Tidak perlu jauh-jauh untuk untuk menilai pasar keuangan terbesar dan tenar di dunia, yakni aset kripto (Bitcoin Cs) dan forex alias valas. Volume perdagangan di pasar mata uang fiat itu mencapai US$6,6 triliun setiap hari. Sedangkan total kapitalisasi pasar seluruh aset kripto mencapai US$444,6 miliar saat ini.
Dengan angka-angka tersebut, tidaklah mengejutkan bahwa kedua sektor pasar bernilai itu menjadi sangat popular di era digital. Tetapi, bagaimana sebenarnya perbandingan keduanya. Lalu, manakah yang paling menguntungkan di iklim ekonomi saat ini?
Ada beragam kesamaan antara kedua pasar tersebut, terutama keduanya langsung berurusan dengan objek bernilai atau mata uang alias currency, karena objek itu bisa digunakan untuk menukar objek lainnya, misalnya barang dan jasa.
Selain itu, kedua pasar itu memiliki tingkat volatilitas yang mirip, di mana mata uang fiat dan aset kripto mengalami fluktuasi harga signifikan dalam kurun waktu 24 jam.
Hal lain, kedua pasar itu bisa diakses secara online, misalnya melalui platform daring dan akun demo forex ini.
Sebagai sebuah cara yang praktis, hal ini menyebabkan uang fiat dan aset kripto popular, seperti Bitcoin, semakin dapat diakses oleh pemula dan trader paruh-waktu.
Kemajuan teknologi menghilangkan banyak halangan yang sebelumnya mengelilingi pasar modal ini dan menghubungkan akses terhadap perangkat analisa serta beragam indikator teknikal.
Kendati serupa, ada pula perbedaan mencolok antara pasar valas dan pasar aset kripto. Salah satu perbedaan utama adalah terkait likuiditas, atau seberapa mudahnya suatu aset bisa dibeli dan dijual.
Soal ini, mata uang fiat memiliki likuiditas sangat tinggi, sementara sifat aset seperti Bitcoin yang memiliki jumlah terbatas dan kurs tinggi menjadikannya lebih sulit diperdagangkan.
Di level fundamental, kedua aset juga memiliki respons berbeda terhadap bermacam faktor geopolitik dan makroekonomik.
Artinya, cara trader memperdagangkan aset-aset ini bergantung kepada kondisi pasar secara umum.
Peluang Cuan
Dampak makroekonomi sangat menarik, terutama mengingat sifat ekonomi sekarang yang volatil, yang terdampak oleh pemilu AS dan pandemi COVID-19.
Faktor-faktor berdampak dramatis terhadap nilai mata uang global, yang dilemahkan oleh permintaan yang menurun serta tindakan quantitative easing yang meminimalisir pemasukan kapital di seluruh dunia.
Sebaliknya, aset kripto seperti Bitcoin mulai mencerminkan kinerja emas selama pandemi. Hal ini menyoroti Bitcoin sebagai aset safe-haven dan alat simpan nilai di masa ekonomi yang volatil.
Bitcoin memiliki banyak kesamaan dengan emas, termasuk jumlahnya yang terbatas dan relatif tahan banting terhadap kondisi makroekonomi yang berpengaruh terhadap mata uang fiat.
Mengingat hal tersebut, dapat dikatakan aset kripto menawarkan jalur lebih sesuai untuk untung di iklim saat ini, selama investor memiliki akses terhadap pasar aset kripto untuk membeli Bitcoin. [red]