Harga Bitcoin Uji US$22.381, Hash Rate Penambangan BTC Justru Cetak Rekor Baru

Harga Bitcoin tampak sedang menguji US$22.381, berdasarkan indikator Moving Average di grafik mingguan, namun hash rate penambangan BTC justru mencetak rekor baru. Penambang justru percaya diri?

Ketika artikel ini ditulis, harga Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$24 ribuan per BTC. Situasi terburuk selama 18 bulan ini tampak sedang menguji tingkat MA200 di grafik mingguan, yakni US$22.381.

TradingView Chart

Sementara itu RSI Bitcoin di grafik serupa sudah menunjukkan oversold melebihi tingkat sebelumnya di pasar bearish.

“Momentum turun cukup kuat dan orang-orang panik. Saya tidak punya kata-kata lain untuk menanamkan kepercayaan diri saat ini,” tulis Tony Spilotro, analis kripto dari NewsBTC di Telegram hari ini.

Hash Rate Naik, Penambang Percaya Diri?

Namun demikian tingkat kepercayaan diri pada penambang BTC justru tinggi. Ini dicerminkan oleh hash rate Bitcoin yang mencetak rekor baru tertinggi sepanjang masa pada hari ini, Senin (13/6/2022).

Berdasarkan data dari Blockchain.com, hash rate Bitcoin berada kisaran 231,428 ExaHash per detik.

Hash rate adalah takaran terhadap kekuatan penambangan BTC yang berelasi erat dengan kekuatan keamanan jaringan blockchain Bitcoin itu. Penambangan adalah mekanisme untuk mengonfirmasi dan memvalidasi semua transaksi BTC.

Sebelumnya dilaporkan, bahwa sejumlah penambang BTC mengaku “lemas” untuk melanjutkan aktivitasnya, karena harga kripto nomor wahid itu terus tergerus. Mereka was-was biaya produksi tidak dapat tertutupi.

Namun demikian sebagian penambang Bitcoin lain menunjukkan hal sebaliknya, masih terus bertahan, itu yang dicerminkan dengan capaian rekor terbaru hari ini.

Tegas! Penambang Bitcoin Menjual BTC, Karena Pasar Belum Kondusif

Beberapa Bitcoin Mining Pool terpopuler berdasarkan pangsa pasar adalah Poolin, AntPool, F2Pool, ViaBTC dan SlushPool. Namun, mayoritas dari hash rate disumbangkan oleh penambang BTC lainnya yang tidak “terindentifikasi”.

Secara fundamental teknologi, Bitcoin memang terhitung mapan. Selain hash rate, penggunaan Bitcoin Lightning Network juga masih diapresiasi. Terpantau, bahwa kapasitasnya setara dengan 4.000 BTC. Teknologi ini dianggap sebagai teknologi masa depan agar biaya dan kecepatan transaksi BTC jauh lebih murah dan cepat daripada langsung menggunakan blockchain Bitcoin.

Mengapa Harga Bitcoin Terus Turun?

Harga Bitcoin yang terus turun diakibatkan oleh terus menguatnya dolar AS di pasar global. Menguatnya greenback itu dampak dari kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed untuk melawan inflasi ekstrem sebesar 8,6 persen pada akhir Mei 2022 secara year-on-year.

Diperkirakan The Fed akan terus menaikkan suku bunga acuan secara lebih agresif pada tahun ini dan pada tahun depan, sembari mengurangi jumlah aset dari neracanya. Itu yang secara harfiah akan mengurangi pasokan dolar AS dari ekonomi. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait