IKLAN

Mengenal dan Memahami Pergerakan Harga Solana dan Dogecoin

Harga Bitcoin hari ini capai Rp1,93 miliar, memicu pergerakan aset crypto lain seperti Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) dalam tren fluktuatif. Dalam jangka panjang ada potensi positif kenaikan tiga kripto unggulan itu?

Pergerakan harga crypto dalam beberapa minggu terakhir tidak bisa dilepaskan dari penguatan Bitcoin, yang sempat mencetak beberapa all time high (ATH), dengan puncaknya menyentuh US$123.000 pada 14 Juli 2025 sebelum akhirnya menurun tipis dan relatif stabil di kisaran US$117.000 hingga US$119.000.

Harga Bitcoin hari ini sentuh US$119 ribu atau setara dengan Rp1,9 miliar.
Harga Bitcoin hari ini, Senin (28/7/2025) sentuh US$119 ribu atau setara dengan Rp1,9 miliar. Sumber: Coinmarketcap.

Fluktuasi harga Bitcoin secara langsung turut memengaruhi aset crypto lainnya. Saat ini, harga Bitcoin hari ini ketika artikel ini disusun, tercatat sebesar Rp1.931.374.112, dengan volume perdagangan Bitcoin (BTC) selama 24 jam terakhir mencapai US$52.102.359.878, meningkat 8,60 persen dibandingkan hari sebelumnya. Dalam rentang sebulan sudah naik lebih dari 11 persen.

Kondisi ini juga berdampak pada pergerakan harga aset crypto seperti Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE). Lantas, bagaimana perkembangan harga Solana dan Dogecoin hari ini? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita mengenal lebih dalam kedua aset crypto ini.

Apa Itu Solana (SOL)?

Solana merupakan blockchain lapisan pertama (Layer-1) yang dirancang untuk menawarkan kecepatan transaksi tinggi dan biaya yang rendah. Platform mata uang kripto ini mendukung kontrak pintar (smart contract) dan memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps). Banyak proyek telah dibangun di atas Solana, termasuk platform DeFi dan pasar NFT, di mana pengguna dapat membeli NFT berbasis Solana.

Dengan kinerja teknologi yang sangat efisien, Solana tidak memerlukan solusi penskalaan Layer-2 tradisional. Namun, beberapa solusi Layer-2 tetap dikembangkan untuk memperluas kompatibilitas Solana dengan blockchain lain.

Solana memang mengadopsi mekanisme konsensus unik bernama Proof-of-History (PoH), yang berjalan bersamaan dengan Proof-of-Stake (PoS) untuk meningkatkan efisiensi dan skalabilitas jaringan. Ini memungkinkan Solana relatif mampu menyelesaikan trilema blockchain: desentralisasi, keamanan, dan skalabilitas, secara lebih seimbang.

Apa Itu Proof-of-History?

Proof-of-History adalah metode konsensus berbasis waktu yang menciptakan catatan historis dari aktivitas dalam blockchain berdasarkan posisinya, yang digambarkan dalam bentuk hash tree. Dengan pendekatan ini, setiap node dapat memverifikasi urutan transaksi secara cepat tanpa harus menyimpan seluruh riwayat, sehingga mempercepat dan menyederhanakan proses validasi.

BACA JUGA  Terpopular Sepekan: Dolar Digital Ancam BTC hingga Whitepaper Bitcoin

Siapa Pendiri Solana?

Solana didirikan oleh Anatoly Yakovenko, yang mengembangkan versi awal dari Proof-of-History pada tahun 2017. Ia bekerja sama dengan Raj Gokal, Greg Fitzgerald, dan Stephen Akridge untuk membangun blockchain berperforma tinggi guna mengatasi keterbatasan jaringan seperti Ethereum, yang kerap mengalami keterlambatan dan biaya tinggi saat transaksi meningkat. Solana Labs didirikan pada 2018 untuk mendukung proyek ini, dan jaringan Solana resmi diluncurkan pada tahun 2020.

Pergerakan Harga Solana

Menurut data dari Pintu Market, harga Solana hari ini ketika artikel ini ditulis adalah Rp3.288 dengan volume perdagangan selama 24 jam terakhir mencapai US$27.501.780.834, naik sebesar 111 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Solana (SOL) pernah menyentuh harga tertinggi sepanjang masa (ATH) sebesar US$293,31 pada Januari 2025, dan harga terendahnya adalah US$0,5008. Saat ini, harga Solana berada 31,23 persen di bawah rekor tertingginya dan naik 40.178,45 persen dari titik terendahnya.

Kapitalisasi pasar Solana tercatat sebesar US$108.551.240.739. Angka ini merupakan hasil dari mengalikan harga token saat ini dengan total suplai yang beredar, yaitu sekitar 540 juta token SOL. Sementara itu, estimasi fully diluted valuation (FDV) dari Solana adalah US$122.211.896.301, yang menggambarkan potensi maksimum nilai pasar jika seluruh 610 juta token SOL telah beredar.

Solana (SOL) berada di peringkat ke-6, harga US$193,33, mencatat kenaikan 34,82 persen dalam 1 bulan terakhir.

Simak Juga Roadmap Solana Ini

Berdasarkan data yang dihimpun Coinmarketcap, berikut adalah sejumlah roadmap di ekosistem Solana yang perlu diantisipasi ke depan. Dalam 6 bulan ke depan, testnet Jito’s BAM akan segera meluncur dan mainnet-nya menyusul pada pertengahan September 2025, membuka lelang urutan transaksi bagi validator.

DoubleZero, jaringan fiber P2P khusus Solana, sudah diuji oleh lebih dari 100 validator untuk memangkas latensi institusional. Sementara itu, Firedancer dari Jump Crypto siap meluncur di kuartal ke-3 dan menjanjikan lonjakan kinerja buas hingga 10x lipat.

Untuk visi jangka panjang hingga 2027, Solana mengincar posisi sebagai lapisan penyelesaian aset tokenisasi global melalui inovasi seperti ACE, MCL, dan protokol konsensus Alpenglow. Semua ini ditopang oleh tren regulasi yang kian positif dan metrik pertumbuhan ekosistem yang kuat, seperti 15,3 juta address aktif harian dan pendapatan kuartalan US$271 juta.

BACA JUGA  Wow! Sekarang Bitcoin Bisa Dipakai Belanja Saham Tesla dan Apple

Apa Itu Dogecoin?

Dogecoin adalah mata uang digital yang terinspirasi dari meme internet “Doge” dan menggunakan gambar anjing Shiba Inu sebagai logonya. Aset ini merupakan turunan dari Litecoin dan pertama kali diperkenalkan pada 6 Desember 2013 sebagai crypto bercorak humor.

Meski awalnya hanya dianggap sebagai lelucon, Dogecoin cepat memperoleh komunitas daring yang besar dan pada Januari 2014, kapitalisasi pasarnya telah mencapai US$60 juta. Dogecoin memiliki waktu block generation yang cepat; sebanyak 100 miliar koin telah beredar sebelum pertengahan 2015, dengan tambahan sekitar 5,256 miliar koin setiap tahunnya. Pada 30 Juni 2015, Dogecoin ke-100 miliar berhasil ditambang.

Dogecoin diciptakan oleh Billy Markus dari Portland, Oregon, dan Jackson Palmer dari Sydney, Australia. Tujuan mereka adalah menciptakan mata uang digital yang lucu dan mudah diakses oleh khalayak umum di luar pengguna Bitcoin. Dogecoin populer sebagai alat tipping di platform seperti Reddit dan Twitter, digunakan untuk memberikan penghargaan kepada pengguna atas konten yang menarik. Komunitas Dogecoin juga terkenal aktif dalam kegiatan sosial dan penggalangan dana.

Namun, sejak 2015, pengembangan teknis Dogecoin cenderung stagnan, membuatnya tertinggal dibanding proyek crypto lain yang lebih dinamis. Ini mendorong sebagian pengguna beralih ke aset lain seperti Shiba Inu, yang menggunakan blockchain Ethereum dengan fitur yang lebih praktis, seperti NFT.

Di Mana Bisa Membeli Dogecoin?

Token DOGE dapat diperdagangkan di berbagai bursa crypto terdesentralisasi. Bursa internasional populer seperti Binance dan Bybit menyediakan akses terhadap Dogecoin, sedangkan crypto exchange lokal di Indonesia, DOGE tersedia di Pintu, Tokocrypto, dan Indodax. Beberapa aplikasi crypto Indonesia telah teregulasi dan menyediakan antarmuka mudah digunakan, biaya rendah, serta pilihan aset yang beragam.

BACA JUGA: 10 Crypto Exchange Indonesia Terbaik yang Diawasi OJK

Pergerakan Harga Dogecoin

Berdasarkan data dari Pintu Market, harga Dogecoin hari ini ketika artikel ini ditulis adalah Rp4.343 dengan volume perdagangan selama 24 jam mencapai US$11.270.298.495. Angka volume ini mencerminkan penurunan sebesar 44,10 persen dibandingkan hari sebelumnya.

BACA JUGA  Investor Solana, Kabar Ini Bisa Bikin Hari Kamu Cerah!

Dogecoin (DOGE) pernah mencapai harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$0,7316 dan terendah di US$0,0000869. Harga saat ini tercatat 63,77 persen di bawah ATH-nya, dan telah meningkat sebesar 304.890 persen dari titik terendah.

Kapitalisasi pasar Dogecoin kini berada di angka US$39.826.506.482, yang diperoleh dengan mengalikan harga token dengan jumlah token DOGE yang beredar, yakni sekitar 150 miliar. Estimasi FDV Dogecoin adalah US$39.839.377.834, mencerminkan nilai maksimal jika seluruh 150 miliar token telah beredar.

Dogecoin (DOGE) menempati peringkat ke-8, diperdagangkan di harga US$0,2447, naik 51 persen dalam 1 bulan terakhir.

Roadmap Dogecoin Ini Harus Dipahami!

Roadmap jangka pendek Dogecoin hingga akhir 2025 mencakup tiga proyek utama: Libdogecoin, GigaWallet, dan Dogecoin Standard. Dilansir dari Coinmarketcap, Libdogecoin bertujuan memudahkan pengembang membangun aplikasi berbasis Dogecoin tanpa harus menjalankan full node.

GigaWallet sendiri menyediakan API backend yang memungkinkan integrasi transaksi DOGE secara efisien bagi trader dan pengembang game. Sementara itu, Dogecoin Standard akan merumuskan aturan protokol untuk mencegah fragmentasi jaringan. Meski ditargetkan rampung pada kuartal III–IV 2025, kemajuan proyek sangat bergantung pada kontribusi komunitas.

Untuk visi jangka panjang, Dogecoin memiliki rencana meningkatkan skalabilitas transaksi, meski belum ada jalur teknis yang pasti. Inisiatif community staking bekerja sama dengan Vitalik Buterin juga tengah dikembangkan, meskipun menemui kendala teknis akibat basis Proof-of-Work Dogecoin saat ini. Selain itu, rencana peluncuran Keyring App akan menawarkan solusi dompet kripto non-kustodial untuk pengguna mobile, yang kemungkinan besar akan terintegrasi dengan GigaWallet.

Demikian penjelasan mengenai Solana dan Dogecoin, serta pergerakan harga dari kedua aset crypto tersebut. Informasi ini dapat menjadi referensi awal dalam menganalisis dan memproyeksikan arah pergerakan harga ke depan.

Perlu diingat bahwa segala aktivitas jual beli crypto mengandung risiko tinggi karena sifatnya yang sangat fluktuatif. Oleh karena itu, selalu lakukan riset mandiri (do your own research/DYOR) dan gunakan dana yang tidak akan dibutuhkan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Setiap keputusan terkait pembelian Bitcoin dan aset crypto lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab masing-masing investor dan trader. [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait