US$39.000 karena banyak yang dengan cepat membeli harga aset kripto yang turun drastis. Bahkan mungkin SkyBridge Capital juga termasuk dalam daftar pembelinya.

Harga Bitcoin US$100.000 pada Akhir 2021

Dalam analisis Scaramucci, ada membahas beberapa faktor negatif yang mempengaruhi pasar kripto.

Pertama, Tesla yang tidak lagi menerima pembayaran Bitcoin karena masalah lingkungan.

Kedua, laporan JP Morgan bahwa lembaga tersebut tengah memburu emas alih-alih aset kripto

Ketiga, dan Tionglok melarang lembaga keuangannya melayani transaksi terkait kripto.

Dia mencatat bahwa Bitcoin dan altcoin “dihancurkan” atas jumlah likuidasi yang dipicu di pasar.

Data menunjukkan lebih dari US$9 miliar masuk terlikuidasi, karena harga Bitcoin dan sebagian besar altcoin teratas jatuh.

harga bitcoin

Nilai pengguna agunan telah turun ke platform titik menjualnya di pasar untuk mencegah kerugian.

Dia mencatat bahwa, hasil penelitian menunjukkan lebih dari 40 persen energi terpakai untuk menambang Bitcoin dapat diperbarui, dan emisi karbon keseluruhan dari aset kripto itu sama dengan 0,13 persen dari emisi karbon dunia.

“Kekhawatiran Musk dengan BTC, hendaknya berkaitan dengan perusahaan yang menerima kredit karbon,” ucap mantan Penasehat di Gedung Putih tersebut.

Sementara Tiongkok, katanya, mungkin tidak menerima aset kripto sebagai alat pembayaran karena mereka memiliki “sistem ekonomi tertutup” dan sebaliknya hanya mengizinkan yuan digital beredar di pasarnya.

“Bitcoin adalah ‘jaringan moneter yang sangat kuat yang menskalakan lebih dari 110 juta pengguna saat ini, mungkin 1 miliar pengguna pada tahun 2025,” imbuh Scaramucci.

Pihak SkyBridge Capital sendiri telah memperkirakan harga Bitcoin akan melampaui US$100.000 akhir tahun ini.

Harga Bitcoin saat ini setara Rp524 juta, naik tipis dibandingkan hari sebelumnya.

Sedangkan ETH pulih 5 persen di kisaran Rp32 juta. ADA dan BNB rebound setara dengan ETH. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait