Harga XRP Anjlok, Cosmos Hub Downtime, dan Potensi Penambangan BDAG

Harga koin XRP anjlok dan downtime tak terduga di blockchain Cosmos Hub, menunjukkan dinamika dalam lanskap pasar kripto.

Sementara itu, kalangan investor tengah membidik potensi signifikan dari peluncuran versi Beta dari Aplikasi X1 Miner, yang diklaim bisa menjadi revolusi penambangan kripto smartphone untuk koin BDAG

Ini Alasan Harga XRP Anjlok Hampir 50 Persen

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, sebelumnya menyatakan frustrasinya terkait penilaian rendah terhadap XRP meskipun telah mendapatkan persetujuan regulasi yang jelas di Amerika Serikat. 

Harga XRP tetap berada di bawah US$0,5 dan hari ini sempat di US$0,47, kian memicu sentimen negatif di kalangan investor dan beberapa orang bahkan menyebutnya sebagai koin mati.

Pada Juli 2023, misalnya XRP sempat menikmati lonjakan singkat ke US$0,93 setelah pengadilan memutuskan bahwa XRP bukanlah sekuritas. 

Namun, nilainya sekarang justru anjlok hampir 50 persen (lebih tepatnya minus 49,4 persen, turun dari US$0,93 menjadi US$0,47), meskipun XRP telah kembali terdaftar di bursa utama AS, seperti di Coinbase dan termasuk dalam produk investasi Grayscale. 

Garlinghouse merasa heran bahwa pasar tidak memberikan penghargaan yang setimpal atas kejelasan regulasi yang telah diperoleh XRP.

Di tengah dinamika itu, analis pro XRP, BarriC di media sosial X membela kripto besar ini dan memberikan alasan mengapa XRP “enggan” kembali ke ATH (US$3.84, 4 Januari 2018) atau lebih tinggi.  

“XRP berkinerja berbeda dibandingkan dengan mayoritas pasar kripto lainnya, karena tuntutan hukum terhadap Ripple Labs dan penghapusan pencatatan yang mencapai puncak FUD dan histeria pada tahun 2021. Itulah sebabnya kita tidak mencapai ATH baru. Jadi, jangan percaya FUD yang mudah dibantah. Sebaliknya lihatlah kenyataan yang ada di hadapan Anda dan bertahanlah untuk ledakan dahsyat berikutnya,” tulisnya.

 

Cosmos Hub Terkendala Downtime selama Update v17

Pada 5 Juni 2024, blockchain Cosmos Hub mengalami downtime atau padam selama hampir empat jam akibat masalah teknis yang terdeteksi selama penerapan update v17. 

Gangguan ini secara signifikan mempengaruhi produksi block, yang merupakan komponen penting dalam mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS) dan tujuan utama Cosmos Hub untuk menghubungkan beberapa blockchain dalam ekosistemnya.

Masalah ini berakar dari kerentanan dalam Liquid Staking Modul (LSM), yang merupakan komponen utama dari pembaruan v17 ini. 

12 Kripto Murah di Bawah US$1 Layak Lirik

Keberadaan bug ini menyebabkan jaringan mengalami kegagalan dalam memproduksi block, sehingga menghentikan sementara proses konsensus dan transaksi.

Tim pengembangan Cosmos, dengan bantuan dari Informal Systems dan Hypha, bergerak cepat untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan ini. 

Mereka berhasil mengembangkan patch yang diperlukan, dan produksi block dilanjutkan setelah sebagian besar validator menerapkan perbaikan ini. 

Langkah cepat ini memastikan bahwa keamanan jaringan tetap terjaga dan mengurangi dampak negatif dari pemadaman yang terjadi.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya uji coba dan pemantauan yang teliti dalam penerapan pembaruan pada jaringan blockchain. 

Meskipun demikian, respons cepat dari tim pengembang menunjukkan komitmen mereka terhadap stabilitas dan keamanan jaringan Cosmos Hub.

Potensi Penambangan BDAG

BlockDAG telah meningkatkan kepercayaan pasar dengan peluncuran versi Beta dari Aplikasi X1 Miner, yang merevolusi penambangan kripto smartphone untuk koin BDAG menjadi proses yang sangat efisien. 

Aplikasi ini menggunakan algoritma konsensus canggih dan hemat energi, sehingga penambangan tidak menguras baterai atau mengonsumsi data berlebihan. 

Dengan mengintegrasikan Proof-of-Engagement ke dalam perangkat sehari-hari, BlockDAG mempermudah akses dan kenyamanan dalam penambangan, memungkinkan pengguna untuk menambang kapan saja dan di mana saja.

Versi Beta dari Aplikasi X1 Miner tersedia untuk pengguna iOS dan Android. Pengguna iOS dapat mengakses aplikasi secara global melalui TestFlight, sementara pengguna Android dapat mengunduhnya langsung dari Google Play Store. 

Selain itu, BlockDAG menawarkan layanan cloud mining, memungkinkan pengguna untuk menambang tanpa memerlukan perangkat keras fisik dengan memanfaatkan pusat data jarak jauh. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait