Vietnam resmi menjalin kemitraan dengan Bybit, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, untuk mengembangkan kerangka regulasi kripto yang lebih terbuka dan adaptif.Â
Pertemuan strategis antara Ben Zhou, CEO Bybit, dan Menteri Keuangan Vietnam, H.E. Nguyen Van Thang, berlangsung di kantor Kementerian Keuangan pada 17 April lalu.Â
Dalam pertemuan tersebut, Bybit akan mendukung langkah Vietnam dalam membentuk sandbox—sebuah mekanisme uji coba untuk menerapkan peraturan kripto dalam lingkungan yang terkendali sebelum diimplementasikan ke publik.
Inisiatif ini diharapkan menjadi dasar pembentukan kerangka hukum yang lebih jelas, sekaligus meningkatkan kesiapan regulator sebelum produk atau layanan aset digital diluncurkan secara luas.
Peran Bybit dalam Transformasi Regulasi Kripto di Vietnam
Dalam dialog yang berlangsung, Menteri Nguyen menyoroti urgensi membangun regulasi kripto yang kuat—mulai dari penerapan protokol Know Your Customer (KYC) hingga Anti-Money Laundering (AML). Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan aset digital demi menjaga stabilitas dan keamanan.
Bybit, yang dikenal dengan standar kepatuhannya di berbagai yurisdiksi, merespons positif. Zhou menyebut pendekatan hati-hati Vietnam lewat regulatory sandbox sebagai “langkah visioner” yang membuka potensi besar blockchain.
“Regulatory sandbox Vietnam merupakan langkah krusial untuk membuka potensi penuh teknologi blockchain. Di Bybit, kami sepenuhnya sejalan dengan fokus Pemerintah terhadap perlindungan investor dan integritas keuangan,” ujar Zhou.
Menariknya, Bybit juga menawarkan kolaborasi strategis lebih jauh dengan otoritas Vietnam—mulai dari desain sistem regulasi kripto hingga pelatihan teknis dan berbagi praktik terbaik dari negara-negara lain.Â
Tawaran ini disambut antusias oleh Menteri Nguyen, yang langsung menginstruksikan Komisi Sekuritas Negara untuk menjalin koordinasi teknis dengan Bybit dalam upaya merumuskan peraturan kripto yang lebih jelas dan terstruktur.
Tren Baru dalam Diplomasi Kripto
Langkah Vietnam menggandeng pelaku besar industri seperti Bybit tak terjadi dalam ruang hampa. Sebelumnya, tren serupa juga terlihat ketika Changpeng Zhao, pendiri Binance, dipilih menjadi penasihat pemerintah Kyrgyzstan dalam penerapan blockchain dan cryptocurrency.
CZ Binance Jadi Penasihat Kyrgyzstan dalam Adopsi Blockchain
Fenomena ini menunjukkan pergeseran menarik: negara-negara mulai menyadari pentingnya kolaborasi langsung dengan para pemimpin industri dalam membentuk regulasi kripto yang adaptif, inovatif, namun tetap menjaga prinsip kehati-hatian.
Dengan momentum ini, Vietnam tampaknya sedang memposisikan diri sebagai pemain penting dalam peta transformasi keuangan digital di Asia. Kolaborasi dengan Bybit bukan hanya soal teknologi, melainkan juga strategi geopolitik digital—di mana kepercayaan, kepatuhan, dan inovasi berjalan seiring.
Langkah ini bisa menjadi model bagi negara lain yang ingin merangkul teknologi blockchain tanpa mengorbankan stabilitas finansial. Dan dengan peraturan kripto yang tepat, bukan tidak mungkin Vietnam akan menjadi episentrum baru bagi inovasi di kawasan Asia Tenggara. [dp]