Penyebab Harga ETH Turun di Bawah US$1500 Setelah Merge Ethereum

Penyebab harga Ether (ETH) turun menjadi sorotan, yang terjadi setelah merge Ethereum sukses diluncurkan.

Beberapa hari sebelumpembaruan merge, tren bullish tampak sangat terlihat dengan harga ETH yang membentuk kenaikan perlahan dan konsisten.

Namun, begitu mendekati hari peluncuran merge, harga justru bergerak berlawanan dengan harapan, bahkan berlanjut hingga peluncuran usai. Pada saat penulisan, harga telah jatuh lebih dari 10 persen dari high level harian di hari Selasa (13/9/2022).

Penyebab Harga ETH Turun 

Berdasarkan laporan Decrypt, perusahaan analitik kripto Glassnode telah menandai data di bursa derivatif, yang tampak mengindikasikan akan adanya aksi “sell the news” jelang pembaruan merge Ethereum.

Perusahaan mengklaim bahwa merge memang membawa sentimen bullish sejak Juli. Namun, para pedagang derivatif telah melakukan aksi hedging (lindung nilai) terhadap posisi mereka, mengharapkan harga ETH turun pasca merge.

“Pedagang tampaknya menggunakan option call untuk bertaruh pada harga ETH hingga September, sementara opsi berjangka yang mundur menunjukkan ekspektasi untuk ‘sell the news’ sedang dimainkan,” tulis peneliti Glassnode.

Selain itu, menurut perusahaan perdagangan QCP Capital, ada dua peristiwa makroekonomi kritis yang jadi penyebab harga ETH turun.

NewsBTC melansir, QCP melihat bawa ada aktivitas yang berkurang dari pasar, beberapa hari sebelum merge.

Hal tersebut diklaim mengubah merge dari katalisator harga potensial, menjadi “pembunuh volatilitas” bagi koin Ether.

Adanya beberapa penambang yang tidak menyukai peralihan konsensus ke proof of stake (PoS) dan fork ETH juga menimbulkan ketidakpastian tersendiri di mata investor.

Fork ETH adalah bentuk kekecewaan para penambang yang menghadirkan jaringan EthereumPoW (ETHW) untuk mempertahankan kegiatan penambangan.

“PoS ETH dalam jangka panjang seharusnya bullish, tetapi kami tidak mengharapkan pergerakan breakout (harga) segera setelah merge. Kami mengantisipasi tekanan besar pada ETH edisi pasca-merge,” ujar QCP Capital.

Selain itu, QCP juga menyoroti sentimen makro yang juga memengaruhi pasar kripto utama, yakni sikap agresif bank sentral AS (the Fed) dalam melawan inflasi, yang menaikkan suku bunga terus menerus.

Terbukti, itu menjadi penyebab utama runtuhnya pasar kripto, termasuk harga ETH, dari ATH sebelumnya tanpa mampu membangun perlawanan yang berarti. [st]

 

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait