Hore! Akhirnya Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Segenap penghayat Bitcoin pun gegap gempita, karena harga Bitcoin akhirnya menembus rekor tertinggi sepanjang masa, yakni US$19.862 (lebih dari Rp281 juta). Namun, tak semuanya setuju di harga itu, melainkan lebih dari US$20.000 per BTC.

Di Bitstamp via Tradingview.com, 30 November 2020, tepat pukul 21:48 WIB, Bitcoin menyentuh lebih dari US$19.670. Harga itu dianggap sebagai harga tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) yang juga tercatat di sejumlah bursa aset kripto besar, seperti Coinbase, Bitfinex, Gemini dan lain sebagainya.

Level itu dicapai pada 11 Desember 2017 silam dan berhasil ditembus hari ini, 30 November 2020. Namun, tak semuanya sependapat bahwa itu adalah rekor tertinggi yang dicapai oleh Raja Aset Kripto itu.

Silang Pendapat Harga ATH
Perihal perbedaan harga itu sudah kami bahas dengan cukup gamblang pada 25 November 2020 lalu.

Pertanyaan ini paling sering muncul di benak Anda. Berapa sebenarnya harga tertinggi Bitcoin sepanjang masa, sejak kali pertama hadir pada tahun 2009. Benarkah lebih dari US$20.000 per BTC atau di bawahnya?

Jawaban pasti tidak ada, karena sangat tergantung siapa yang Anda tanyakan ataupun dari situs mana yang diacu, termasuk dari bursa aset kripto mana.

Ketidakjelasan informasi berapa harga tertinggi memang menimbulkan kebingungan, sehingga kita tak pasti aset kripto ini sudah menembus atau tidak. Sekarang, mari kita kupas, walaupun jawabannya bikin tak puas.

Jikalau kita mengacu dari Coinmarketcap.com, sebagai situs yang paling popular di jagat raya aset kripto, mencantumkan bahwa harga tertinggi Bitcoin adalah U$20.089 yang jatuh pada 17 Desember 2017 (sekitar Rp284.495.395 per BTC dengan kurs hari ini @Rp14.161 per dolar. Sedangkan harga terendah yang tercatat adalah US$65,53 yang jatuh pada 05 Juli 2013.

Situs itu memadukan harga Bitcoin dari sejumlah bursa aset kripto di dunia, lalu mencantumkannya menjadi harga rata-rata (average).

Berdasarkan data di Indodax sebagai bursa aset kripto pertama di Indonesia, harga Bitcoin tertinggi adalah setara Rp297,3 juta per BTC. Belum lagi kalau kita bandingkan dengan bursa lain yang popular, terdapat perbedaan signifikan.

Ketidakjelasan harga tertinggi menandakan industri kripto masih tergolong baru. Dan ini sangatlah wajar.

Harga tertinggi Bitcoin yang tercantum di Coinmarketcap.com.
Grafik harga tertinggi Bitcoin yang tercantum di Coinmarketcap.com.
Harga tertinggi Bitcoin yang tercantum di Indodax.com dalam skala harian (daily).

Sebagai perbandingan, nilai indeks tertinggi Dow Jones Industrial Average adalah 30 ribu yang dicapai pada Selasa (24/11/2020) waktu setempat (Rabu pagi WIB). Data itu dan data sebelumnya tidak diperdebatkan, karena indeks itu dikelola oleh S&P Dow Jones Indices.

Sangat berbeda dengan Bitcoin yang tidak dikuasai oleh entitas sentral manapun, sehingga lebih sulit menentukan data pasar yang sangat akurat.

Ada beberapa contoh, di mana harga tertinggi tidak hanya berbeda tetapi dicapai pada hari yang tidak sama pula. Di Coinpaprika, platform riset pasar kripto, Bitcoin mencapai US$20.089 pada 17 Desember 2017.

Sementara di CoinGecko, harga tertinggi adalah US$19.665 pada 16 Desember 2017. Coinmarketcap menunjukkan data harga tertinggi sama dengan Coinpaprika, sedangkan Wikipedia mematok harga tertinggi Bitcoin adalah US$19.783 pada 17 Desember 2017.

Sekali peristiwa, Pengamat aset kripto Eric Wall, Chief Investment Officer di Arcane Assets, tidak memusingkan perbedaan tersebut. Katanya, data di Wikipedia, merujuk dari indeks harga Coindesk. Dan menurutnya itu tak masalah.

Bukan hanya penyedia data pasar kripto yang memiliki perbedaan data. Bursa-bursa aset kripto juga “berselisih pendapat”. Sebab ketidakefisienan pasar kripto, bursa yang berbeda memiliki harga yang berbeda dan pasangan perdagangan berbeda ketika Bitcoin dikurskan menjadi USD.

Masing-masing bursa kripto memiliki versi sendiri soal harga tertinggi Bitcoin. Paling mencolok adalah BitMEX, yang sempat menunjukkan harga Bitcoin US$50 ribu untuk beberapa menit pada tahun 2017. Layanan grafik seperti TradingView tidak memunculkan anomali data tersebut.

Mati Greenspan, pemimpin Quantum Economics, menyoroti bukan hanya Bitcoin yang mendekati level harga baru, aset kripto lain juga mendekati harga tertinggi yang terakhir terlihat pada tahun 2018.

Ia menggambarkan skenario di mana trader mengambil untung atas harga Bitcoin dan menaruhnya di aset kripto lain. Sebagai contoh, Ripple (XRP) telah melonjak 118 persen dalam sepekan terakhir, beberapa waktu lalu.

Menurut Greenspan, harga tertinggi Bitcoin berbeda, bergantung grafik yang diamati. Ia memberikan rentang harga tertinggi antara US$19.666 di BitStamp hingga US$20.155 di eToro. Akibatnya, harga tertinggi baru akan menjadi sangat subjektif, tambah Greenspan.

Pun demikian kontroversi itu tak akan berhenti di sini saja. Maka, ketika Bitcoin menyentuh lebih dari US$19.800 yang terjadi hari ini, sekali lagi investor Bitcoin akan menghadapi limpahan data yang juga berbeda-beda.

Tapi, bukankah kebingungan ini justru jadi bumbu yang bikin lebih seru? Pun kalau boleh memilih, silahkan gunakan harga acuan ini, yakni U$20.089 [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait