Harga Kripto TORN Ambruk Lebih 24 Persen Setelah Pengembang Tornado Cash Diciduk di Belanda

Harga kripto asli Tornado Cash, TORN, telah mengalami depresiasi lebih dari 24 persen, setelah pengembangnya ditangkap.

Sebelumnya, Tornado Cash telah menjadi sorotan setelah pihak berwenang AS memasukkannya ke dalam daftar hitam, melarang semua entitas dan bisnis untuk terlibat, atau memberi eksposur padanya.

Tornado Cash adalah solusi privasi terdesentralisasi serta non-kustodian yang dibangun di atas jaringan Ethereum. Ini memungkinkan tidak terlacaknya jejak transaksi, yang ditujukan untuk para pecinta privasi, namun banyak dimanfaatkan oleh penjahat kripto untuk menyamarkan hasil curian mereka.

Inilah yang menyebabkan layanan ini dilarang oleh pihak berwenang AS, yang telah menjadi sebuah kontroversi karena Tornado Cash bukanlah individu atau bisnis, melainkan sebuah alat layanan. Ini adalah kali pertama AS memberikan sanksi pada sebuah alat layanan.

Harga Kripto Tornado Cash Ambruk

Berdasarkan laporan Bitcoinist, harga token TORN telah terdepresiasi hebat, lebih dari 24 persen, setelah pengembangnya ditangkap di Belanda.

Bersama dengan sanksi yang diberikan pada layanan tersebut, harga token TORN kian lesu, tanda bahwa investor mulai khawatir layanan menjadi benar-benar tidak dapat digunakan di kemudian hari. Bahkan, sejak mencetak ATH di tanggal 13 Februari 2021, harga token telah merosot lebih dari 95 persen.

Segalanya kian memanas setelah Departemen Keuangan AS memasukkan Tornado Cash ke dalam daftar hitam, karena diklaim telah digunakan untuk mencuci aset yang diperoleh secara ilegal senilai US$7 miliar.

Layanan ini juga telah digunakan oleh organisasi peretas asal Korea Utara, terkait serangan siber yang merugikan game blockchain terkemuka, Axie Infinity, sebesar US$625 juta, serta kejahatan siber lainnya yang terkait kripto.

Setelah dikenakan sanksi, akses ke layanan ini juga diblokir, sehingga channel-nya di Discord dan GitHub tidak dapat digunakan lagi.

Diketahui, Layanan Informasi dan Investigasi Fiskal (FIOD) dari Departemen Keuangan AS juga telah menyatakan bahwa penyelidikan tindak kriminal pada layanan privasi tersebut telah dimulai pada bulan Juni 2022.

Selain Tornado Cash, pihak berwenang AS juga telah memasukkan layanan serupa ke dalam daftar hitam, yaitu Blender. Itu setelah Blender dituduh digunakan untuk pencucian aset kripto senilai US$21 juta dari aksi peretasan Ronin Bridge, yang masih berhubungan dengan game Axie Inifinity. [st]

 

 

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait