Kiyosaki: Dukung Bitcoin dan Emas, Karena Bank Akan Alami Krisis

Robert Kiyosaki investor emas dan penulis buku popular Rich Dad Poor Dad seakan-akan tak berhenti mendukung Bitcoin sebagai langkah menyelematkan nilai kekayaan Anda. Kali ini dia menyarankan lebih pro Bitcoin lagi, karena menurutnya bank akan mengalami krisis.

Kiyosaki sangat terkenal dengan sikap moderatnya terhadap teknologi digital, khususnya yang terkait dengan teknologi keuangan alias fintech. Selain emas yang tetap ia sokong sejak ia berusia muda, kehadiran Bitcoin yang kian popular di kalangan generasi milenial saat turut mendapatkan dukungan Kiyosaki.

Bahkan jauh sebelum resesi akibat pandemi COVID-19, Kiyosaki sudah jauh-jauh memprediksi ada gonjang-ganjing ekonomi akibat kegagalan bank sentral dan pasar saham yang memang sudah retak.

Ketika itu ia menyarankan publik untuk memulai kembali mengakumulasi emas secara besar-besaran termasuk perak yang tergolong kurang popular.

Dan akhirnya saat ini kita menyaksikan harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa dan perak melonjak gila-gilaan akibat resesi ekonomi yang belum pernah ada sebelumnya setelah tahun 2008, akibat pandemi parah.

Di sisi lain, Bitcoin sebagai kelas aset baru yang sifat langkanya mirip seperti emas dan perak, didukung penuh oleh Kiyosaki. Sudah berulangkali dia bicara soal dukungannya itu di Twitter dan di beragam kesempatan, bahkan di channel Youtube-nya.

Yang terbaru adalah, dia bilang bahwa krisis akan menimpa sejumlah bank-bank besar, masih terkait dampak resesi saat ini. Oleh sebab itu, katanya masyarakat sangat disarankan mengakumulasi lebih lagi terhadap emas dan Bitcoin.

“Mengapa Buffett keluar [menjual sebagian sahamnya-Red] dari bank? [karena-Red] Bank bangkrut. Krisis perbankan besar akan tiba tak lama lagi. Apakah kelak Bank Sentral AS dan Kementerian Keuangan akan mengambil alih sistem perbankan dan menggelontorkan lebih banyak uang kepada warga. Mungkin bukan waktunya memikirkan itu. [Tetapi-Red] Berapa banyak emas, perak dan Bitcoin yang Anda miliki?” kata Kiyosaki, 21 Agustus 2020 lalu.

Pernyataan Kiyosaki itu mengacu pada langkah taipan Warren Buffett belum lama ini yang menjual sebagian sahamnya di sejumlah bank besar dan berinvestasi di perusahaan tambang emas, Barrick.

Ia kembali menegaskan itu pada 22 Agustus lalu: “Buffett membeli untuk Menjual. Dia menjual [saham-Red] CocaCola, Asuransi Geico, pisau cukur Gillette. Dia sekarang menjual emas Barrick. Emasnya berharga US$1000 untuk menambang. Dijual seharga US$2000. Barrick memiliki banyak emas untuk dijual di masa masa depan. Cerdas! Berapa banyak Bitcoin, emas dan perak yang harus Anda jual di masa depan?” 

Sentimen Kuat dan Buas
Pada tahun ini, Bitcoin terapresiasi sangat baik mencapai harga tertinggi selama kurun waktu satu tahun. Harganya melonjak sejak Maret 2020 (Rp72 juta) per BTC menjadi Rp180 jutaan pada 17 Agustus 2020.

Beberapa aset kripto lain, seperti Ether (ETH), Cardano (ADA), Ripple (XRP) harganya diproyeksikan akan terus menguat di masa depan.

Dari segi fundamental pun sangat apik, karena bank-bank mulai melirik aset kripto sebagai bagian dari layanannya kepada nasabah. Sebut saja di Korea Selatan, Swiss dan khususnya di Amerika Serikat, akibat restu oleh Badan Pengawas Dolar AS (OCC).

Sejumlah bank-bank besar di AS sendiri malah terus menggenjot teknologi blockchain-nya sendiri agar sistem transfer uang mereka sama efisien dengan aset kripto masa kini. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait