MicroStrategy Beli Bitcoin Lagi, Setara Rp2,7 Triliun Setelah Dapat Utang dari Bank

Menurut pernyataan di situs resmi MicroStrategy, perusahaan analisa bisnis asal Virginia, AS, tersebut menggelontorkan dana US$190,5 juta setara Rp2,7 triliun untuk membeli Bitcoin (BTC).

MicroStrategy Beli Lagi Bitcoin 

Perusahaan itu dikabarkan membeli 4.167 BTC lagi untuk ditambahkan ke simpanan kriptonya yang sudah sangat besar. CEO dan co-founder MicroStrategy, Michael Saylor, mengonfirmasikan hal tersebut melalui Twitter.

“MacroStrategy membeli 4.167 Bitcoin tambahan senilai US$190,5 juta dengan harga rata-rata US$45.714 per BTC. Per 4/4/2022 MicroStrategy menyimpan 129.218 BTC yang dibeli dengan harga total US$3,97 milyar dan rata-rata US$30.700 per BTC,” jelas Saylor.

MicroStrategy memfasilitasi pembelian tersebut melalui anak perusahaan MacroStrategy. Anak perusahaan itu belum lama ini menandatangani perjanjian pinjaman senilai US$205 juta dengan Bank Silvergate asal San Diego, AS.

Pinjaman itu memakai agunan simpanan Bitcoin MicroStrategy dan disalurkan melalui program SEN Leverage Silvergate. Kesepakatan itu merupakan salah satu pinjaman terbesar yang dijamin oleh simpanan BTC milik perusahaan.

Klausul dalam perjanjian itu menyatakan, pinjaman diberikan kepada MacroStrategy dan akan digunakan untuk membeli BTC. Selain itu, MacroStrategy dapat memakai pinjaman untuk membayar biaya, bunga dan pengeluaran terkait transaksi pinjaman atau mendanai tujuan umum perusahaan.

Menyusul pengumuman pemberian pinjaman itu, Saylor berkata pihaknya berencana memakai dana tersebut untuk membeli BTC lebih banyak lagi.

Ethereum World News melaporkan, total simpanan BTC MicroStrategy bernilai US$5.936.533.356. Hal ini menyebabkan MicroStrategy menjadi pemilik BTC tunggal terbesar di dunia yang diketahui publik.

MicroStrategy menimbun aset kripto terbesar di dunia itu sejak Agustus 2020 silam. Kendati pasar aset kripto sempat terpuruk pada Mei 2021 dan Desember 2021, Saylor menegaskan perusahaannya tidak berencana menjual BTC sepeserpun.

Terakhir kali MicroStrategy menyerok BTC adalah pada awal Februari lalu setara US$25 juta atau setara dengan Rp354 miliar. Saylor berulangkali menyatakan, ia meyakini bahwa kelas aset baru itu mampu membawa nilai perusahaan menjadi lebih baik, daripada membeli aset biasa seperti emas.

Perusahaan mobil listrik Tesla milik Elon Musk juga memiliki simpanan BTC dalam neraca keuangan, diperkirakan senilai 43 ribu BTC. Galaxy Digital milik Mike Novogratz turut menyimpan BTC dalam jumlah besar. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait