Market Kripto Lesu, Contract for Difference (CFD) Bisa Jadi Penyelamat Baru

Ketika market kripto lesu seperti saat ini, perdagangan Contract for Difference (CFD) bisa menjadi alternatif penyelamat baru untuk mengoptimalkan keuntungan dan meningkatkan kinerja portfolio.

Saat ini, pasar kripto sedang mengalami kelesuan, membuat banyak investor merasa bingung tentang langkah selanjutnya. Harga Bitcoin saja sudah rontok 5 persen dalam sepekan terakhir di kisaran US$96 ribu per BTC pada Sabtu (8/2/2025), terus menjauh dari rekor tertingginya US$109 ribu (20/1/2025), terpantau dari Coinmarketcap. Harga altcoin popular seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) pun setali tiga uang, dengan koreksi masing-masing mencapai lebih dari 19 persen dan 14 persen dalam sepekan terakhir.

Namun, terpantau pada Selasa (11/2/2025), harga Bitcoin naik terbatas di kisaran US$98.000. Kenaikan tipis juga dialami ETH dan XRP, termasuk DOGE, PEPE, dan SHIB. Kendati demikian, secara umum market kripto lesu masih terasa akibat volatilitas tinggi.

Nah, jika harga Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH) berpotensi tidak bergerak naik secara signifikan di pasar spot, bagaimana cara tetap mendapatkan keuntungan? Salah satu cara yang bisa dipertimbangkan adalah trading dengan Contract for Difference (CFD), sebuah instrumen keuangan yang memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan dari selisih (difference) harga tanpa harus memiliki aset dasarnya secara langsung.

Analogi Sederhana CFD

CFD dalam analogi sederhananya seperti ini. Bayangkan Anda berada di pasar jambu dan memperkirakan harga akan turun dari Rp10.000 menjadi Rp8.000 per kilogram, sementara teman Anda berpikir sebaliknya.

Anda pun membuat kesepakatan perjanjian (contract) dengan teman Anda bahwa jika harga turun, Anda akan mendapatkan keuntungan sebesar selisih harga, yaitu Rp2.000.

Namun, jika harga justru naik ke Rp12.000, Anda harus membayar selisih (difference) tersebut, yang berarti mengalami kerugian Rp2.000. Inilah cara kerja CFD, di mana keuntungan atau kerugian bergantung pada selisih harga tanpa perlu memiliki asetnya secara fisik.

Ilustrasi konsep dasar CFD yang dapat digunakan ketika market kripto lesu seperti sekarang.
Ilustrasi konsep dasar CFD yang dapat digunakan ketika market kripto lesu seperti sekarang. Sumber: TradeLeader.

Apa Itu CFD Kripto?

CFD adalah kontrak antara trader dan broker untuk berspekulasi atas selisih harga aset dari saat posisi dibuka hingga ditutup. Dengan kata lain, ketika Anda melakukan trading CFD kripto, Anda tidak benar-benar membeli aset Bitcoin atau Ethereum, tetapi hanya berspekulasi tentang pergerakan harga naik atau turun. Jika prediksi Anda benar, Anda bisa mendapatkan keuntungan, tetapi jika salah, Anda bisa mengalami kerugian. Memasang posisi short berarti Anda berspekulasi bahwa harga akan turun, sementara posisi long berarti Anda yakin harga akan naik.

Contoh sederhananya begini. Jika Anda membuka posisi short (yakin harga akan turun), keuntungan atau kerugian Anda berasal dari selisih harga antara saat membuka dan menutup posisi. Dalam contoh ini, Anda membuka posisi short pada US$96.000 dengan harapan harga Bitcoin turun ke US$93.000. Jika harga benar-benar turun ke US$93.000, Anda mendapatkan keuntungan sebesar US$3.000 per BTC (selisih), karena menjual di harga lebih tinggi dan menutup posisi di harga lebih rendah.

Sebaliknya, jika harga justru naik ke US$98.000, Anda mengalami kerugian sebesar US$2.000 per BTC, karena harus menutup posisi di harga lebih tinggi daripada harga jual awal.

Peran Leverage dalam CFD

Salah satu fitur menarik dalam CFD adalah adanya leverage. Leverage memungkinkan trader untuk mengontrol posisi yang lebih besar dibandingkan modal yang mereka miliki. Misalnya, dengan leverage 1:10 (ini dapat dilakukan di broker seperti Octa), Anda hanya perlu modal US$100 untuk mengontrol posisi senilai US$1.000. Sedangkan dengan leverage 1:100, modal US$100 bisa digunakan untuk mengontrol posisi senilai US$10.000.

Namun, leverage adalah pedang bermata dua. Jika prediksi Anda benar, keuntungan Anda akan berlipat ganda. Tetapi jika salah, kerugian juga bisa sangat besar. Oleh karena itu, pengelolaan risiko sangat penting saat menggunakan leverage.

Octa sebagai Broker CFD Kripto

Salah satu broker yang menyediakan layanan trading CFD untuk kripto adalah Octa. Broker ini telah beroperasi secara internasional sejak 2011 dan memberikan akses kepada trader untuk bertransaksi di berbagai aset, termasuk Bitcoin dan Ethereum. Dengan platform yang mudah digunakan, Octa menawarkan berbagai pilihan leverage yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan trader.

Octa juga menyediakan berbagai alat analisis yang bisa membantu trader membuat keputusan yang lebih tepat. Misalnya, trader bisa menggunakan indikator teknikal untuk melihat tren harga atau memanfaatkan berita pasar untuk memperkirakan pergerakan harga di masa depan. Dan jika Anda masih pemula di trading CFD kripto, Octa menyediakan alat simulasinya. Octa juga memfasilitasi perdagangan CFD emas dan forex.

Simulasi Trading CFD Kripto Bitcoin

Berikut contoh perdagangan CFD Bitcoin dengan harga awal US$95.000 untuk lebih memahami bagaimana keuntungan dihitung berdasarkan selisih harga.

  • Harga Bitcoin saat ini: US$95.000
  • Trader membuka posisi long dengan 1 BTC
  • Leverage: 1:10 (artinya trader hanya perlu margin [modal] US$9.500 untuk membuka posisi senilai US$95.000)
  • Setelah beberapa jam, harga Bitcoin naik menjadi US$98.000
  • Trader menutup posisi, sehingga selisih harga adalah US$98.000-US$95.000 = US$3.000
  • Karena trader memiliki 1 BTC, keuntungan bersihnya adalah US$3.000 (dikurangi biaya spread atau komisi broker, jika ada)

Rangkuman: Modal yang digunakan (margin): US$9.500 (untuk mengontrol posisi 1 BTC senilai US$95.000). Keuntungan bersih: US$3.000 (dari pergerakan harga Bitcoin yang naik dari US$95.000 menjadi US$98.000). Modal akhir setelah keuntungan: US$9.500 (modal awal) + US$3.000 (keuntungan) = US$12.500.

Menekan Risiko Trading CFD Kripto

Meskipun terdengar menarik, trading CFD juga memiliki risiko yang sangat tinggi. Beberapa risiko utama yang perlu diperhatikan adalah:

  • Margin Call: Jika posisi Anda mengalami kerugian besar, broker bisa menutup posisi Anda secara otomatis jika saldo akun (margin) tidak cukup untuk menahan kerugian lebih lanjut.
  • Overnight Fee: Jika Anda menahan posisi lebih dari satu hari, biasanya ada biaya tambahan yang dikenakan oleh broker.
  • Volatilitas Pasar: Pasar kripto terkenal dengan pergerakan harga yang cepat dan tidak terduga. Ini bisa menjadi keuntungan, tetapi juga bisa menyebabkan kerugian besar jika tidak dikelola dengan baik misalnya melalui manajemen stop-loss.

Kesimpulannya, CFD kripto bisa menjadi alternatif bagi trader yang ingin tetap mendapatkan keuntungan di tengah pasar kripto spot yang lesu. Dengan fitur seperti leverage dan kemampuan untuk melakukan short selling, trader memiliki lebih banyak peluang untuk menghasilkan keuntungan dalam berbagai kondisi pasar. 

Namun, CFD juga memiliki risiko yang besar, sehingga penting untuk memahami cara kerja dan strategi pengelolaan risiko sebelum terjun ke dalamnya, di antaranya adalah keahlian tingkat tinggi dalam analisa teknikal, termasuk strategi stop loss. Dengan kata lain CFD hanya diperuntukkan bagi mereka yang sudah sangat berpengalaman dan bukan untuk pemula.

Bagi mereka yang ingin mencoba trading CFD ketika market kripto lesu, memilih broker yang andal seperti Octa bisa menjadi langkah awal yang baik. Dengan platform yang diklaim mudah digunakan dan berbagai alat analisis, trader bisa lebih siap dalam mengambil keputusan yang tepat di pasar yang dinamis ini. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait