Mati Greenspan: Valuasi Litecoin (LTC) Tak Hanya Gara-gara Reward Halving

Ketika kemarin sebagian besar pasar mata uang kripto “tidur nyenyak”, Litecoin (LTC) justru melonjak-lonjak naik tinggi. Ketika artikel ini disusun, LTC sudah naik 8,49 persen dalam 24 jam. Sejak awal Januari 2019, harga LTC naik 348 persen dari US$30,46 menjadi US$136,47 per 12 Juni 2019. Banyak pihak yang berpendapat kenaikan itu disebabkan event reward halving pada Agustus 2019. Tapi Analis Senior eToro, Mati Greenspan berpendapat justru lebih daripada itu.

“Banyak yang mengatakan kenaikan tinggi ini gara-gara block reward halving yang tinggal 55 hari lagi. Bagi saya penyebabnya bukan itu saja, bahkan lebih daripada itu. Sangat jelas terlihat bahwa Litecoin bullish memimpin saat ini, terdorong tinggi sejak harga terendah pada medio Desember 2018 lalu, sebab ‘network effect‘, jumlah komunitas Litecoin semakin meningkat akhir-akhir ini. Itu tak hanya terlihat dari pertumbuhannya di media sosial, tetapi pula dari peningkatan transaction rate dan hashrate,” kata Mati kepada Blockchainmedia, melalui surat elektronik pagi hari ini, Rabu, 12 Juni 2019.

Kenaikan Litecoin (LTC) sejak awal tahun 2019 yang mencapai 348 persen.

Kata Mati, perihal transaction rate kita dapat melihat jelas adanya lonjakan transaksi pada blockchain Litecoin pada Desember 2017. Kala itu pasar aset kripto sedang ranum-ranumnya, di mana Bitcoin (BTC) mampu menembus US$20 ribu. Tetapi, yang menarik di Litecoin, kata Mati, adalah jumlah transaksi relatif konsisten sejak akhir 2017 itu, di kisaran 20 ribu transaksi per hari.

 

“Stabil besaran transaksi Litecoin ini kiranya membentuk lantai dasar harganya,” kata Mati.

Penyebab lainnya adalah soal hashrate Litecoin yang meningkat akhir-akhir ini. Hashrate adalah indikator umum untuk menakar tingkat keamanan jaringan blockchain.

Peningkatan hashrate Litecoin (LTC). Sumber: https://bitinfocharts.com

“Pada grafik kita dapat melihat hashrate Litecoin kini berada di tingkat terbarunya. Di titik ini Litecoin berada di peringkat kedua di bawah Bitcoin perihal stabilitas dan keamanan,” ungkapnya. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait