Pasar kripto saat ini tengah memasuki masa yang membingungkan. Bitcoin memang mencetak kenaikan hingga 36 persen sejak April, sementara Ethereum naik sekitar 61 persen.
Namun, altcoin, yang biasanya ikut melambung saat musim bullish, malah terlihat stagnan atau justru turun. Di sinilah muncul pertanyaan, apakah Anda sudah menyiapkan portofolio altcoin dengan bijak sebelum pasar benar-benar lepas landas?
Kanal Youtube Altcoin Buzz baru-baru ini membahas empat aset altcoin yang patut diperhatikan sebelum bull run benar-benar memuncak. Strategi yang dibahas bukan sekadar soal kapan harga naik, tetapi juga bagaimana menyusun alokasi yang logis dan penuh pertimbangan.
3 Altcoin yang Siap Melesat saat Bull Run Tiba
Sky: Transformasi Maker Jadi Andalan Baru
Altcoin pertama yang disorot adalah Sky, rebranding dari Maker yang juga meluncurkan stablecoin baru bernama USDS. Sky menonjol karena berada di persimpangan antara adopsi regulasi dan perkembangan teknologi.
Di AS, regulasi terkait stablecoin semakin mendukung, khususnya dengan pengesahan Genius Act oleh Senat. Undang-undang ini memuat ketentuan yang secara tidak langsung menguntungkan Sky, misalnya larangan terhadap stablecoin yang menawarkan imbal hasil.
Dalam tiga bulan terakhir, token Sky (SKI) mencatatkan kenaikan sekitar 47 persen, dari 5,3 sen menjadi 8,1 sen. Ini terbilang solid, terlebih ketika sebagian besar altcoin justru mencatat penurunan dalam sebulan terakhir.
“Sky masih belum banyak dilirik publik, padahal posisinya sedang sangat kuat secara teknikal maupun regulasi,” ujar host Altcoin Buzz.
Aave: Dominasi Protokol Pinjam-Meminjam
Berikutnya adalah Aave, salah satu protokol DeFi tertua yang masih terus memperkuat dominasinya. Dengan total nilai terkunci (TVL) terbesar di sektor pinjam-meminjam, Aave kini bahkan melampaui banyak kompetitor lain.
Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, token Aave naik sekitar 115 persen. Hal ini mencerminkan bagaimana pelaku pasar masih percaya pada infrastruktur DeFi yang matang.
Di sisi lain, regulasi yang makin terbuka terhadap layanan keuangan terdesentralisasi membuat posisi Aave semakin kokoh. Proyek ini juga mendapat alokasi dana setara 30 persen dari total portofolio dalam strategi yang dibahas Altcoin Buzz.
Solana: Pusat Inovasi dan Eksodus dari Ethereum
Sementara itu, Solana terus membuktikan diri sebagai ekosistem pilihan bagi pengembang aplikasi dan protokol. Altcoin Buzz menilai bahwa pengguna yang kecewa terhadap biaya tinggi di jaringan Ethereum kini mulai banyak yang beralih ke Solana.
Volume transaksi di jaringan ini juga mendominasi, apalagi setelah ditopang oleh ledakan tren memecoin dan token saham yang ditokenisasi.
Yang menarik, Solana tidak hanya menarik pengguna biasa, tetapi juga komunitas NFT dan developer yang ingin membangun aplikasi yang lebih efisien.
“Terlepas dari suka atau tidak dengan memecoin, kenyataannya volume ada di sana,” ujar host Altcoin Buzz. [st]