Pembatalan Tarif AS Bikin Kripto Terkerek, Apa yang Terjadi?

Langkah terbaru dari pemerintah AS dalam menunda kebijakan tarif impor terhadap Meksiko dan Kanada langsung mengguncang berbagai sektor ekonomi, termasuk kripto.

Setelah sempat dilanda ketidakpastian akibat ancaman tarif yang diumumkan sebelumnya, pasar kembali menunjukkan taringnya dengan reli harga yang mengejutkan.

Bitcoin, sebagai barometer utama industri kripto, langsung mengalami lonjakan tajam. Harga BTC meroket hingga menembus angka US$100.000, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah aset digital ini.

Ethereum tidak mau ketinggalan, melonjak lebih dari 13 persen, memperlihatkan bagaimana sentimen pasar berbalik arah dalam hitungan jam setelah kebijakan tersebut diumumkan.

Gelombang Likuidasi Besar-besaran

Euforia di pasar kripto ini tentu saja membawa dampak besar bagi para trader, terutama mereka yang bertaruh di posisi short. Data dari CoinGlass mencatat bahwa dalam 24 jam terakhir, total likuidasi di pasar kripto mencapai US$589,93 juta.

Yang menarik, jumlah likuidasi posisi short jauh lebih besar dibandingkan long, dengan angka masing-masing US$313,07 juta dan US$276,86 juta.

Ini menunjukkan bahwa banyak trader yang mengantisipasi penurunan harga justru terkena gelombang likuidasi setelah pasar berbalik naik. Singkatnya, banyak pihak yang ‘terjebak di sisi yang salah’ dari pergerakan harga ini.

Apa yang Memicu Kenaikan di Pasar Kripto?

Tidak bisa dimungkiri, pasar kripto sangat sensitif terhadap perubahan kebijakan ekonomi global, terutama yang melibatkan AS. Sebelumnya, ancaman tarif terhadap Meksiko dan Kanada telah menciptakan tekanan besar di pasar, menyebabkan banyak investor menarik dana mereka dari aset berisiko, termasuk kripto.

Namun, ketika pengumuman penundaan tarif keluar, pasar langsung bereaksi dengan cara yang sangat eksplosif.

Faktor lain yang berkontribusi adalah semakin kuatnya kepercayaan investor bahwa aset digital seperti Bitcoin dapat menjadi lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi global.

Dengan inflasi yang masih menjadi ancaman dan kebijakan moneter yang terus berfluktuasi, semakin banyak investor yang memilih menaruh dana mereka di aset kripto sebagai bentuk diversifikasi portofolio.

Bagaimana Dampaknya ke Depan?

Banyak analis percaya bahwa momentum bullish ini bisa bertahan, setidaknya dalam jangka pendek. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain respons lebih lanjut dari pemerintah AS terhadap perdagangan internasional serta bagaimana pasar keuangan tradisional bereaksi terhadap perkembangan ini.

Namun, tetap ada risiko yang harus diwaspadai. Pasar kripto dikenal dengan volatilitas ekstremnya. Meskipun reli harga saat ini memberi keuntungan besar bagi investor yang berada di posisi long, tidak menutup kemungkinan terjadi koreksi dalam waktu dekat jika ada perubahan sentimen.

Tarik Napas Sebelum FOMO

Kenaikan harga kripto yang terjadi pasca penundaan tarif AS sekali lagi menunjukkan betapa cepatnya pasar ini bergerak. Bagi mereka yang sudah masuk sebelum reli terjadi, tentu ini adalah momen yang menguntungkan.

Namun, bagi yang baru ingin ikut serta, perlu kehati-hatian agar tidak terjebak dalam pola fear of missing out (FOMO) yang sering kali berujung pada keputusan investasi yang kurang bijak.

Saat ini, semua mata tertuju pada langkah kebijakan selanjutnya dari AS dan apakah reli ini akan berlanjut atau hanya menjadi lonjakan sesaat sebelum pasar kembali ke pola sebelumnya.

Satu hal yang pasti, drama di dunia kripto belum berakhir, dan akan selalu ada kejutan yang menanti di depan. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait