Istilah bullish dan bearish sangat umum ditemui dalam dunia kripto. Ini merupakan sebuah tren pada market yang mencerminkan performa aset di dalamnya. Nah, buat kamu yang mau memahami lebih lanjut apa itu bullish dan bearish dalam dunia kripto, yuk simak penjelasan berikut ini!
OLEH: Muhammad Syafi’i Nurullah
Blogger dan Pengamat Aset Kripto
Apa Itu Bullish dan Bearish dalam Kripto?
Untuk memahami bullish dan bearish dalam kripto secara mendalam, kamu perlu memahami definisi, perbedaan antara keduanya, dan beberapa tips untuk menghadapi bullish maupun bearish market. Berikut adalah penjelasannya:
Pengertian Bullish Market
Bullish adalah kondisi ketika harga aset kripto terus naik. Secara umum, pasar dianggap bullish ketika harga aset naik lebih dari 20 persen.Â
Kondisi ini biasanya terjadi karena faktor ekonomi yang mendukung. Investor merasa optimis dan percaya harga aset kripto akan terus naik, jadi banyak yang membeli lebih banyak aset.Â
Ketika bullish, beberapa investor juga memilih untuk menjual saat harga sudah mencapai puncaknya untuk mengambil keuntungan.Â
Pengertian Bearish Market
Pasar bearish adalah kondisi ketika harga aset di pasar kripto turun lebih dari 20 persen dan terus menurun. Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor ekonomi buruk, krisis, atau berita negatif terkait kripto.
Ketika bear market, investor cenderung pesimis dan banyak yang menjual aset mereka karena panik sehingga harga semakin turun. Meskipun begitu, pasar bearish biasanya akan mereda dan kembali naik setelah beberapa waktu.
Perbedaan Bullish dengan Bearish
Setelah memahami definisi bullish dan bearish market, kamu juga bisa memperhatikan poin-poin perbedaan antara keduanya berikut ini:
Aspek | Pasar Bullish | Pasar Bearish |
Permintaan dan Pasokan | Permintaan tinggi, pasokan terbatas | Permintaan rendah, pasokan berlimpah |
Skenario Pasar | Ekonomi kuat, GDP tinggi | Ekonomi lemah, GDP rendah |
Dampak Ekonomi | Ekonomi kuat, lebih banyak perdagangan | Ekonomi lemah, kurang perdagangan |
Pandangan Investor | Optimis dan percaya diri | Pesimis dan kurang percaya diri |
Prinsip Investasi | Menjual saat harga tinggi | Membeli saat harga rendah |
Harga Aset | Harga terus naik | Harga terus turun |
Likuiditas | Tinggi | Rendah |
Pasar Kerja | Pengangguran rendah | Pengangguran tinggi |
Cara Memaksimalkan Keuntungan Saat Pasar Bullish
Market bullish adalah momen emas untuk meraih keuntungan di dunia kripto. Namun, tanpa strategi yang tepat, peluang ini bisa terbuang percuma. Untuk itu, ada beberapa langkah penting yang bisa kamu lakukan untuk memaksimalkan keuntungan saat market bullish.
1. Mengenali Bull Run Lebih Awal dengan Indikator Teknis
Mengetahui kapan market mulai bullish bisa ngasih kita kesempatan buat masuk lebih awal sebelum harga aset kripto naik tinggi. Ada beberapa indikator yang bisa kamu gunakan buat mengidentifikasi bull market antara lain Bitcoin Dominance, RSI, dan juga Moving Average.Â
Jika Bitcoin Dominance turun saat total kapitalisasi pasar naik, ini bisa menjadi tanda altcoin mulai naik. RSI bisa membantu melihat apakah aset overbought atau oversold, sedangkan Moving Average menunjukkan tren harga dalam jangka waktu tertentu.
Analisis aset kripto yang mau kamu beli dengan beberapa indikator tersebut dan perhatikan apakah trend-nya sudah memasuki fase bullish atau belum.
2. Memilih Koin dengan Fundamental Kuat
Saat pasar bullish, banyak koin mengalami kenaikan harga, tetapi nggak semuanya memiliki fundamental yang jelas. Lebih aman memilih aset dengan proyek solid dan tim yang kredibel.Â
Koin kecil memang bisa memberikan keuntungan besar di awal bull run, tetapi ketika market semakin matang, lebih baik beralih ke aset yang lebih stabil dan terpercaya.
3. Mengambil Keuntungan Secara Bertahap
Kesalahan yang banyak dilakukan oleh investor adalah hold aset terlalu lama dengan harapan harga terus naik. Untuk menghindari kehilangan momentum, strategi terbaik adalah mengambil keuntungan secara bertahap.Â
4. Menemukan Proyek dengan Potensi Besar
Selain kapitalisasi pasar, proyek dengan teknologi inovatif biasanya lebih tahan lama. Sektor seperti AI, DePin, dan layer 2 sering kali menjadi peluang besar saat market bullish.Â
Token yang menawarkan solusi nyata dalam industri kripto juga memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.
DePIN dan AI: Mengubah Infrastruktur dengan Teknologi Cerdas
5. Memanfaatkan Leverage dengan Hati-hati
Kalau kamu sudah berpengalaman dalam dunia trading, nggak ada salahnya untuk menggunakan leverage ketika bull market. Perpetual trading memungkinkan kamu memiliki eksposur yang lebih besar terhadap aset.Â
Tapi ingat, penggunaan leverage juga akan meningkatkan risiko perdagangan kamu. Jadi, pastikan kamu melakukannya dengan berhati-hati dan disertai oleh perhitungan yang matang.
Tips Menghadapi Bearish Market
Meski dipenuhi oleh sentimen pesimis, market bearish masih bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu ikuti dalam menghadapi bear market.
1. Memanfaatkan Kesempatan dengan Buy the Dip
Salah satu strategi yang sering digunakan saat bearish market adalah buy the dip, yaitu membeli aset ketika harganya turun. Investor yang sudah berpengalaman biasanya menyimpan cadangan stablecoin atau fiat money untuk memanfaatkan momen ini.
Ketika harga kembali naik ke level tertinggi sebelumnya atau bahkan mencapai rekor baru, mereka yang membeli di harga rendah akan mendapatkan keuntungan maksimal.
2. Menggunakan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)
Menghadapi market bearish nggak selalu berarti harus langsung membeli dalam jumlah besar. Strategi yang lebih aman untuk kamu gunakan adalah dollar-cost averaging (DCA), yaitu membeli aset dalam jumlah yang sama secara berkala tanpa mempedulikan fluktuasi harga.Â
Dengan cara ini, investor bisa mengurangi risiko membeli di harga yang terlalu tinggi dan mendapatkan rata-rata harga beli yang lebih rendah seiring waktu. DCA juga membantu mengurangi dampak volatilitas dan memberikan kesempatan untuk mengakumulasi aset lebih banyak saat harga turun.
3. Diversifikasi Portofolio untuk Mengurangi Risiko
Mengandalkan satu aset kripto saja bisa menjadi risiko besar saat market bearish. Diversifikasi portofolio dengan berbagai aset kripto yang memiliki fundamental kuat bisa membantu kamu mengurangi risiko kerugian.Â
Nggak semua aset akan mengalami penurunan yang sama, dan beberapa bahkan bisa bertahan lebih baik dibandingkan yang lain. Pilihlah aset yang punya potensi jangka panjang supaya portofolio kamu menjadi lebih tahan banting.
4. Fokus pada Tujuan Jangka Panjang
Saat bear market, strategi investasi jangka pendek punya risiko kerugian yang tinggi. Namun, jika investasi dilakukan dengan pertimbangan jangka panjang, fluktuasi harga saat bearish nggak seharusnya mengubah pandangan terhadap aset tersebut.
Selama fundamental proyek masih kuat, harga yang turun bisa menjadi kesempatan untuk memperkuat posisi, bukan malah menyerah.
5. Tetap Tenang dan Hindari Panic Selling
Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan investor saat bearish market adalah menjual aset karena panik. Ketika harga turun, ada dorongan untuk segera keluar agar menghindari kerugian lebih lanjut, padahal market selalu bergerak dalam siklus.Â
Sejarah menunjukkan bahwa setelah fase bearish, market pada akhirnya akan kembali pulih. Investor yang sabar dan tetap bertahan selama periode sulit biasanya akan mendapatkan hasil lebih besar saat market kembali bullish.
Yang terpenting adalah tetap tenang, nggak terbawa emosi, dan terus berfokus pada strategi jangka panjang agar bisa bertahan di dunia kripto dengan lebih baik
Sudah Paham Soal Bullish dan Bearish?
Nah, itu dia penjelasan lengkap soal bullish dan bearish dalam kripto mulai dari pengertian, perbedaan, hingga cara menghadapinya. Jadi, kamu sekarang sudah paham, kan? Jangan sampai salah strategi investasi, ya! [ps]