Panduan Baru Demi Perbaikan Bisnis Keuangan Swiss

Lebih dari 500 startup blockchain dan kripto membangun markasnya di Swiss. Negara ini berencana menjadi ibukota blockchain bagi dunia. Swiss telah mengumumkan kebijakan baru untuk memperkuat hubungan penuh konflik antara startup kripto dan perbankan Swiss, seperti dilansir Bitcoinist, Sabtu (22/09).

Swiss telah lama menjadi negara tujuan bagi para investor yang ingin menyimpan kekayaan dalam jumlah besar. Sistem perbankan Swiss umumnya sangat terbuka terhadap individu atau perusahaan tersebut, tetapi kini Swiss mulai menyelidiki potensi sektor pasar keuangan yang terbilang baru.

Selama satu dekade terakhir, Swiss telah kehilangan 20 persen keseluruhan institusi perbankannya. Badan pengawas keuangan Swiss, Finma, mendekati beberapa startup uang digital dan menginformasikan mengenai beragam manfaat bagi Swiss, terutama pihak regulator yang sangat terbuka dan ingin bekerjasama dengan teknologi-teknologi baru. Harapannya, ekspansi proyek kripto di Swiss dapat membantu negara tersebut menutup kerugian yang dialaminya di sektor perbankan.

Menurut Reuters, Asosiasi Perbankan Swiss (Swiss Bankers Association atau SBA) merilis sebuah panduan teknis, yang menargetkan bank-bank Swiss yang tertarik berkolaborasi dengan startup kripto. Kemitraan tersebut kemungkinan melibatkan beberapa layanan keuangan penting, seperti deposit uang tunai dan perlindungannya, pembayaran korporasi, dan operasional keuangan harian.

Adrian Schatzmann, Penasihat Strategis SBA, mengatakan dengan adanya panduan itu,  pihaknya dapat membangun dasar dialog antara perbankan dan startup inovatif.

“Namun, poin paling penting adalah bukan tentang layanan yang bisa diberikan oleh bank, walaupun bantuan pihak bank sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan kripto. Hal yang penting adalah bisnis kripto dan perbankan tidak harus menjadi lawan, melainkan mitra. Kalau pendekatan ini terbukti berhasil, kesuksesan Swiss bisa menjadi teladan bagi negara berkembang lain yang masih enggan merangkul teknologi kripto,” jelas Schatzmann.

Walau Swiss berangan menjadi ibukota blockchain bagi dunia, pihak perbankan Swiss masih berpikir lain. Seperti yang dilaporkan Bitcoinist pada Juli lalu, sangat sedikit penyedia jasa keuangan yang berkolaborasi dengan bisnis kripto. Bahkan beberapa penyedia jasa menghentikan layanan yang mereka tawarkan. Akibatnya, banyak perusahaan kripto harus gulung tikar dan pindah ke wilayah yang lebih mendukung. Sikap “bermusuhan” yang ditunjukkan bank-bank tidak mengejutkan. Uang kripto memiliki reputasi buruk di seluruh dunia, karena kerap dikaitkan dengan pencucian uang dan penipuan.

Oleh karena itu, panduan yang dirilis oleh Pemerintah Swiss memberikan perhatian kepada perusahaan kripto dan juga perbankan. Bisnis kripto di Swiss akan disadarkan mengenai tanggung jawab yang harus mereka penuhi agar dinilai layak oleh penyedia jasa keuangan untuk dapat mengakses layanan mereka.

Kepala Crypto Valley Association di Kota Zug mengatakan panduan ini memberikan kejelasan tak hanya kepada bank tetapi juga kepada pelaku startup. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait