Reuters: Gary Gensler Akan Pimpin SEC Amerika Serikat, Bagaimana Nasib XRP?

Menurut sumber anonim kepada media berpengaruh Reuters, Gary Gensler akan memimpin Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat. Profesor Gary Gensler pernah memimpin CFTC dan fasih soal teknologi blockchain dan mendukung industri aset kripto.

“Gary Gensler, yang pernah memimpin CFTC di bawah pemerintahan Obama, diharapkan ditunjuk sebagai Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS oleh Presiden Joe Biden dalam beberapa hari mendatang. Dua sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan pada Selasa,” tulis Reuters kemarin.

Gensler adalah ketua Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) dari 2009 hingga 2014, dan sejak November 2020 telah memimpin rencana transisi Biden untuk pengawasan industri keuangan.

“Gensler tidak menanggapi permintaan wawancara Reuters, termasuk juru bicara Biden,” tegas Reuters.

Gary Gensler cukup ternama di dunia pendidikan tinggi, khususnya soal ekonomi dan teknologi keuangan.

Pernah berkarir beberapa lama di Wall Street, Gensler saat ini adalah guru besar di MIT dan aktif di Digital Currency Initiative di kampus ternama di AS itu.

Gensler juga mengajar dan banyak berbicara di depan publik soal masa depan teknologi blockchain. Dalam wawancaranya di CNBC pada tahun 2018 lalu, dia mengatakan bahwa teknologi blockchain tidak bisa diatur, melainkan industri dan bisnis turunannya, yakni misalnya bursa aset kripto. Katanya, itu penting demi melindungi para investor.

“Aset kripto perlu diatur lebih daripada pengaturan perdagangan minyak,” katanya kala itu di CNBC, sembari menegaskan bahwa negara harus bersikap netral terhadap teknologinya.

Saat ini Ripple Labs sedang berselisih dengan SEC terkait penjualan aset kripto XRP yang dianggap sebagai sekuritas. Sidang Praperadilan pertama akan digelar bulan depan.

Dikutip dari Bloomberg, kemampuan Gensler untuk mengubah sikap dan menembus birokrasi untuk menyelesaikan berbagai hal bisa dibilang memiliki sisi negatif.

Hubungannya dengan regulator Obama lainnya terkadang sulit, dan taktik negosiasinya yang keras tentang kebijakan melukai ego dan melemahkan rekan-rekannya. Staf CFTC merasa sangat terbebani oleh jam kerja yang panjang dan beban kerja yang berat. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait