Kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI) mengambil alih, karena bot bahasa seperti ChatGPT dan AI Image generator seperti Midjourney dan Dall-E telah menunjukkan bagaimana kemampuan AI tersebut.
Berbagai perusahaan teknologi berebut mengintegrasikannya ke dalam model mereka. Hanya dalam waktu seminggu, Microsoft diduga hampir menyelesaikan kesepakatan senilai US$10 milyar dengan kreatornya.
Kripto menjadi pemain penting dalam ekonomi dunia, walaupun terdapat guncangan dalam prosesnya. Beberapa investor menggelontorkan semua portofolionya dalam Bitcoin dan Ethereum.
Banyak pihak yang yakin bahwa pasar kripto akan memantul kembali dan lebih kuat dari sebelumnya. Tapi, kecerdasan buatan dan kripto secara bersamaan? Tentu terdapat potensi tersendiri di dalamnya.
Masalah Dalam Investasi Kripto
Kripto tidak bekerja layaknya pada sistem keuangan tradisional. Aset kripto memiliki volatilitas lebih tinggi dan mudah berubah. Kita telah mengetahui bersama bagaimana kondisi koin di bawah tekanan ketika perekonomian menurun.
Banyak yang meratapi kurangnya peraturan untuk kripto. Tapi, aset digital ini sendiri hadir pada 2008 lalu karena resesi dan keinginan untuk meraup untung dari kolam yang berbeda.
Masalahnya adalah? penipuan sangat tinggi, peretas kripto merajalela, dan tidak ada ganti rugi. Agustus tahun lalu, hampir US$2 milyar aset kripto dicuri dan banyak pihak yang tidak akan memperoleh uangnya kembali.
Secara menyeluruh, kripto berkembang dari masalah kepercayaan ketika investor kehilangan uangnya. kecerdasan buatan mungkin bisa menjadi solusi untuk mencegah hal tersebut di tengah-tengah kurangnya peraturan yang mengikat kripto.
Mengapa Kecerdasan Buatan dan Kripto Sangat Baik Ketika Bersama?
Kelebihan utama kecerdasan buatan terletak pada pengenalan pola. Etos kripto dalam desentralisasi keuangan sangat mencengangkan tapi kurang dari sisi eksekusi, dikutip dari Forbes.
Inilah beberapa alasan mengapa AI dan kripto dapat membangun hubungan yang indah antara satu sama lain, yaitu:
Mendeteksi Penipuan
Semua blockchain dan kripto tentang anonimitas. Jadi, keduanya rentan terhadap penipuan seperti manipulasi pasar dan pencurian secara langsung.
Algoritma AI yang dibuat secara khusus dapat mendeteksi anomali dalam sebuah transaksi yang nantinya dapat membantu mencegah perampasan uang yang merajalela.
Perlindungan Risiko
Banyak orang memandang trading kripto sangat berisiko. Hal ini wajar terjadi karena peristiwa pada tahun lalu. Tapi AI memiliki potensi mencegah investor rugi banyak dari algoritma trading tersendiri.
Kecerdasan buatan yang bisa diterapkan pada kripto bisa membuat tren dan memberikan keputusan lebih cepat dari manusia. Ketika trading dan volatilitas kripto digabung maka hal ini menjadi semakin masuk akal.
Para investor retail bisa memakai ini untuk keuntungan masing-masing dengan paket perdagangan kripto yang mirip dengan ETFs.
Belum lagi, jika kripto dianggap kurang berisiko maka semakin banyak pula investor yang akan bergabung.
Otomatisasi
Mungkin inilah keunggulan terbesar dari kecerdasan buatan di dalam kripto nantinya. AI tersebut dapat membantu menentukan trading terbaik yang pastinya menghemat banyak waktu.
Selain itu, cara yang sama juga dapat mengurangi kesalahan manusia yang umum terjadi di dalam trading.
Potensi Peran Kecerdasan Buatan dalam KriptoÂ
Dalam beberapa tahun, kita dapat melihat seberapa pentingnya AI dalam industri kripto. Potensinya sangat besar dan membantu para investor di dunia. Adapun peran AI dalam kripto bisa berupa:
Analisis Sentimen
Kecerdasan buatan menggunakan natural language processing (NLP) yang bisa merekomendasikan aset kripto yang harus dibeli dan jual.
Jika AI tersebut dibarengi dengan informasi yang tepat seperti di Twitter dan berita maka AI bisa dengan cepat melihat sentimen khusus pada aset kripto tertentu.
Tidak hanya itu, NLP tersebut dapat membantu memprediksi harga, mengidentifikasi risiko, dan mencoba menebak pertumbuhan aset di masa depan berdasarkan jumlah pengguna dan pihak yang membahasnya.
Agen Desentralisasi Otomatis
Jika pernah mendengar Web3 pastinya Anda juga mengetahui DAOs. Tapi mungkin tidak dengan sepupunya yaitu DAAs. Agen ini merupakan program yang didesain untuk membuat keputusan.
DAAs tersebut dapat membantu manusia mengelola portofolio kripto tanpa adanya kesalahan dan bias.
Pengalaman Pelanggan
Salah satu kendala kripto adalah tidak adanya bahasa teknis dan pemahaman yang mengantarkannya ke dalam transaksi utama, seperti mata uang dan lainnya.
Namun, AI memiliki potensi untuk memasukkan kripto ke dalam gateway transaksi normal.
Tidak hanya itu, kecerdasan buatan ini bisa memberikan masukan yang minim risiko, menentukan komunikasi berdasarkan kebiasaan browsing dan memberikan sumber daya bacaan untuk kripto.
Jika masalah ini hilang, maka dalam waktu dekat kripto dapat digunakan sebagaimana Visa ataupun Mastercard.
Keamanan dan Kepatuhan
AI yang sama juga bisa digunakan untuk memperkuat keamanan dan kepatuhan layaknya di perbankan.
Kemudian, akan adanya pengawasan sistem transaksi dan menandai apa transaksi yang tidak diinginkan sehingga terdapat ekstra keamanan tambahan yang sering dikeluhkan oleh bank.
Adakah Kekurangannya?
Walaupun terdapat banyak kelebihan, ternyata kecerdasan buatan ini memiliki kelemahan terutama dari usianya yang minim. Potensi di atas dilihat untuk beberapa tahun ke depan.
AI membutuhkan banyak data agar bisa beroperasi dengan maksimal. Jika datanya kurang, maka bias bisa muncul dan ini akan menyebabkan masalah.
Pada sisi lain seperti perusahaan Microsoft yang bertaruh besar pada ChatGPT bisa gagal mengimplementasikan teknologi ini atau memberikan perusahaan kekuatan baru yang bisa mengendalikan pasar kripto.
Tentu teknologi kecerdasarn buatan yang hanya dipegang segelintir orang bukanlah inovasi yang diinginkan terutama pada investor. Karena, besar kemungkinan adanya manipulasi pasar.
Walaupun demikian, keberadaan kecerdasan buatan dalam kripto memberikan kemungkinan dan peluang baru. Mengingat keduanya berkembang dengan pesat maka kita tinggal menunggu kolaborasi dan efeknya di dalam pasar kripto. [az]