Punya Proyek Kemanusiaan yang Keren? Ajukan Proposalmu di Impactio yang Berbasis Blockchain

Yayasan World Wide Fund (WWF) bekerjasama dengan ConsenSys belum lama ini meluncurkan Impactio, platform pendanaan proyek kemanusiaan berbasis teknologi blockchain.

Platform khusus, Impactio, yang dikembangkan oleh Panda Labs, divisi khusus di WWF ini ditujukan agar proses pendanaan proyek kemanusiaan dapat lebih melibatkan masyarakat, transparan dan tercatat dengan baik.

Impactio sebenarnya diperkenalkan pada 19 September 2019 lalu oleh Kavita Prakash-Mani, Global Conservation Director WWF dan diumumkan resmi oleh ConsenSys pada 24 September 2019.

“Faktanya saat ini terdapat sekitar kesenjangan dana senilai US$2,5 miliar untuk mencapai program SDG (Sustainable Development Goals) yang direncanakan dicapai pada tahun 2030. Kesenjangan ini bukan karena tidak adanya dana, tetapi lemahnya solusi. Misalnya kita belum memiliki mekanisme yang tepat untuk menghubungkan dana yang besar dari sejumlah donatur dengan sejumlah proyek yang baik oleh masyarakat. Impactio dirancang sebagai mekanisme yang tepat untuk itu agar kesenjangan sosial dan kesenjangan sosial dapat lebih kecil melalui proyek yang jelas pendanaannya,” kata Kavita.

Berdasarkan penelusuran Blockchainmedia, Impactio selayaknya platform penggalangan dana dari masyarakat untuk beragam proyek kemanusiaan yang kategorinya disesuaikan dengan program SDG yang dicanangkan oleh PBB pada tahun 2015 silam.

Organisasi Anda misalnya bisa mengajukan proyek sektor pendidikan anak usia dini di pedesaan di Indonesia. Di Impactio Anda mengajukan proposal tentang apa tujuan Anda dan apakah bisa memberikan solusi sesuai dengan program SDG itu.

Selanjutnya, ada yang disebut kurator yang terdiri dari sejumlah ahli yang berperan menilai kelayakan proposal Anda itu, sebelum proyek Anda disetujui mendapatkan kucuran dana. Anda pun berhak mengajukan diri sebagai kurator.

Semua proses pengajuan proposal, kurasi, persetujuan pendanaan direkam ke dalam blockchain Ethereum dengan menggunakan token utilititas bernama TIO. Tidak disebutkan berapa jumlah minimal token TIO yang diperlukan untuk mengajukan proposal, termasuk jumlah token TIO sebagai kurator dan peran lainnya. Yang pasti setiap proses dapat divalidasi oleh setiap partisipan di dalam platform ini, karena masing-masing memili hash transaction sendiri.

Uji coba Impactio sebenarnya sudah berlangsung sejak awal Agustus 2019 dengan total 34 proyek, 70 kurator, 250 jam proses kurasi dan 500 lebih interaksi. Dari 34 proyek itu, ada sekitar 17 proyek yang selesai dikurasi dari 17 kategori SDG yang ada.

Salah satu proyek yang selesai dikurasi, misalnya “Bounties for Good”. Proyek ini bertujuan memberikan imbalan berupa token kepada masyarakat yang mau terlibat dalam sejumlah kegiatan sosial. Misalnya pengguna bisa mendapatkan token jikalau sukses memantau dan mengabadikan spesies hewan dan tumbuhan langka, sesuai dengan program WWF.

Tapi, setiap proyek yang selesai dikurasi bukanlah jaminan akan mendapatkan pendanaan, tetapi berpeluang besar. Hasil akhir akan ditentukan melalui pemilihan (voting) oleh komunitas, juga menggunakan token TIO tersebut. [Red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait