Perempuan Inggris Diduga Sewa Pembunuh Pakai Bitcoin Setara Rp369 Juta untuk Hilangkan Nyawa Selingkuhan

Helen Hewlett, ibu lima anak asal Inggris, diduga membayar deposit Bitcoin (BTC) setara Rp369 juta untuk menyewa pembunuh bayaran demi menghilangkan nyawa selingkuhan.

Hewlett melakukan deposit senilai 20 ribu poundsterling ke situs Online Killers Market. Ia berjanji akan membayar penuh setelah mantan rekan kerja yang menjadi selingkuhannya telah dibunuh.

Tetapi, pembunuh bayaran palsu tersebut membawa kabur uang perempuan tersebut. Akibat kasus ini, pengadilan Inggris menyebut situs pembunuh bayaran tersebut sebagai penipuan dan omong kosong.

Bitcoin untuk Memesan Pembunuh Bayaran 

Melalui Pengadilan Kriminal Norwich, jaksa penuntut mengklaim Hewlett mengejar selingkuhannya, Mark Belton. Hewlett melakukan stalking dari Januari 2021 hingga Agustus 2022.

Belton mengklaim ia menyesali keputusan terlibat dalam perselingkuhan tersebut.

Hewlett ditangkap oleh polisi Inggris setelah diketahui melakukan pembayaran Bitcoin ke situs dark web. Pembayaran tersebut dilakukan memakai akun Coinbase yang terkait dengan identitas pribadi Hewlett.

Setelah memesan pembunuhan berbayar, jaksa penuntut mengklaim Hewlett mencari berita soal beragam kecelakaan dan kematian di dekat tempat tinggalnya.

Pada hari penangkapan, polisi berpura-pura menjadi Hewlett dan membatalkan pemesanan itu tetapi tidak berhasil memulihkan pembayaran Bitcoin.

Dalam pembelaan, Hewlett berkata ia mengunggah posting pada forum untuk mengutarakan rasa kesalnya serta menyampaikan apa yang ia rasakan.

Dalam wawancara dengan polisi, Hewlett bersikeras ia tidak berniat melanjutkan pembunuhan. Tetapi, ia mengaku tidak tahu apakah pembunuhan tetap akan dilakukan setelah pemesanan.

Pasar gelap bagi pembunuh bayaran memiliki minat tinggi. Jaksa penuntut berkata Hewlett mengunjungi sejumlah situs lain, termasuk Dark Web Hitman Sites, Dark Mamba Hitmen dan Hire a Hitman Service.

Hewlett memilih Online Killer Market sebab situs tersebut menjanjikan tingkat penyelesaian 100 persen dan menawarkan beragam layanan mencakup pembunuhan sniper seharga US$20 ribu hingga US$60 ribu, pembakaran seharga US$20 ribu dan pemukulan seharga US$2 ribu.

Protos.com melaporkan, mayoritas situs gelap pembunuhan berbayar merupakan penipuan.

Pekan lalu, seorang dokter divonis delapan tahun penjara setelah tertipu oleh pembunuh bayaran palsu dan terlibat rencana pembunuhan yang gagal.

Individu lain merugi US$13 ribu dalam BTC setelah pembunuh bayaran yang ia sewa membocorkan rencana pembunuhan kepada pers. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait