Mengenal Kripto WOZX Pendiri Apple, Tersedia di Indonesia

Diperdagangkan sejak Desember 2020, aset kripto Efforce (WOZX) tampak sedang naik daun, kini naik 30 persen dalam 24 jam terakhir. Digadang-gadang terkait ketokohan pendiri Apple, Steve Wozniak, aset kripto itu juga tersedia di Indonesia.

Indodax menjadi bursa aset kripto satu-satunya di Indonesia yang memperdagangkan WOZX sejak Desember 2020. Secara fundamental, WOZX itu untuk apa ya?

Harga WOZX naik lebih 30 persen dalam 24 jam terakhir, per 6 Maret 2021. Sumber: Indodax.

Steve Wozniak, yang mendirikan Apple bersama Steve Jobs, akhirnya menerbitkan aset kripto sendiri, atas nama perusahaan barunya, Efforce pada Desember 2020 lalu.

Aset kripto itu digunakan untuk proyek-proyek terkait efisiensi energi yang bernilai US$250 miliar secara global.

Aset kripto itu bernama Efforce dengan simbol “WOZX”, sesuai dengan nama Wozniak sendiri. Dia bergabung di Efforce pada tahun lalu. Hari ini, aset kripto itu sudah diperdagangkan di bursa aset kripto HBTC.

Aset kripto WOZX diperdagangkan di HTBTC mulai 6 Desember 2020.

“Konsumsi energi dan emisi CO2 di seluruh dunia terus meningkat, yang menyebabkan perubahan iklim dan berdampak ekstrem terhadap lingkungan. Kita bisa menurunkan konsumsi energi tanpa mengubah kebiasaan konsumsi itu. Kita juga bisa menyelamatkan lingkungan hanya dengan melakukan lebih banyak peningkatan efisiensi energi, “kata Wozniak dalam keterangan resmi Efforce, 4 Desember 2020.

Kata Wozniak, pihak menciptakan Efforce untuk menjadi platform terdesentralisasi pertama di dunia yang memungkinkan semua orang untuk berpartisipasi dan mendapatkan keuntungan finansial dari proyek efisiensi energi di seluruh dunia, sekaligus berperan menciptakan perubahan lingkungan yang berarti.

Dilansir dari situsnya, Efforce.io, cara kerja platform-nya cukup sederhana. Pertama, para pengguna dapat ikut serta dalam sejumlah program terkait efisiensi energi dengan membeli aset kripto WOZX itu.

Kedua, aset kripto itu sebagai bentuk investasi di sejumlah proyek yang disaring terlebih dahulu oleh pihak Efforce.

Ketiga, imbal hasil investasi (mirip skema bagi hasil), tertera di platform di masing-masing akun pengguna.

Saat ini platform masih dikembangkan dan belum bisa diakses oleh publik. Berdasarkan data terbaru dari Efforce, baru pada kuartal kedua tahun 2021 proyek pertama diluncurkan, dan dana bagi hasil didistribusikan.

mac-performance
Tampilan platform Efforce.

Pasar Efisiensi Energi
Pasar untuk proyek efisiensi energi sudah bernilai US$250 miliar. Tidak hanya industri swasta yang terlibat, tetapi pemerintah, seperti Uni Eropa dan Tiongkok yang berinvestasi besar-besaran dalam pendanaan efisiensi energi.

Namun, untuk mencapai tingkat efisiensi energi yang ideal, dibutuhkan investasi yang jauh lebih besar, yakni US$580 miliar pada tahun 2025, dilansir dari IEA.

Saat ini, kelompok investor yang disebut perusahaan jasa energi (ESCO) harus memiliki akses ke modal dalam jumlah besar (biasanya minimum US$200.000) untuk melakukan peningkatan efisiensi energi.

Sayangnya, menurut Efforce, mereka seringkali sulit mendapatkan dana dari bank biasa, karena bank tidak memiliki keahlian teknis untuk menilai potensi laba dari investasi itu.

“Sebaliknya, melalui Efforce memungkinkan siapa saja berinvestasi di beragam proyek efisiensi energi,” sebut perusahaan. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait