Inikah Dompet Bitcoin Keren Tahun 2020?

Pegiat aset kripto acapkali mengucapkan mantra “Not your keys, not your Bitcoin,” yang berarti private key dompet Bitcoin harus dimiliki oleh individu, tidak disimpan di bursa aset kripto. Bagi yang khawatir kehilangan dana di bursa aset kripto, bisa memilih sejumlah dompet aset kripto pribadi ini.

Untuk menyimpan aset kripto dalam jumlah besar dan tidak diniatkan untuk trading, disarankan memakai hardware wallet agar lebih aman.

Ketika memakai dompet jenis ini, pengguna harus mencatat public address (alamat terima), private key dan seed phrase, yaitu rangkaian kata untuk memulihkan akun. Sejumlah hardware wallet ini mungkin layak dipilih.

Pertama, Ledger Nano asal Perancis. Dompet ini sudah ada sejak tahun 2014 dan merupakan salah satu dompet paling popular, sebab paling mudah digunakan.

Mengelola Kripto ADA dengan Wallet Ledger dan Yoroi

Penggunanya hanya membutuhkan kode PIN dan recovery phrase. Ledger juga memiliki aplikasi, di mana pengguna bisa membeli aset kripto secara langsung, mengirim dan menerimanya bahkan melakukan staking. Saat ini, Ledger Nano mendukung lebih dari 1.500 aset kripto.

Kedua, Trezor asal Praha. Selain Ledger, Trezor adalah dompet open-source yang cukup popular sejak 2013. Perangkat ini diciptakan oleh SatoshiLabs, yang merupakan usaha milik Marek Palatinus dan Pavol Rusnak, dua penambang Bitcoin lawas.

Detik-detik Kraken Retas Dompet Bitcoin Trezor

Trezor dapat digunakan dengan aplikasi Trezor Suite atau dompet desktop seperti Electrum, Exodus, Magnum dan lainnya. Melalui dompet ini, pengguna bisa menyimpan lebih dari 1.600 aset kripto.

Ketiga, ColdCard asal Kanada. Dompet open-source ini terlihat seperti kalkulator mini dan hanya bisa dipakai untuk menyimpan Bitcoin.

ColdCard memiliki fitur “kondisi bahaya” seperti dompet palsu, PIN dan waktu penguncian. Dompet ini dianggap sebagai salah satu yang teraman, dan dibuat oleh CoinKite, perusahaan yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia aset kripto.

CoinKite menawarkan dua produk terkait, yaitu OpenDime dan Seed Plate. OpenDime mirip seperti USB yang bisa menyimpan Bitcoin dalam jumlah sedikit untuk dijadikan hadiah. SeedPlate adalah plat logam yang tahan terhadap api dan bencana banjir, untuk menyimpan seed phrase.

Keempat, BitBox02 asal Swiss. BitBox adalah dompet yang mudah bagi pengguna, cepat dipasang dan memiliki panduan dalam aplikasi serta tampilan yang nyaman.

Aplikasi BitBox tersedia bagi Windows, macOS, Linux dan juga Android dan dapat dipakai bersama dompet pihak ketiga. Mirip seperti Ledger dan Trezor, Bitbox mendukung 1.500 lebih token ERC-20.

Kelima, OPOLO asal Luksemburg. Dompet pendatang baru ini memiliki layar sentuh 3,2 inci dengan aplikasi desktop, dapat digunakan dengan 110 aset kripto serta 200 ribu aset.

Dalam aplikasi OPOLO, pengguna dapat menukar dua aset kripto manapun. Dompet ini mendukung kata sandi sepanjang 127 karakter dan pengelola kata sandi untuk memberikan keamanan maksimum.

Keenam, Cobo Vault asal Tiongkok. Cobo Vault adalah salah satu dompet open-source paling aman bagi Bitcoin. Dompet ini bisa dipakai untuk menyimpan BTC, ETH, BCH, DASH, LTC, ETC, TRX, EOS, USDT, XRP, XZC, IOST, DCR dan DOT/KSM serta token Ethereum, EOS dan TRON. Cobo Vault memiliki fitur pindai sidik jari, tahan air dan tahan banting.

Ketujuh, SafePal asal Hong Kong. Bagi pecinta DeFi, SafePal S1 memiliki mekanisme air-gapped, yang berarti perangkat ini 100 persen tidak daring.

Cara mensahkan transaksi adalah dengan memindai QR code sehingga mencegah serangan daring. Dompet ini disertai sensor yang akan mengaktifkan mode self-destruct jika ada yang mencoba meretasnya.

Kedelapan, SecuX asal Taiwan menggunakan aplikasi seluler dan web. Dompet ini memiliki tempurung aluminium untuk perlindungan saat transportasi. Aset kripto yang dapat disimpan termasuk BTC, ETH, ERC-20, XRP, LTC, BCH, DGB, Dash, BNB, Doge dan XLM. Satu dompet dapat menyimpan hingga 500 akun.

Kesembilan, Tangem asal Swiss. Dompet yang berbentuk kartu ini terbilang murah. Private key diciptakan dan disimpan permanen menggunakan kriptografi di dalam cip. Transaksi dilakukan melalui aplikasi. Setiap kartu Tangem berlaku untuk aset kripto spesifik, termasuk BTC, ETH, XLM, ADA, XRP, XTX dan BCH.

Kesepuluh, Satochip asal Belgia. Opsi murah selain Tangem, Satochip juga berbentuk kartu debit dan disertai pemindai.

Dompet ini dapat digunakan untuk BTC, BCH, LTC, ETH dan semua token ERC-20. Tidak ada aplikasi ponsel, tetapi dompet ini digunakan dengan peranti lunak seperti MyCrypto, Electrum atau Electron Cash. [diolah dari berbagai sumber/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait