Inikah Penyebab Harga Bitcoin Bisa Turun ke US$9 Ribuan?

Celah CME pada Bitcoin diperkirakan belum mencapai nilai terendahnya. Jadi, bisa saja ini menjadi pertanda dan penyebab harga Bitcoin turun hingga US$9 ribuan.

Kondisi ini pernah terjadi pada 2020 lalu, dimana celah dari CME yang tidak terisi berada di kisaran US$9.600 hingga US$9.700.

Namun, bagaimanakah peran CME ini dalam menentukan harga Bitcoin?

Celah CME Menunjukkan Pergerakan dan Penyebab Harga Bitcoin Turun?

Sebulan terakhir bisa dikatakan Bitcoin bergerak monoton. Nilainya berada pada jarak US$1000 di antara US$16.300 hingga US$17.300.

Namun, para trader secara perlahan mundur dari arena Bitcoin. Menurut laporan dari Arcane Research menunjukkan bahwa CME meningkat pada akhir tahun kemarin.

CME open interest (OI) melonjak melewati 80.000 BTC pada Desember 2022. Tapi, tidak ada petunjuk apapun dibaliknya.

grafik CME Arcane Research

Celah CME merupakan hal menarik pada trading. Secara teknis, terdapat perbedaan harga kontrak future yang diperdagangkan pada pembukan di minggu baru dibandingkan dengan penutupan pada minggu sebelumnya.

Pasar CME biasanya buka tidak setiap saat layaknya pasar kripto spot. Biasanya bursa aktif pada jam kerja dan tutup saat liburan.

Akibatnya, kemunculan celah pada grafik ini tidak jarang terjadi.

Pada akhir tahun lalu, Bitcoin CME future ditutup pada US$16.520. Namun, saat dibuka pada tahun baru Bitcoin ini dibuka pada harga US$16.660 Akibatnya, celah terbentuk.

Pada beberapa kejadian di masa lalu, celah CME akan terjembatani dalam beberapa hari. Perlu dicatat, bahwa ada beberapa celah yang tidak terisi pada beberapa dekade sebelumnya.

Seperti yang tertera pada grafik di bawah, celah terbaru terpenuhi beberapa jam kemudian oleh Bitcoin.

Setelah menutup celah tersebut, aset tersebut berbalik arah dan mulai melangkah naik. Pada Rabu (4/1/2023) harga BTC pada trading CME sebesar US$16.845.

Tetapi, bagaimana celah tersebut bisa menjadi alasan turunnya harga BTC?

Lalu?

Walaupun, pemulihan dimulai, masih banyak pihak yang merasa harga aset BTC belum mencapai titik terbawah.

Pada titik ini, terdapat catatan menarik bahwa Bitcoin memiliki celah kosong berkisar antara US$9.600-US$9.700 dari 2020.

Alhasil, terdapat peluang yang besar bahwa harganya akan jatuh hingga ke tingkat ini untuk menyelesaikan pekerjaan yang tidak beres untuk menutup celah sebelum menuju yang lebih tinggi, dikutip dari Watcher.Guru.

penyebab harga bitcoin turun

Baru-baru ini Benjamin Cowen yang merupakan analis kripto melakukan pemungutan suara di Twitter.

Hasilnya menunjukkan bahwa kebanyakan komunitas memperkirakan aset ini akan jatuh ke US$10.000-US$15.000.

Dari 17.700 suara yang diperoleh, lebih dari 53 persen memilih pernyataan di atas. Sedangkan sisanya terbagi merata.

Walaupun demikian,responden dengan positif mengatakan celah CME akan diisi oleh Bitcoin.

Skenario lain yang mungkin terjadi dalam tahun ini adalah aset ini akan bergerak mendekati US$28.000 dan US$36.000 untuk menutup celah pada tahun lalu.

Salah satu dari level tersebut mungkin bisa menjadi yang tertinggi pada 2023. Hal ini senada dengan prediksi dari analis teknikal dan fundamental yang dilakukan Mikybull dan ini disampaikan pada Twitternya.

Celah CME ini bisa memberikan harga baru bagi BTC. Namun, hal tersebut bisa menjadi penyebab harga Bitcoin turun ataupun naik di 2023. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait