Korelasi Aset Kripto dan Saham, Bitcoin Bakal Longsor?

Pasar aset kripto secara umum, termasuk Bitcoin di dalamnya tampak membentuk korelasi erat dengan pasar saham beberapa bulan terakhir. Korelasi ini semakin menguat dan mengindikasikan investor mengikuti arah pasar tradisional dengan asumsi harga Bitcoin akan mengekor kepada pergerakan pasar saham.

Hal tersebut didukung oleh data, di mana korelasi nyata antara Bitcoin dan indeks saham S&P 500 melonjak sejak pertengahan Mei 2020 silam dan terus mendakti di bulan Juni 2020.

Korelasi itu berarti pasar aset kripto lebih mungkin longsor, dengan Bitcoin mengalami anjlok antara US$500 hingga US$1 ribu dalam pekan-pekan mendatang.

Harga Bitcoin belakangan ini terperangkap di rentang ketat antara US$9 ribu dan US$10 ribu. Para pembeli dan penjual sama-sama tidak bisa menembus kedua level tersebut.

Perdagangan menyamping ini mengkeruhkan kejelasan yang sebelumnya dilontarkan analis mengenai kekuatan tren meningkat Bitcoin. Hal ini juga berakibat volume perdagangan Bitcoin merosot, sebab banyak investor aktif menunggu.

Tampaknya pergerakan harga ini berhubungan dengan pergerakan pasar tradisional. Pasar saham juga diperdagangkan di rentang ketat akibat investor belum yakin akan pemulihan ekonomi pasca kondisi pandemi.

Menurut data dari platform analisis Skew, pasar kripto dan indeks saham S&P 500 mengalami korelasi meningkat akhir-akhir ini. Datanya menunjukkan korelasi tersebut naik pada pertengahan Mei dan terus memanjat.

Alex Kruger, seorang pakar ekonom kripto, berkata ia meyakini korelasi antar pasar kripto dan pasar tradisional bisa berdampak Bitcoin akan longsor cukup besar. Ia memrediksi pergerakan US$1 ribu dolar berikutnya untuk Bitcoin akan mengarah bawah.

“Aset kripto mengikuti gerak saham lagi beberapa pekan terakhir. Grafik untuk kripto besar termasuk Bitcoin, tampak suram. Saya memrediksi penurunan Bitcoin sebesar US$500-1000 lebih mungkin dibanding peningkatan di nilai serupa. Saya akan terkejut jika US$9000 tidak ditembus dalam beberapa hari ke depan,” jelas Kruger.

Kendati demikian, gelombang stimulus ekonomi baru dari pemerintah AS bisa menopang pasar, sehingga menciptakan angin segar yang turut mendongkrak harga Bitcoin. [cryptoslate.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait