Penambang Bitcoin Ini Jual BTC Setara Rp2,4 Triliun

Perusahaan penambang Bitcoin (BTC) Core Scientific menjual BTC senilai US$165 juta setara Rp2,4 triliun bulan lalu dikarenakan inflasi dan kelesuan pasar yang menekan sektor kripto.

Selama Juni, perusahaan yang terdaftar di bursa efek NASDAQ tersebut menjual 7.202 BTC dengan harga rata-rata US$23 ribu. Simpanan BTC Core Scientific kini bersisa 1.959 BTC.

Penambang Bitcoin Terpaksa Menjual

Pada akhir 30 Juni, perusahaan tersebut memegang uang tunai US$132 juta pada neraca keuangan. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai server, meningkatkan kapasitas data dan melunasi hutang.

CEO Core Scientific Mike Levitt berkata perusahaannya bekerja untuk memperkuat neraca keuangan dan meningkatkan likuiditas sebagai tanggapan terhadap tantangan ekonomi saat ini.

“Industri kami menghadapi stress berat seiring pasar modal melemah, suku bunga meningkat dan ekonomi dilanda inflasi yang tinggi,” jelas Levitt, dikutip dari Decrypt.

Ia menambahkan, Core Scientific telah berhasil bertahan melalui kelesuan ekonomi di masa lalu. Levitt yakin pihaknya mampu menembus kekacauan pasar yang tengah terjadi.

Perusahaan itu berkata akan terus menjual BTC hasil penambangan dan menggunakan hasilnya untuk menutup biaya pengeluaran, mendanai pertumbuhan, melunasi hutang dan mengelola likuiditas.

Di saat yang sama, Core Scientific terus menambang BTC baru dan menghasilkan 1.106 koin segar pada bulan Juni melalui operasi penambangan pribadinya.

Kendati kondisi pasar sedang melemah, Core Scientific akan meluncurkan 70 ribu server ASIC untuk penambangan dalam enam bulan mendatang. Perusahaan itu telah melunaskan 90 persen biaya untuk penambahan alat baru tersebut.

Perusahaan penambang kripto yang diperdagangkan secara terbuka telah menjual cadangan aset menyusul penyusutan harga kripto yang memberi tekanan kepada neraca keuangan.

Hingga saat ini, banyak penambang yang menyimpan neraca keuangan dalam BTC. Tetapi bear market yang brutal membuat keputusan tersebut tidak menguntungkan dan memaksa sejumlah penambang untuk menjual BTC demi menutup biaya usaha.

Arcane Research mengungkap, perusahaan terbuka penambang Bitcoin, seperti Marathon Digital dan Riot Blockchain, menjual BTC lebih banyak dibanding yang diproduksi bulan lalu.

Hal tersebut adalah peningatan dari kuartal pertama tahun 2022 dimana penambang menjual hanya 30 persen dari produksi.

Sebab itu, muncul kecemasan bahwa tekanan jual dari penambang akan mendorong harga BTC lebih menurun lagi dan memperparah kondisi bear market. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait