Mengapa Pelaku Pencurian Kripto Berlindung Lewat Layanan Bitcoin Mixing?

Pelaku pencurian kripto tampak masih mendominasi layanan Bitcoin mixing, di mana tingkat kontribusi mereka meningkat pesat di layanan tersebut.

Seiring dengan perkembangan di industri kripto, para pelaku pencurian aset digital pun kian marak, terlebih masih ada beberapa celah keamanan di beberapa platform yang tampak belum begitu menjadi prioritas pengembang.

Aksi peretasan adalah salah satu aksi pencurian kripto terbesar yang ada di industri, yang biasanya menyerang platform keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Itu terbukti telah menghilangkan aset senilai ratusan milyar dolar AS, yang sebagian dapat dipulihkan, namun masih menjadi kekhawatiran tersendiri dari sisi investor.

Pelaku Pencurian Kripto Masih Menyukai Layanan Mixing

Berdasarkan laporan Use the Bitcoin, perusahaan analitik blockchain Chainalysis, telah melihat penggunaan tertinggi sepanjang masa pada layanan mixing karena orang-orang mencoba melindungi privasi mereka.

Sekedar informasi, mixing adalah layanan yang mempersulit analisis blockchain untuk melacak sumber dana dari beberapa alamat. Ini akan memutuskan jalur antara sumber dana dan penarikan dana, sehingga transparansi akan hilang dari data transaksi yang dilakukan melalui layanan ini.

Karena sifat layanan ini, para pelaku pencurian kripto sering sekali menggunakannya agar dana curian mereka tidak terlacak dan dapat diuangkan dengan aman.

Chainalysis pun melaporkan bahwa ada hampir 10 persen dana yang dikirim ke layanan mixing berasal dari alamat terlarang, atau alamat pelaku kejahatan kripto. Ini adalah apa yang tengah diupayakan oleh Chainalysis untuk dilawan dan ubah.

Mixer [layanan mixing] akan segera menjadi usang karena Chainalysis terus menyempurnakan kemampuan untuk memisahkan transaksi mixing tertentu dan melihat sumber dana asli pengguna. Tetapi untuk saat ini, data kami menunjukkan bahwa mixer menerima lebih banyak cryptocurrency daripada sebelumnya pada tahun 2022,” ungkap perusahaan.

Laporan perusahaan pun mengungkapkan bahwa dana yang dikirim ke layanan mixing masih didominasi oleh bursa kripto terpusat (CEX) dan platform DeFi.

Juga, hampir tidak ada transaksi dari yurisdiksi berisiko tinggi. Itu artinya, layanan mixing memiliki kemungkinan kecil digunakan untuk pencucian uang (money laundering). [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait