Pihak pengembang utama blockchain Avail menyebutkan, bahwa mainnet blockchain mereka segera diluncurkan dalam beberapa pekan mendatang. Blockchain yang diklaim mampu menjadi solusi ampuh menjawab tantangan teknologi rollup ini, juga menyasar para pengembang di wilayah Asia Tenggara.
Era Web3 yang ditandai dengan perkembangan teknologi blockchain yang semakin pesat, kompleks, dan beragam, tumbuh secara positif. Tetapi itu paralel dengan sejumlah tantangan yang muncul setiap saat, utamanya perihal pencapaian efisiensi transaksi di blockchain yang idealnya tetap selaras dengan etos desentralisasinya.
Di sini blockchain Avail hadir sebagai solusi efisiensi Web3, melalui teknologi yang mereka sebut sebagai Unification Layer.
Penjelasan Avail yang Mainnet Blockchain Mereka Segera Diluncurkan
“Unification Layer (terdiri dari base layer Data Availability [DA], interoperability layer Nexus, dan layer network Fusion Security) dirancang untuk menciptakan pengalaman Web3 yang aman, scalable, dan terhubung antar pengguna dari semua ekosistem,” ujar Anurag Arjun, Co-Founder Avail dalam keterangan resminya kepada media belum lama ini.
Didirikan oleh mantan Co-Founder Polygon Anurag Arjun, dan mantan Lead Researcher Polygon Prabal Banerjee, Avail telah melalui tahap pengembangan selama 3 setengah tahun dan siap untuk diluncurkan ke mainnet, dengan saat ini versi tesnet sudah bisa dinikmati oleh publik dan developer.
Arjun menegaskan mainnet blockchain muncul sebagai tanggapan pihaknya terhadap kebutuhan akan base layer (Layer1) pada blockchain dengan banyak rollup, di mana developer tidak lagi perlu membangun sistem keamanan mereka dari awal untuk setiap base layer. Ini memungkinkan rollup untuk berinteraksi satu sama lain, membentuk infrastruktur yang kokoh dan efisien.
Teknik rollup sendiri telah dikembangkan oleh beragam developer di bermacam blockchain sebagai solusi parsial untuk mengatasi tantangan skalabilitas blockchain (kecepatan, muatan transaksi dan biaya). Rollup memang terbukti mampu memproses transaksi secara off-chain sebelum menggabungkannya ke dalam satu transaksi on-chain di blockchain utama. Teknik ini memungkinkan jumlah transaksi yang banya disatukan dalam satu paket transaksi, baru kemudian dipancarteruskan ke blockchain utama (Layer1).
“Kendati rollup telah menjadi solusi yang diakui untuk penskalaan blockchain, sehingga transaksi menjadi lebih cepat dan murah, namun meningkatnya kompleksitas lingkungan dan ekosistem blockchain, justru menimbulkan kekhawatiran khusus tentang terbatasnya pengalaman pengguna akhir. Avail mengambil peran untuk mengatasi itu,” pungkas Arjun.
Sasar Pengembang Asia Tenggara
Arjun menuturkan, mainnet blockchain juga menyasar pasar Asia Tenggara mengingat di wilayah negara itu banyak developer yang menaruh minat yang tinggi di sektor Web3, setidaknya karena Web3 menawarkan pekerjaan menarik.
“Asia Tenggara berada di titik pertumbuhan yang apik, di mana etos kerja yang kuat mendorong banyak orang untuk berkontribusi. Jadi, perkembangan Web3 akan semakin memudahkan pembuatan aplikasi dan blockchain khusus untuk aplikasi. Oleh sebab itu para pengembang di Asia Tenggara harus memahami secara mendalam bagaimana mereka dapat memanfaatkan peluang ini,” tambahnya.
Elemen Avail Unification Layer
Ada 3 elemen utama yang menjadi struktur besar mainnet blockchain Avail dalam kerangka Avail Unification Layer ini, yakni Avail DA, Avail Nexus, dan Avail Fusion Security.
Pertama, Avail DA yang merupakan base layer (Layer1) yang merupakan jaringan blockchain utama yang scalable dan distributed. Layer ini memastikan bahwa semua data yang relevan tersedia setiap kali block baru dihasilkan, tanpa ada yang disembunyikan atau dihapus dari jaringan, sehingga memastikan kelancaran operasional jaringan. Desain sederhana, kuat dan fleksibel dari Avail DA , mampu mendukung berbagai jenis blockchain lain tanpa batasan atau preferensi tertentu.
Kedua, Avail Nexus yang berperan sebagai proof aggregator dan sequencer selector terhadap ZK rollup di atas blockchain Avail, memungkinkan settlement transaksi antar rollup dan antar ekosistem.
Jadi pada prinsipnya, Nexus berperan sebagai pusat verifikasi yang menyatukan berbagai data rollup, di mana Nexus menggunakan data dari Avail DA sebagai data sahih. Nexus juga secara berkala mengirimkan data hasil aggregate proof ke blockchain Ethereum dan Avail DA untuk diverifikasi. Modul khusus dalam Avail DA bertugas memverifikasi data dari aggregate proof itu.
Ketiga, Avail Fusion Secuity yang memungkinkan base chain Avail untuk menggabungkan kripto non-native dengan native crypto Avail untuk meningkatkan keamanan blockchain Avail.
Arjun menambahkan, usai peluncuran mainnet blockchain Avail pada pekan-pekan mendatang, komponen lainnya seperti Avail Nexus dan Avail Fusion akan segera menyusul dengan rencana peluncuran pada akhir tahun 2024.
“Avail Nexus dan Fusion, yang akan dirilis pada akhir tahun ini, merupakan bagian terpadu dari infrastruktur kami. Ini adalah langkah penting lainnya untuk mengembangkan teknologi rollup blockchain yang merupakan arah baru bagi industri blockchain di masa depan,” tegas Arjun. [ps]