Pengembang Rahasia Ini “Bangun Jembatan” ke Bitcoin

Pada tahun 2014, Bank sentral Bolivia melarang warganya menggunakan aset kripto. Kebijakan itu mendorong seorang pengembang program (program developer), Mario Blacutt untuk menghindari pihak berwenang, dengan “membangun jembatan” ke Bitcoin.

Tetapi, kondisi saat ini berubah. Sebagai pengembang utama platform blockchain NULS, Berzeck merilis Nerve Network yang merupakan jembatan ke blockchain Bitcoin. Hal ini merupakan pencapaian penting sebab NULS adalah platform yang membantu perusahaan non-teknologi memanfaatkan blockchain.

Seiring NULS menyiapkan perkembangan berikutnya yaitu staking Bitcoin, perubahan rezim politik di Bolivia memungkinkan Berzeck mengungkap nama aslinya, Mario Blacutt, untuk mempromosikan agenda NULS.

Sebelum ada Bitcoin, Evo Morales merupakan aktivis politik yang menjadi presiden Bolivia di tahun 2006. Morales dipandang sebagai lawan bagi institusi dan kepentingan pihak petahana. Kendati demikian, Blacutt berkata pemerintah Morales menginginkan kendali sentral dan alih-alih merangkul Bitcoin, pemerintah Bolivia justru melarangnya.

Tahun itu Blacutt membeli Bitcoin pertamanya dan masalah mulai bertumpukan. Rekening bank miliknya ditutup, kartu kreditnya tidak bisa dipakai dan ia tidak bisa mengajukan pinjaman. Saat itulah ia kembali menggunakan nama samaran “Berzeck” untuk mengembangkan tekniknya sendiri untuk tetap bisa mengaskses Bitcoin-nya.

Perubahan nama itu berniat menghindari intervensi pemerintah. Untungnya, Blacutt masih bisa membeli Bitcoin pada sebuah bursa aset kripto di Peru.

“Pemerintah tidak melacak gerak-gerik saya, sebab mereka tidak mengerti cara kerja aset kripto dan blockchain sebagai dasar teknologinya,” kata Blacutt.

Sejarah aset kripto memang terkait erat dengan pseudonim, yang diawali oleh Satoshi Nakamoto si pencipta Bitcoin. Tetapi tidak ada yang tahu niat di balik penggunaan nama samaran. Pada kasus Blacutt, ia menggunakannya untuk motif politik, meskipun ia sendiri tidak sepenuhnya menentang kuasa pemerintah.

“Regulasi monopoli adalah hal yang bagus. Pasar tidak sepenuhnya bebas, sebab harus ada keseimbangan dan kompromistis untuk mencari solusi paling efisien,” jelasnya.

Ia menghadirkan pandangan tersebut dalam pengembangan NULS, yang bertujuan membangun kerangka di mana perusahaan bisa memakai blockchain untuk solusi bisnis.

Menurut Blacutt, perusahaan tidak akan mengadopsi blockchain karena teknologinya, melainkan karena potensi keuntungannya.

“Anda harus memahami cara berpikir perusahaan dan apa yang harus ditawarkan ke mereka. Hal itulah yang saya usahakan melalui NULS,” tegasnya.

Blacutt menegaskan ia tidak peduli tentang dogma, yang penting adalah mencapai tujuan dengan cara paling pragmatis. Sebab, dogmalah yang mengakhiri masa jabatan mantan presiden Morales. Pada tahun 2019, ia didepak dari jabatannya menyusul protes selama berminggu-minggu.

Kalaupun Morales tidak lengser, Blacutt merasa Bolivia akan mengikuti Venezuela dan membuat uang digitalnya sendiri. Blacutt berkata jenis rezim tersebut ingin mengakali sanksi yang dikenakan negara-negara lain.

Kendati pemerintahan transisi belum mengubah hukum terkait aset kripto sebab masih disibukkan oleh pandemi COVID-19, Blacutt tidak takut menanggalkan pseudonimnya. Pemerintah baru akan lebih terbuka terhadap teknologi ini, sebab Internet tidak bisa dilarang, pungkasnya. [decrypt.co/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait