Proyeksi Analis: Harga Bitcoin Menguat Pasca US$25 Ribu, November 2022

Analis Bitcoin terkemuka, Tone Vays berpendapat, bahwa harga Bitcoin menguat pasca menyentuh US$25 ribu, kemungkinan besar November 2022 nanti. Ini mencerminkan peluruhan pasar terus berlanjut, seperti yang telah diproyeksikan oleh Tone Vays sendiri.

Proyeksi terbaru oleh Tone itu disampaikannya di Youtube pada Jumat (6/5/2022), ketika harga Bitcoin mulai masuk ke wilayah US$35 ribu. Ketika artikel ini ditulis, harga kripto itu di kisaran US$34.675 per BTC. Berikut sari pati paparan Tone Vays itu.

Pertama, potensi melemahnya harga Bitcoin hari ini sudah ia sampaikan di sejumlah video sebelumnya, secara teknikal.

Kedua, Tone Vays mengatakan bahwa dia sedang menunggu kesempatan terbaik untuk membeli Bitcoin (BTC) di tengah aksi harga bearish aset kripto unggulan itu.

Ketiga, bahwa harga Bitcoin kemungkinan akan melanjutkan lintasannya ke bawah dan mencoba masuk ke support level psikologisnya, yakni US$30 ribu, kecuali naik secara tiba-tiba. Arahan terakhir ini, mencerminkan bahwa whale bisa tiba-tiba melakukan pembelian banyak dan membuat harga Bitcoin terdongkrak cepat.

Keempat, berdasarkan grafik, kita perlu kembali ke pola segitiga ini [lihat gambar di bawah] pada Mei 2022 ini, guna memastikan akan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Namun, jika terus berada di bawah batas pola itu, maka mungkin pada bulan depan bisa berakhir di sekitar US$23 ribu.

Kelima, pada grafik mingguan, Vays tak menampik harga Bitcoin terlihat “benar-benar mengerikan”, karena kripto itu memancarkan beberapa sinyal bearish. Tegasnya, kita saat ini sedang dalam proses membentuk penutupan terendah mingguan baru. Ini berpotensi akan menjadi penutupan terendah kedua dalam waktu sekitar satu tahun. Namun jika berlanjut lebih dari setahun, itu bukanlah pertanda baik, itu bukan pertanda bullish.

Keenam, ia menyarankan ketika harga Bitcoin jatuh cepat, jangan lakukan pembelian begitu saja. Diperlukan beragam alasan mulai dari analisis teknikal ataupun fundamental pada rentang waktu tertentu.

Ketujuh, dengan skenario lebih suram, Vays mengatakan kemungkinan pasar bearish ini akan memakan waktu berbulan-bulan sebelum Bitcoin dapat mencetak support level terbaiknya.

Kedelapan, Vays memilih untuk mengkumulasi Bitcoin dengan harga terendah di akhir tahun. Jika Bitcoin terus turun, ia memprakirakan, pada November harga Bitcoin menguat pasca berada di kisaran US$25 ribu. Ini yang ia sebut bahwa pasar bearish berakhir. Ini senada dengan prakiraan teknikal oleh analis Katie Stockton dari Fairlead Strategies, bahwa support terkuat harga Bitcoin adalah US$27.200. Ini menegaskan pasar masih sangat bearish dan akan disusul pelemahan berikutnya. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait