Bitcoin diperkirakan akan mencapai puncak harga pada tahun 2025 atau 2026, diikuti dengan potensi bear market BTC dalam siklus halving, berkisar 70 persen hingga 85 secara historis.
Bitcoin saat ini berada dalam fase yang menarik setelah halving keempat yang terjadi pada April 2024. Sejarah menunjukkan bahwa pasca-halving, harga Bitcoin cenderung mengalami pergerakan sideways sebelum akhirnya melonjak signifikan dalam waktu 12 hingga 18 bulan. Namun, pertanyaan penting yang sering muncul adalah kapan bear market BTC akan terjadi setelah puncak harga berikutnya?
Berdasarkan analisis dari Glassnode belum lama ini, disebutkan siklus BTC saat ini tampaknya sangat mirip dengan siklus 2015-2018, yang berakhir dengan total imbal hasil hampir 2 ribu persen.
“Di sisi lain, kinerja BTC sejak halving keempat (April 2024) paling mirip dengan kinerja setelah halving kedua, ketika harga bergerak datar selama beberapa bulan sebelum akhirnya naik tajam,” sebut Glassnode.
Ditilik lebih lanjut dari data harga BTC di Tradingview, berdasarkan pola siklus sebelumnya, Bitcoin berpotensi mencapai puncak harga baru antara tahun 2025 hingga awal 2026.
Jika dibandingkan dengan kenaikan pasca-halving sebelumnya, di mana harga naik sekitar 600 persen dalam 12 bulan pertama, prediksi moderat menunjukkan bahwa BTC bisa naik sekitar 200-300 persen.
Dengan demikian, sasaran harga moderat untuk 2025 adalah US$150.000 hingga US$200.000, sementara skenario yang lebih bullish bisa membawa harga ke kisaran US$250.000 hingga US$300.000.
Prediksi Baru Harga Bitcoin, Dapat Berpuncak Setara Rp2,7 Miliar
Kapan Bear Market BTC Berikutnya?
Namun, setelah mencapai puncaknya, Bitcoin hampir selalu mengalami koreksi besar yang berlangsung dalam bear market selama 12 hingga 18 bulan. Dalam siklus sebelumnya, penurunan harga dari puncak ke titik terendah mencapai antara 70 persen hingga 85 persen.
Contohnya, setelah mencapai puncak US$69.000 pada November 2021, Bitcoin turun hingga US$15.500 pada November 2022, mencerminkan penurunan sekitar 77 persen. Jika pola ini berulang, maka kapan bear market BTC berikutnya terjadi akan bergantung pada seberapa tinggi harga puncaknya.
Nah, periode bear market biasanya dimulai beberapa bulan setelah Bitcoin mencapai harga puncaknya, dengan fase penurunan yang paling tajam terjadi dalam enam hingga sembilan bulan pertama.
Jika Bitcoin mencapai puncak di pertengahan 2025 (12 hingga 18 bulan usai halving April 2024), maka potensi koreksi terbesar kemungkinan terjadi pada akhir 2025 hingga awal 2026. Setelah itu, harga bisa memasuki fase pemulihan yang lebih stabil, dengan momentum baru yang mulai terbentuk menjelang halving ke-5 pada 2028.
Dengan asumsi koreksi pasca-puncak berbasis data lampau, berkisar 70 persen hingga 85 persen, jika puncak BTC berada di US$250.000-300.000, harga bisa turun ke US$50.000-90.000 pada bear market berikutnya.
Jika BTC mencapai puncak antara April-Oktober 2025, maka titik terendah kemungkinan terjadi antara kuartal ke-4 tahun 2026 hingga kuartal pertama tahun 2027. Masa pemulihan yang lebih stabil baru akan terasa menjelang akhir 2027 atau awal 2028, seiring persiapan menuju halving ke-5 di 2028.
Selain faktor siklus halving, ada beberapa elemen lain yang bisa mempengaruhi durasi dan kedalaman bear market mendatang. Regulasi yang lebih ketat, kebijakan moneter global, serta tingkat adopsi institusional akan memainkan peran penting dalam menentukan seberapa dalam koreksi terjadi dan berapa lama pemulihan akan berlangsung. Jika adopsi institusional meningkat dan Bitcoin semakin diterima sebagai aset lindung nilai, kemungkinan kapan bear market BTC akan terjadi bisa lebih ringan dibandingkan siklus sebelumnya.
Investor yang ingin bersiap menghadapi kapan bear market BTC berikutnya terjadi perlu memperhatikan berbagai indikator, seperti tingkat leverage pasar, volume perdagangan, serta sentimen investor terhadap Bitcoin. Faktor eksternal seperti kebijakan bank sentral juga akan berperan dalam menentukan pergerakan harga ke depan.
Dengan memperkirakan puncak harga di 2025 dan bear market yang berlangsung hingga 2026-2027, investor dapat mengambil langkah strategis dalam mengelola portofolio mereka untuk menghadapi berbagai kemungkinan di pasar kripto.
Jadi, meskipun kenaikan harga Bitcoin pasca-halving keempat bisa mencapai level baru yang lebih tinggi, investor juga perlu mewaspadai potensi koreksi besar yang hampir selalu menyertai puncak siklus. Memahami kapan bear market BTC kemungkinan terjadi akan membantu investor dalam mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan memaksimalkan peluang di pasar kripto. [ps]